Sumpah Cowok 1928 Dan Pengaruhnya Terhadap Usaha Indonesia Merdeka

Sumpah Pemuda 1928 Dan Pengaruhnya Terhadap Perjuangan Indonesia Merdeka



Pada awalnya, Budi Utomo dipandang sebagai organisasi yang sanggup mewadahi aspirasi pemuda. Namun, setelah diselenggarakan Kongres Budi Utonio I di Yogyakarta pada 5 Oktober 1908, peranan cowok justru menjadi lemah. Pengurus Budi Utomo yang terbentuk sebagian besar terdiri atas pegawai-pegawai negeri dan para pensiunan. Oleh sebab itu, para cowok menjadi kecewa, bahkan banyak dan mereka yang keluar dan organisasi itu.

Sebagai wadah pengganti, pada tahun 1915 berdirilah organisasi kepemudaan, Tri Koro Dharmo. Organisasi ini didirikan oleh para mahasiswa kedokteran, menyerupai R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi. Tn Koro Dharmo mempunyai tujuan, yaitu


  1. menjalin persatuan di antara para siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi kejuruan,
  2. memperluas pengetahuan umum bagi para anggotanya, dan
  3. membangkitkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri.
Anggota Tn Koro Dharmo terdiri atas para cowok yang berasal dan kawasan Jawa dan Madura. Dalam perkembangannya, organisasi ini mendapatkan anggota cowok Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Pada kongres pertama di Solo, nama Tn Koro Dhanmo bermetamorfosis Jong Java. Sejalan dengan lahirnya Jong Java, di beberapa kawasan bermunculan organisasi kedaerahan, menyerupai Jong Sumatrguan Bond, Jong Ininahasa, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, Timores Bond, dan lain-lain.

Para cowok Indonesia yang menuntut ilmu di Belanda menyebarluaskan gagasan mencapai Indonesia merdeka melalui majalah Indonesia Merdeka. Gagasan yang bersifat nasionalistik ini diterima oleh beberapa organisasi kedaerahan dan keagamaan yang ada di Indonesia. Para cowok dalam banyak sekali organisasi itu kemudian terdorong untuk bersatu dalam satu wadab baru. Mereka mencapai kata setuju untuk segera mengadakan sebuah pertemuan bagi upaya persatuan seluruh organisasi pemuda.

Pada 30 April—2 Mei 1926 diselenggarakan Kongres Pemuda Indonesia I di Jakarta. Pertemuan yang diketuai Muhammad Tabrani dan dihadiri oleh banyak sekali tokoh cowok ini menghasilkan dua keputusan penting.
  1. Semua perkumpulan cowok bersatu ke dalam organisasi Pemuda Indonesia.
  2. Kongres Pemuda Indonesia II perlu segera disiapkan.
Seusai kongres, para cowok semakin menyadari bahwa usaha kemerdekaan Indonesia spesialuntuk akan dicapai melalui persatuan. Pada tahun 1928 alam pikiran cowok Indonesia sudah mulai dipenuhi jiwa persatuan. Rasa gembira dan rasa mempunyai keinginan tinggi, ialah Indonesia merdeka sudah mencengkeram jiwa rakyat Indonesia.

Pada 27-28 Oktober 1928 dilangsungkanlah Kongres Pemuda Indonesia II di Gedung Indonesische Club gebouw (IC) di Jalan Kramat Raya Nomor 106 Jakarta. Kongres Pemuda Indonesia II yang diketuai Sugondo Joyopuspito mengeluark an keputusan penting, ialah diikrarkannya Sumpah Pemuda. Semua organisasi cowok karenanya dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Sumpah Cowok 1928 Dan Pengaruhnya Terhadap Usaha Indonesia Merdeka"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel