Dampak Aktual Dan Negatif Perubahan Sosial Budaya
Dampak Perubahan Sosial Budaya
Masyarakat ialah suatu organisasi yang terdiri dan unsur-unsur yang ialah satu kesatuan. yang disebut sebagai s/stem. Apabila dalam suatu sistem salah satu unsurnva tidak berfungsi dengan baik, maka keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan. Ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat akan menjadikan timbulnya disorganisasi sosial yang usang kelabuaan berkembang menjadi disintegrasi sosial.
Apabila terjadi disintegrasi sosial. Situasi di dalam masyarakat itu usang kelabuaan akan menjadi chaos. Pada keadaan yang deinikian, akan dijumpai anoinie, yaitu suatu keadaan di mana masyarakat tidak memiliki pegangan terkena apa yang baik dan apa yang buruk. Hal ini berakibat pada ketidakmampuan anggota masyarakat untuk mengukur tindakan-tindakannya. Mereka tidak bisa melihat dengan terang batasan antara yang baik dan buruk. misalnva, kekacauan yang terjadi di Timor Timur pasca jajak pendapat dan di Maluku ketika terjadi kerusuhan berbaru SARA.
Kesatuan dan persatuan masvarakat intinya mrupakan proses yang tidak pernah selesai. Dalam menjalani proses tersebut akan berkembang tantangan barn yang tentunya memerlukan cara barn untuk menanganinya. Seandainya tantangan tersebut tidak segera ditanggapi dengan fokus, maka tidak heran jikalau proses disintegrasi akan segera terjadi.
Situasi disintegrasi biasa ditandai oleh hal-hal diberikut.
- Sebagian besar anggota masyarakat tidak lagi mematuhi norma- norma yang berlaku di dalam masyarakat.
- Timbul ketidaksepahaman di antara anggota kelompok dalam hal tujuan, sehingga hilang rasa kesatupaduan dan solidaritas dalam kelompok.
- Sanksi iang didiberikan pada pelanggar norma tidak dilaksanakan dengan konsekuen, sehingga ada kesan bahwa hukuman sudah tidak berfungsi lagi.
- Menurunnya kewibawaan para tokoh masyarakat dan pimpinan masyarakat, sehingga masyarakat masyarakat gundah siapa yang masih bisa dijadikan panutan atau teladan.
Proses disintegrasi sebagai akhir perubahan sosial yang teijadi di dalam masyarakat antara lain sanggup berbentuk pergolakan, demonstrasi, kriininalitas, dan kebadungan.
Pergolakan Daerah
Sejak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 kemudian hingga dengan masa pembangunan kini ini, Indonesia beberapa kali mengalaini perlawanan atau pergolakan daerah. Hal ini terjadi alasannya ialah adanya ketidakpuasan dan kelompok-kelompok tertentu terhadap pemerintahan. Pergolakan ini banyak dilatarbelakangi oleh ideologi politik, ekonoini, dan sosial budaya. Beberapa referensi pergolakan tempat ialah sebagai diberikut.
Pemberontakan PKI Madiun
Pemberontakan ini diawali dengan adanya penanhadiranan perjanjian Renville oleh Ainir Syarifudin yang waktu itu menjabat sebagai pimpinan kabinet. Namun alasannya ialah perjanjian itu dirasa merugikan bangsa Indonesia, presiden Soekarno mencabut mandatnya dan Ainir Syarifuddin tanggal 28 Juni 1948. Presiden kemudian membentuk kabinet gres yang dipimpin oleh Mohammad Hatta. Rasa tidak puas atas keputusan yang diambil oleh presiden Soekarno ini menimbulkan Ainir Syarifudin bekerja sama dengan Muso membentuk PDR (Partai Demokrasi Rakyat) dengan tujuan menentang kabinet Hatta.
Pemberontakan DI/TII
Basis pemberontakan DI/Til terdapat di Jawa Barat dan dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo. Di Aceh DI/Til dipimpin oleh Daud Beureuh dan di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini dipicu oleh ketidaksetujuan mereka terhadap hasil perjanjian Renville. Mereka menolak bergabung dengan pasukan Siliwangi ketika melaksanakan hijrah ke Yogya sebagai konsekuensi ditanhadiraninya negosiasi Renville.
Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemberontakan RMS muncul ketika sebagian masyarakat suku Ambon menolak bergabung dengan Indonesia setelah negara Indonesia Timur yang ialah kepingan dan negara Republik Indonesia Serikat bergabung dengan RI. Pemberontakan ini dipimpin oleh Dr. Soumokil. Sesudah pimpinan RMS ini tertangkap, sejumlah pimpinan berhasil melarikan din ke negeri Belanda dan bergabung dengan orang-orang Ambon yang sudah bermukim di sana. Mereka kemudian mendirikan Republik Maluku Selatan di pengasingan.
Sumber Pustaka: ESIS
Belum ada Komentar untuk "Dampak Aktual Dan Negatif Perubahan Sosial Budaya"
Posting Komentar