Sifat Keteladanan Pada Diri Pemimpin Yang Dijiwai Nilai Adab Pancasila

Sifat Keteladanan Pada Diri Pemimpin Yang Dijiwai Nilai Moral Pancasila



Dalam pemerintahan Indonesia, kita mengenal adanya tiga kategori birokrasi. di mana ketiganya ialah suatu sistem yang saling berafiliasi dan mempengaruhi.

Adapun sifat-sifat keteladanan pada diri peinimpin yang dijiwai nilai-nilai moral Pancasila diberikut ini.


  • Ing Ngarsa sung Tulada (Di Depan Memdiberikan Teladan)
Peinimpin yang baik ialah seorang yang berani berjalan di depan, berani menghadapi rintangan dan bahaya-bahaya dalam merintis segala macam usaha. melaluiataubersamaini tekad besar dan keberanian yang membara, beliau harus sanggup bekerja paling berat, sambil menegakkan disiplmn diri sendiri maupun disiplin peng4kutnya. Di depan beliau harus sanggup mengabdikan diri kepada kepentingan umum dan kepentingan segenap anggota organisasi. Dia bukan spesialuntuk bakir memdiberi penintah,juga sanggup bersikap bijaksana dalam mempersembahkan petunjuk-petunjuk, nasihat-nasihat dan pertimbangan-pertimbangan. Di depan beliau harus berani menjadi ujung tombak bagi setiap usaha perjuangan.
  • Ing Madya Mangun Karsa (Di Tengah membangun Motivasi dan Kemauan).
Pernimpin yang baik ialah peinimpin yang rnau terjun di tengah-tengah anak buahnya. Merasa senasib dan sepenanggungan, sanggup menggugah, dan memhangkitkan gairah kerja, serta semangat juang dan etos kerja yang tinggi. Karena beliau berada di tengah-tengah anak buahnya, beliau selalu tanggap dan bisa berpikir serta bertindak cepat dan sempurna sesuai dengan tuntutan kondisi serta situasinya.
  • Tut Wuri Handayani
Pada saat-saat tertentu, peinimpin harus sanggup berdiri di belakang anak buahnya. Hal ini bukan berarti bahwa peinimpin tersebut pengecut bisa bersembunyi di belakang pengikutnya dan mengbuntut di balik kekuatan anak buahnya. Akan tetapi. harus diartikan sebagai peinimpin yang bisa mempersembahkan dorongan dan kebebasan semoga anak buahnya dapat, diberinisiatif, dan meiniliki dogma pada perintah atasan.
  • Waspada Purba Wisesa (Waspada dan Berkuasa)
Waspada itu artinya ketajaman penglihatan dan bisa menembus penglihatan ke depan. bisa mengadakan prakiraan bagi masa menhadir, sedang purba atau murba itu artinya bisa membuat atau bisa mengendalikan dan menguasal. Wisesa antinya keunggulan, kelehihan, dan kekuasaan. yang menurut kewihäwaan atau kewibawaan yang disertai kekuasaan.

Jadi. purba wisesa ialah bisa membuat dan mengendalikan tiruana kelebihan, keunggulan. dan kekuasaan. Purba wisesa juga berarti memiliki kekuasaan lebih besar, menurut sifat-sifat yang unggul. dan berlebihan. Sebagai peinimpin, beliau bisa membina, mengarahkan, dan menguasai orang orang yang di bawahkannya.
  • Ambeg Paramarta
Ainbeg artinya memiliki sifat-sifat paralnarta (dalam bahasa Sansekerta, paramarta artinya yang benàr, yang hakiki). Karena itu, ambeg paramarta itu artinya murah, dermawan, mulia,murnj, baik hati. Biasanya paramarta selalu disertai dengan adil. Jadi, ainbeg, paramarta berarti bersikap adil, bisa membedakan yang penting dan yang tidak penting. Peinimpin itu harus cakap menyusun satu sistem hierarki, beliau bisa dengan sempurna menentukan mana yang harus dilampaukan dan mana yang harus ditandai serta selalu bersikap adil.
  • Ambeg Prasaja (Bersifat Sederhana)
Ainbeg prasaja berarti. beliau bersifat sederhana. bertalaran (berkata dengan terang-terangan), terus terang, tulus, lurus, ikhlas. benar. Sikapnya bersahajaltunggal, tidak pun-plan, lugu, tulus, terbuka, dan blaka (toleran, hati terbuka, tanpa berputar-putar, tanpa bumbu-bumbu, dan tanpa bunga-bunga). Hidupnyajuga tidak berlebihan, tetap sederhana dan tidak tamak.
  • Ambeg Satya (Setia)
Ambeg satva itu ialah,bersifat setia, menepati janji. dan selalu memenuhi segala ucapannya. Peinimpin yang deinikian ini sanggup dipercaya.jujur. setia, cermat dan selalu loyal terhadap kelompoknya. Dia senantiasa berusaha semoga hidupnya berguna.
  • Hemat atau Geini, (Geini, Nastiti, Ati-Ati)
Pemimpin yang baik itu sifatnya hemat, cermat, berhati-hati, dan tidak boros. Hemat dalam arti ia bisa melakukan tiruana pekerjaan dengan efektif dan efisien, juga dalarn mengelola sumber tenaga manusia, materiil. dan permodalan.
  • Terbuka (Komunikatif)
Peinimpin yang baik itu harus terbuka, komunikatif. tidak picik pandangan, bersedia mempersembahkan peluang kepada bawahan dan orang-orang lain untuk mengemukakan usul-usul, pendapat. dan Koreksi yang konstruktif. Dia tidak akan merasa terlalu kurang bakir atau aib hati untuk berguru dan lingkungan dan bawahannya sendiri lantaran berguru daii pengalaman orang lain itu sanggup memperkaya pengalaman pribadiriya.
  • Legowo (Rela dan Tulus Ikhlas)
Legowo artinya rela dan tulus ikhlas, serta setiap ketika bersedia mempersembahkan pengorbanan, bersifat murah hati dan dermaWan. Dia mendapatkan apa adanya segala yang beliau iniliki dan tidak tunduk pada gemerlapnya keduniawian. Jika terjadi kekecewaan dan kegagalan, beliau harus bisa menghibur diri dan pasrah dengan hati tulus, kemudian bangun kembali membangun karsa untuk terus berkarya lagi.
  • Bersifat Satria
Bersifat pahlawan berarti berbudi pekerti luhur dan terpuji, bisa mengendalikan diri dan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pnibadi. Satria itu bersifat tenang, pendiam, tidak tergesa-gesa, halus kebijaksanaan pekerti, namun ampuh, meiniliki keperkasaan, dan kekuatan yang tidak ditonjolkan atau tersembunyi. Sikapnya sopan santun, manis tegur sapanya, ramah, tiruana tingkah lakunya beradab.
  • Tepa Selira (mampu bermawas diri)
Seorang peinimpin yang baik harus sanggup mencicipi atau menjaga perasaan orang lain dan bisa meentengkan beban orang lain.
Sumber Pustaka: Grafindo Media Praama

Belum ada Komentar untuk "Sifat Keteladanan Pada Diri Pemimpin Yang Dijiwai Nilai Adab Pancasila"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel