Dampak Mobilitas Sosial Dan Contohnya
Dampak Mobilitas Sosial
Gejala naik dan turunnya status sosial tentu mempersembahkan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Terhadap konsekuensi-konsekuensi mi tentu menhadirkan aneka macam reaksi. Reaksi itu sanggup berbentuk konflik. Ada aneka macam macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai jawaban terjadinya mobilitas.
Konflik Antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial lantaran ukuranu kuran menyerupai kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut “kelas sosial”. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas. misal: Ada seorang anak pemmenolong rumah tangga. Karena ketekunannya, ia berhasil menuntaskan pendidikan S-2. Akhirnya ia menerima pekerjaan yang baik. Keberhasilannya mi menghantarnya menerima kedudukan yang terhormat di masyarakat. Hal mi menjadikan rasa in dan benci dalam diri belum dewasa majikan ibunya.
Konflik Antarkelompok Sosial
Di dalam masyarakat terdapat pula kelompok sosial yang berguaka ragam. Di antaranya kelompok sosial menurut ideologi, profesi, agama, suku, dan ras.
Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka akan timbul konflik. misalnya, kemampuan kelompok non-pribumi di Indonesia yang menguasai perekonomian menjadikan kesentidakboleh sosial dan kecemburuan sosialyang tinggi dengan kelompok pribumi. Hal mi memicu timbulnya konflik antarkelompok menurut ras atau etnis lantaran salah satu pihak mengalami etidakpuasan. Perperihalan ras mi sanggup pula disebabkan oleh ciri-ciri badaniah atau fisik, atau sanggup pula timbul lantaran adanya bentrokan kepentingan yang dipicu oleh adanya kesentidakboleh sosial tersebut. contohnya pada masa reformasi banyak pembakaran yang dilakukan terhadap toko bangunan milik etnis Cina.
Konflik Antargenerasi
Konflik antargenerasi terjadi antara generasi renta yang mempertahankan nilai-nilai usang dan generasi muda yang ingin mengadakan perubahan. misalnya, pergaulan bebas yang ketika mi banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat berperihalan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
Generasi muda yang mempunyai semangat (vitalitas) yang tinggi dan suka terhadap perubahan selalu menganggap generasi renta kolot, kuno, dan tidak mau mengikuti perkembangan zaman. Masalah-masalah demikian akan menjadikan konflik lantaran generasi renta tetap ingin mempertahankan nilai-nilai usang yang masih relevan dengan kehidupan budayanya. Sebaliknya, bagi generasi muda ingin ada perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam duduk masalah mi terjadi benturan perbedaan kepentingan antara generasi renta dan generasi muda.
Penyesuaian Kembali
Setiap konflik intinya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul adaptasi kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam mi disebut akomodasi. Di samping efek negatif mobilitas sosial juga berdampak positif. Di antaranya sebagai diberikut.
- Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju lantaran adanya peluang untuk pindah strata. Kesempatan mi mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras semoga sanggup naik ke strata atas. misal: kalau seseorang ingin menjadi seorang gubernur, ia harus mau bersaing dan berusaha untuk sanggup mengalahkan calon-calon lainnya yang menjadi lawannya.
- Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan social masyarakat ke arah yang lebih baik. misal: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dan masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi kalau didukung oleh sumber daya yang mempunyai kualitas. Kondisi mi perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.
Sumber Pustaka: ESIS
Belum ada Komentar untuk "Dampak Mobilitas Sosial Dan Contohnya"
Posting Komentar