Budidaya Bawang Merah : Cara Menanam, Syarat Tumbuh Dan Jenisnya

Budidaya Bawang Merah : Teknik Menanam, Syarat Tumbuh dan Jenisnya ✓ Bawang merah mempunyai nama latin Allium cepa L. dengan famili Liliaceae. Tanaman ini bagi masyarakat Indonesia sudah dikenal lantaran setiap hari hampir sanggup dipastikan mengonsumsi umbinya untuk keperluan memasak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tumbuhan bawang merah contohnya kondisi tanahnya, pemupukannya, kondisi cuacanya dan lain-lainnya. Ayo kita berguru bersama tentang bawang merah tersebut.

Budidaya Bawang Merah : Teknik Menanam, Syarat Tumbuh dan Jenisnya

 Bawang merah mempunyai nama latin Allium cepa L Budidaya Bawang Merah : Teknik Menanam, Syarat Tumbuh dan Jenisnya

Daftar Isi

1. Asal dan Persebaran Tanaman Bawang Merah
2. Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah
3. Teknik Menanam Tanaman Bawang Merah

Asal dan Persebaran Tanaman Bawang Merah

Asal mula dari bawang merah belum jelas, tetapi  dimungkinkan berasal dari tempat  Iran dan Pakistan. Namun menurut prasasti yang sudah ada, tumbuhan bawang merah sudah dikenal di Mesir. Bangsa Mesir selain mempergunakan bawang merah sebagai sayur-sayuran juga dipergunakan sebagai obat atau sebagai materi pengawet mayit (mumi).  Adapun penghasil dari bawang merah ialah negara Amerika Serikat Jepang, Spanyol, Mesir, Turki, Belanda, Italia dan Australia. Umbi dari bawang merah baik yang sudah matang maupun yang masih mentah dimanfaatkan sebagai bumbu atau penyedap sambal,  sup dan juga untuk bumbu banyak sekali jenis masakan. Bentuk umbi bawang yang sudah dikeringkan dalam hal ini ialah di goreng sanggup bertahan hingga beberapa bulan.

Jenis-jenis bawang merah :
1. bawang bombay
2. bawang merah biasa
3. bawang daun

Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah

Tanaman bawang bombai sanggup tumbuh secara baik di banyak sekali jenis tanah asalkan tanah tersebut ialah tanah yang gembur, rindang dan sanggup menahan air dengan baik. Tanaman bawang bombay tidak tahan terhadap kondisi yang asam. pH yang diharapkan yaitu antara 5,5 hingga dengan 7,5. Sedangkan pH yang di atas 7 untuk tumbuhan bawang bombay kurang baik lantaran kuat pada pembentukan umbinya. Untuk kondisi iklimnya, pada tumbuhan bawang bombai sanggup tumbuh untuk bagai tipe iklim tetapi yang  paling cocok ialah untuk daerah yang mempunyai hawa yang sejuk dan kering,  dalam hal ini ialah dataran tinggi. Hujan yang terlalu lebat akan mengganggu pembentukan dari umbi serta akan menimbulkan macam penyakit. Pada awal pertumbuhan bawang bombay membutuhkan iklim yang sejuk, tetapi setelah menjelang fase pembentukan umbi akan membutuhkan hawa yang gerah. Sehingga dengan demikian produktivitas dari umbi bawang bombay akan sangat ditentukan oleh periodisitas sinar matahari.

Untuk varietas genjah membutuhkan 12 jam penyinaran matahari, sedangkan untuk varietas dalam (lambat) membutuhkan 15 jam penyinaran matahari.  Selain itu, suhu udara akan sangat kuat terhadap pembentukan umbi, demikian juga untuk perlakuan agronomisnya sanggup mensugesti terhadap pembentukan umbinya. Jarak tanam yang sempit cenderung mempercepat pembentukan umbi sedangkan kelebihan unsur nitrogen akan memperlambat pembentukan umbi.

Tanaman bawang bombai membutuhkan banyak unsur hara, yang diperkiraan kebutuhan pupuk tersebut ialah sebanyak 2 kali lipat dari jenis sayuran yang lainnya. Pemdiberian pupuk diletakkan di antara barisan tumbuhan yang dibenamkan 5 hingga 7 cm di dalam tanah. Pemdiberian pupuk yaitu pada umur 40 hingga 60 hari setelah masa penanaman.  Adapun jenis pupuk buatan yang diharapkan antara lain : N, P, dan S.

Untuk produksi bawang bombay sekitar 30 ton per hektar akan membutuhkan unsur hara sebanyak 80 kg N, 18 kg P dan 100 kg K dari dalam tanah,  sehingga dengan demikian maka pemumpukan sangat dibutuhkan di dalam rangka perjuangan menjaga keseimbangan produksi dan kerindangan tanah.  Namun yang terjadi apabila terjadi kelebihan unsur N, akan menimbulkan kurang baiknya pada tanaman.  Walaupun demikian pemdiberian pupuk dihentikan mengalami keterlambatan,  sebaiknya pemdiberian pupuk ialah pada fase pertumbuhan vegetatif yang cepat, menyerupai halnya pada waktu pembentukan umbi.

Pada ketika pembentukan umbi, tumbuhan bawang merah akan sangat memerlukan unsur N yang cukup banyak. Bentuk dari pupuk N yang di pakai ialah Urea dan amonium sulfat (ZA). Sebagai sumber N dan S dengan kimasukan pemdiberian 80 hingga dengan 130 kg N/ha. Pada tanah yang kurang sanggup dilakukan pemupukan dengan pupuk beragam NPK sebanyak 250 hingga 700 kg per hektar dengan perbandingan 13 : 2 : 13 atau 15 : 4 : 11.

Proses  tanaman bawang bombay sangat dianjurkan dilakukan dengan cara rotasi tumbuhan sebagai contohnya berotasi dengan tumbuhan sayuran (misalnya tomat). Sistem tumpang sari juga sanggup diakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit serta gangguan gulma.

Teknik Menanam Tanaman Bawang Merah

Di negara kita,  tanaman bawang bombai selalu ditanam dengan menggunakan umbinya dengan ukuran yang sedang yaitu dengan berat  10 hingga 20 gram. Namun di luar negeri bawang bombai pada umumnya ditanam dengan menggunakan biji. Setiap kg diperkirakan meliputi sekitar 280.000 hingga 400.000 biji kering. Biji dikatakan biji yang layak apabila digunakan sebagai bibit mempunyai persentase kecambahan minimal 80%. Kondisi selama penyimpanan biji mempunyai efek yang sangat besar terhadap prosentasi perkecembahan. Untuk kebutuhan biji per hektar ialah sekitar 2 hingga 5 kg. Dalam rangka untuk mempersiapkan bibit, maka biji akan disebarkan lebih lampau untuk disemaikan. Sesudah mencapai umur 6 hingga 8 hari, maka  biji tersebut akan mulai berkecambah. Kemudian bibit tersebut akan dipindahkan ke pot-pot plastik yang lamanya sekitar 3 hingga 5 minggu. Biji dari bawang bombay sanggup juga pribadi di tanam (direct seedling).
Tingkat kepekaan bawang bombay yang masih muda ialah sangat tinggi terhadap temperatur yang tinggi. Adanya suhu yang tinggi akan menimbulkan simpulan hidup pada bibit yang gres dipindahkan ke kebun yaitu tumbuhan akan menjadi layu pada potongan tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Cuaca yang terlalu lembab lantaran adanya hujan juga sanggup menimbulkan layu pada tumbuhan bawang ombai, alasannya tumbuhan tersebut akan menjadi anyir pada akar yang disebabkan oleh adanya serangan dari jamur.Kondisi cuaca yang sejuk pada waktu terjadinya pertumbuhan vegetatif dan kondisi cuaca yang gerah pada ketika pembentukan umbi ialah kondisi yang sangat baik untuk bawang bombai. Adapun jarak tanam untuk tumbuhan ialah 20-30 x 20-30 cm.

Tanaman bawang untuk dikonsumsi daunnya (bawang daun)  waktu memguannya ialah pada ketika tumbuhan masih muda dan sedang tumbuh aktif, atau pada ketika tumbuhan mulai membentuk tangkai buah/ biji. Aroma dari bawang daun akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya umur bawang daun. Pada umumnya penanaman menggunakan biji atau anakan,  namun ada pula yang menggunakan umbi yang tumbuh pada tangkai bunganya atau yang sering dikenal dengan sebutan sets.
Pada tumbuhan bawang bombai proses pemguanannya ialah pada ketika daunnya mulai kering atau pada potongan batangnya patah-patah. Tanaman bawang bombay yang sudah bau tanah sanggup kita cabut dengan menggunakan tangan. Sesudah dilakukan pemguanan dan pemmembersihkanan dari tanah maka selanjutnya ialah bawang diangin-anginkan supaya menjadi kering.

Pada spesies bawang syalot/ brambang, untuk  jenis yang ditetapkan unggul ialah "Bima Brebes"  yang mempunyai umur ialah 60 hari dengan produksi 10 ton per hektar,  toleran terhadap busuk, namun peka terhadap anyir daun pucuk,  bisa dilakukan penanaman pada dataran rendah. "Medan" mempunyai umur 70 hari dengan produksi 7,5 ton per hektar, toleran terhadap anyir daun,  namun sanggup ditanam pada dataran rendah maupun pada dataran tinggi. Untuk usul atas bawang bombai pastilah akan selalu meningkat sepanjang tahunnya  karena jumlah penduduk yang juga semakin meningkat. Negara produsen dari bawang bombay yang terbesar ialah Mesir, Belanda, India, Spanyol, Amerika dan juga negara India. Sedangkan untuk negara pengimpornya ialah negara Inggris, Jerman, Srilanka, Kanada, Malaysia, Singapura dan juga negara Kuba.

Bawang merah syalot  atau Brabang mempunyai perbedaan yang ditak terperinci dengan bawang bombai. Perbedaan tersebut spesialuntuk terletak pada ukuran besarnya,  daun, dan aromanya saja. Pada umumnya, di Indonesia bawang merah lebih terkenal bila dibandingkan dengan bawang bombay. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh lantaran tumbuhan tersebut sanggup dibudidayakan di dataran yang rendah,  dengan umur pendek dan sudah usang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya untuk bawang bombay spesialuntuk sanggup dikonsumsi untuk masyarakat tertentu saja contohnya untuk kuliner Cina,  untuk keperluan hotel dan lain-lain.  Selain itu bawang bombai akan lebih baik bila ditanam pada dataran yang tinggi,  padahal dataran tinggi tersebut juga cocok untuk tumbuhan lainnya yang mempunyai harga atau nilai hemat yang lebih tinggi daripada bawang bombai, contohnya tumbuhan kentang dan bawang putih.  Di daerah Jawa Timur, bawang merah banyak ditanam pada dataran rendah contohnya yang ada di daerah Probolinggo, sedangkan untuk di daerah Jawa Tengah banyak ditanam di daerah Brebes, Cirebon dan daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Menurut banyak sekali sumber bawang merah "Bima" ternyata sanggup juga toleran untuk ditanam di dataran tinggi (1.200 mdpl) namaun sangat membutuhkan pupuk yang cukup tinggi yaitu sebanyak 300 hingga 400 kg per hektar dengan perbandingan NPK (15-15-15).

Bawang merah selain digunakan utuk sayuran juga digunakan untuk gabungan obat-obatan. Kandungan vitamin yang ada di bawang merah ialah cukup tinggi terutama untuk vitamin B dan vitamin C. Pada dataran tinggi (s/d 1500 mdpl), tumbuhan bawang merah mempunyai kecenderungan umur yang lebih lama,  mempunyai umbi yang lebih kecil,  mempunyai warna kulit yang kurang cerah sehingga dengan kondisi tersebut membuat kurang menjadi memikat/ menarikdanunik. Lahan untuk bawang merah sebaiknya di tanah gembur, rindang dan drainase yang baik. Pada tanah berpasir akan  memperbaiki perkembangan umbinya. pH tanah yang sesuai sekitar Netral yaitu 5,5 hingga dengan 6,5.

Sedangkan untuk temperatur suhunya cukup gerah 25 hingga 32 derajat Celcius. Pembentukan umbi untuk bawang bombay menjadi lebih baik bila keadaan penyinarannya hari panjang yaitu mencapai 10 hingga 14 jam perharinya. Sedangkan untuk bawang merah syalot/ brambang,  pengaruh dari panjang penyinarannya tidak terlihat. Persyaratan yang ada untuk tumbuhan bawang bombai juga berlaku untuk tumbuhan bawang merah. Unsur sulfur untuk tumbuhan bawang merah ialah ialah hal yang sangat penting,  oleh lantaran itu pupuk N selalu didiberikan dari dua sumber yaitu Urea dan ZA. Untuk tanah/ lahan yang belum sempurnanya unsur hara S akan mengakibatkan umbi dari tumbuhan bawang merah yang terbentuk ialah menjadi kecil dan juga mempunyai aroma yang kurang. Jarak tanam yang diharapkan ialah 10 x 10 cm atau 10 x 20 cm.

*) SEMUA ARTIKEL TENTANG BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN ADA DI : Macam-Macam misal Budidaya Tanaman Sayuran

Artikel Hortikultura lainya:
1. Jenis-jenis Stek Tanaman 
2. Faktor-faktor Keberhasilan Perakaran Stek
Demikianlah artikel tentang budidaya tanaman yang berjudul Budidaya Bawang Merah : Teknik Menanam, Syarat Tumbuh dan Jenisnya di Aanwijzing.com yang supaya bermanfaa. Terimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Budidaya Bawang Merah : Cara Menanam, Syarat Tumbuh Dan Jenisnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel