Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi Dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran Ips Smp/ Mts Kelas Viii)
Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) ✓ Manusia ialah makhluk sosial yang artinya bahwa ia tidak sanggup hidup sendiri tanpa adanya menolongan dan pertolongan dari orang lain. Terkadang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bergesekan dengan orang/ pihak lainnya, hal ini lantaran orang lain juga sedang memenuhi kebutuhannya. Dari kondisi tersebut maka membuat masyarakat membentuk suatu sistem pengaturan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bentuk pranata sosial supaya terdapat kelangsungan hidup sosial. Pada pecahan ini saya dan kawan-kawan akan mencar ilmu terkena aneka macam hal yang tentunya berkaitan dengan interaksi sosial antara lain : pengertian kekerabatan sosial, bermacam-macam bentuk kekerabatan sosial, perbedaan antara kompetisi dengan konflik, pola penyimpangan dalam masyarakat.
2. Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
4. Rangkuman Materi Pranata Sosial Kelas 8
5. misal Soal Pranata Sosial
Tindakan atau perbuatan yaitu sebagai syarat yang mutlak terjadinya kekerabatan timbal balik atau interaksi sosial. Pembagian bentuk-bentuk kekerabatan sosial sanggup dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu: 1). hubungan sosial positif dan 2). hubungan sosial negatif.
1. Hubungan sosial positif sering juga disebut proses asosiatif atau integratif. Pengertian kekerabatan sosial positif yaitu kekerabatan sosial yang mempunyai sifat menyatukan. Hubungan sosial positif ini sanggup dikelompokkan lagi menjadi 3 macam, antara lain: kooperasi, asimilasi, dan konsensus.
2. Hubungan sosial negatif sering disebut juga sebagai proses disasosiatif atau disintegratif (memisahkan). Pengertian kekerabatan sosial negatif yaitu mempunyai sifat yang memecah belah atau menghancurkan. Hubungan sosial negatif ini sanggup kita kelompokkan lagi menjadi 2 macam yaitu kompetisi (persaingan) dan konflik (perperihalan).
Keterangan:
a. Kooperasi. Pengertian Kooperasi yaitu suatu proses sosial yang berbentuk kerja sama. Pembagian kooperasi berdasarkan perbedaan sikap kelompok sanggup dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1). kerja sama primer, 2). kerja sama sekunder, 3). kerja sama tersier (akomodsi)
1) Kerja sama primer. Pada kerjasama primer ini antara individu dan kelompok dilebur menjadi satu, kelompok meliputi tiruana kehidupan individu dan masing-masing bekerja dalam rangkka untuk kepentingan tiruana anggota dalam kelompok tersebut.
3) Kerja sama tersier (akomodasi). Pada kerjasama tersier ini yang menjadi dasar kolaborasi yaitu konflik, sehingga dengan demikian organisasi yang ada sangat longgar dan lebih praktis untuk terjadinya perpecahan. Akomodasi bias pecah (bubar), jikalau alat bersama tersebut tidak lagi menguntungkan untuk masing-masing anggota dalam rangka mencapai tujuan.
dan Barat).
c. Konsensus. Pengertian konsesus yaitu suatu proses sosial yang terjadi dengan adanya suatu komitmen atau suatu persetujuan dalam menentukan atau mempertahankan sesuatu. misal konsensus yaitu terkena konsensus nasional terkena Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang mana keduanya diakui dan dijadikan sebagai landasan utama untuk berbangsa dan bernegara.
d. Kompetisi atau persaingan. Pengertian kompetisi yaitu proses sosial yang terjadi dalam keadaan damai, namun para pihak yang terait saling berjuang dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu masing-masing. Sebagai pola kompetisi yaitu penjual yang melaksanakan persaingan supaya menarikdanunik pembeli yang dilakukan dengan bemacam cara contohnya dengan pemdiberian diskon, obral, undian berhadiah dan lain sebagainya. misal lainnya yaitu para pelajar yang melaksanakan persaingan untuk mendapatkan peringkat terbaik di kelasanya/ sekolahnya.
e. Konflik atau perperihalan. Pengertian konflik yaitu suatu proses sosial yang terjadi di mana terdapat dua pihak yang saling diberinginan untuk menghancurkan antara yang satu dengan dengan yang lainnya. Konflik yang hebat/ dahsyat bisa mengakibatkan terjadinya peperangan. Sebagai pola konflik yaitu perperihalan antara dua kelompok pemuda, perperihalan antara antara buruh dengan majikannya.
a). Interaksi antara individu dengan individu. Pada jenis interaksi sosial ini sanggup terlihat secara jelas, namun sanggup juga tidak. pada waktu 2 individu bertemu maka interaksi sosial sudah dimulai lantaran di situ sudah terjadi agresi dan rekasi.
b). Interaksi antara kelompok dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini orang-orang berbicara dengan atas nama kelompok sebagai satu kesatuan, tidak lagi sebagai individu/ pribadi masing-masing
c). Interaksi antara individu dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini akan lebih terlihat menyolok jikalau terjadi suatu benturan antara kepentingan perseorangan/ individu dengan kepentingan kelompok.
Ciri-ciri kekerabatan sosial (interaksi sosial) antara lain sebagai diberikut:
Keterangan dari faktor tersebut yaitu sebagai diberikut
a. Imitasi. Pengertian imitasi yaitu suatu proses mencar ilmu dengan cara menggandakan atau mengikuti sikap dari orang lain. Dampak yang dihasilkan dari proses imitasi sanggup bersifat positif dan bisa juga bersifat negatif. Hal tersebut akan sangat tergantung pada tokoh yang ditirunya/ dicontohnya. Sebenarnya imitasi bisa mengakibatkan lemahnya tingkat kreativitas lantaran orang yang melaksanakan imitasi spesialuntuk meniru, mengikuti perintah atau kehendak orang lain. misal proses imitasi : Balita yang menirukan gaya dari orang tuanya. Atau bisa juga seseorang yang menggandakan tokoh yang diidolakannya.
b. Sugesti. Pengertian sugesti yaitu suatu cara pemdiberian imbas atau (pandangan) kepada orang lain dengan menggunakan cara tertentu, sehingga orang yang bersangkutan akan mengikuti terhadap apa yang dianjurkannya tanpa berpikir panjang. Terkadang dalam proses sugesti bagi akseptor sugesti lebih banyak menggunakan emosional dari pada menggunakan akalnya. Terlebih lagi jikalau yang memdiberi sugesti tersebut yaitu orang yang lebih tua, lebih berwibawa, dan lebih berpengalaman. misal sugesti yaitu larangan kepala suku kepada masyarakatnya supaya tidak menebang pohon yang dianggap keramat, dll.
c. Identifikasi. Pengertian identifikasi yaitu kecenderungan seseorang untuk menjadi sama menyerupai dengan orang lain. Pada identifikasi ini lebih dalam lagi jikalau kita bandingkan dengan imitasi. Bagi orang yang melaksanakan identifikasi benar-benar mengenal tokoh yang menjadi idolanya, dan sangat menjiwainya. Sehingga dari situ segala pandangan, sikap, keyakinan dan juga kaidah-kaidah lainnya sama dengan idolanya. Sebagai pola identifikasi yaitu seseorang yang menggunakan baju menyerupai artis yang diidolakannya, bahkan untuk berperilaku dalam kesehariannya.
d. Simpati. Pengertian simpati yaitu ialah suatu perasaan tertarik yang muncul dari dalam diri individu dan menjadikannya merasa seakan-akan ia berada di dalam keadaan orang lain. Sebagai pola simpati Melihat orang yang menderita sehingga muncul perasaan kasihan (iba). Terdapat kemiripan antara simpati dan identifikasi yaitu kecenderungan untuk menempatkan diri pada orang lain. Perbedaannya spesialuntuk dalam simpati, perasaan mempunyai peranan yang sangat penting, meskipun dorongan utama yaitu ingin memahami pihak lain tanpa pandang status dan kedudukannya.
e. Empati. Pengertian tenggang rasa yaitu menyerupai dengan simpati, spesialuntuk saja pada tenggang rasa tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja namun dibarengi oleh perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Sedangkan untuk identifikasi didorong oleh adanya rasa ingin sama persis dengan tokoh yang diidolakannya lantaran kelebihan atau kemampuan tertentu yang layak untuk ditiru.
Supaya dalam masyarakat terwujud keselarasan sosial, kita perlu untuk menentukan sikap-sikap menyerupai yang diberikut ini:
a. Menghargai dan menghargai pendapat dari orang lain, meskipun diri kita tidak sepakat dengan pendapat orang lain tersebut.
b. Saling menghormati antar anggota masyarakat, terutama kepada yang lebih tua, dan yang lebih bau tanah mengasihi yang lebih muda.
c. Mengembangkan dan mempertahankan sikap gotong royong antar masyarakat sebagai bentuk dari kebersamaan.
d. Memenuhi kewajiban sebagai masyarakat negara atau sebagai masyarakat masyarakat.
e. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kepentingan kelompok atau kepentingan golongannya.
f. Bersikap yang masuk akal (tidak terlalu usil dengan urusannya orang lain), namun tidakboleh terlalu cuek/ masa bodoh.
g. Dalam setiap kegiatan yang ada dalam masyarakat yang bersifat positif diusahakan ikut serta berperan.
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL yaitu kumpulan atau sistem norma yang digunakan untuk mengatur tindakan insan di dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian sistem norma yaitu sejumlah aturan sosial atau patokan sikap yang pantas, dan ialah komitmen dari seluruh anggota masyarakat yang digunakan sebagai pedoman dalam rangka untuk mengatur kehidupan sesama. Pengertian kebutuhan pokok yaitu kebutuhan dasar dari insan secara biologis maupun secara ekonomi. Maksud secara biologi di sini yaitu kebutuhan insan dalam upaya untuk mempertahankan kehidupannya contohnya makan, minum, bernapas, dll. Sedangkan secara irit yaitu sandang, pangan dan papan.
Istilah pranata sosial sangat berkaitan akrab dengan forum (institusi) walaupun keduanya mempunyai arti yang berlainan. Kedua istilah itu berakar dari satu dari bahasa latin instituere yang artinya yaitu “pendirian” atau apa yang didirikan. Institutio kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan
dua istilah yang tidak sama yaitu institusi (pranata) dan institute (lembaga). Pengertian institusi yaitu sistem norma atau aturan, sedangkan pengertian isntitute yaitu wujud kasatmata dari norma-norma tersebut.
b. Pranata politik. Dalam rangka untuk mengatur kekerabatan dan imbas timbal balik antara individu di dalam bidnag politik maka dibutuhkan pranata politik. Adapun pengertian politik yaitu segala acara insan baik yang dilakukan secara individu maupun yang lakukan secara kelompok dalam rangka untuk memperoleh, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan. Sedangkan organisasinya kita mengenalnya sebagai partai politik
c. Pranata ekonomi. Pada pranata ekonomi tidak cuma mengatur terkena hubungan-hubungan yang berkaitan dengan bagaimana memproduksi barang, mendistribusikan barang dan mengonsumsi barang saja . Untuk pranata ekonomi akan mempersembahkan santunan terhadap para pihak yang lemah contohnya saja santunan kepada para konsumen yang cenderung dilanggar haknya oleh para pedagang tertentu dan oleh produsen tertentu.
e. Pranata keluarga. Pada pranata keluarga ditujukan mengatur terkena hubungan-hubungan antara individu di dalam suatu keluarga. Pranata keluarga lebih mendasarkan pada susila kebiasaan, norma kesusilaan, dan norma kesopanan yang membuahkan sistem pengaturan kekerabatan antara individu dalam suatu keluarga.
Adapun tingkatan proses dipatuhinya suatu pranata yaitu:
1) Terbentuknya tatacara (usage)
Adalah suatu sikap tertentu yang secara tidak sadar sudah
disahkan dalam masyarakat terhadap suatu perbuatan yang tertentu. Sebagai contohnya : cara menggunakan baju, cara menuang minuman, dsb.
2) Terbentuknya kebiasaan (folkways)
Adalah suatu tata kelakuan yang sifatnya lebih mengikat terhadap anggota masyarakat dan lebih dipatuhi, oleh lantaran jikalau terjadi penyimpangan terhadapnya maka akan dimarahi oleh para leluhurnya. Kebiasaan ialah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap apa yang sama, sebagai bukti bahwa orang yang bersangkutan suka perbuatan tersebut.
3) Terbentuknya tata kelakuan (mores)
Adalah suatu sekelompok acara yang betul-betil sudah menjadi pedoman yang berlaku pada suatu masyarakat. Tata kelakuan dijadikan pedoman dalam berperilaku yang dianggap paling benar yang dimiliki, dipakai, dan juga dipertahankan oleh suatu masyarakat.
4) Adat-istiadat (custom)
Jika tata kelakuan tersebut abadi dan kuat integrasinya dengan pola-pola sikap dalam masyarakat, maka bisa terus meningkatkan kekuatan mengikatnya terhadap sikap masyarakat masyarakat, sehingga terbentuklah susila istiadat.
a) Pranata keluarga (domestic institution), pranata keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan hidup keluarga dan kekerabatan. Sebagai contoh pranata keluarga yaitu perkawinan, pengasuhan anak-anak
b) Pranata ekonomi (ekonomic institution), pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan dalam mencari nafkah hidup, berproduksi, mendistribusikan barang dan jasa, mengelola bank, koperasi dll. Sebagai contoh pranata ekonomi yaitu pertanian, koperasi penjualan, industri, perbankan.
c) Pranata politik (political institution), pranata politik mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan dalam mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh pranata politik : pemerintahan, kepartaian, demokrasi, kehakiman.
d) Pranata pendidikan (educational institution), pranata pendidikan mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan insan biar menjadi anggota masyarakat yang lebih berguna. Sebagai contoh pranata pendidikan yaitu pemberantasan buta huruf, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.
e) Pranata agama (religious institution), pranata agama mempunyyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan dalam berafiliasi dan berbakti kepada Allah dan diberinteraksi dengan sesama insan berdasarkan norma agama. Sebagai contoh pranata agama yaitu upacara keagamaan, kenduri.
f) Pranata ilmiah (scientific institutions), yaitu ialah suatu pranata yang mempunyai fungsi untuk keperluan dari insan akan kebenaran ilmu dan menyelami alam sekitarnya yang didasarkan pada metodologi ilmu pengetahuan. Sebagai contoh pranata ilmiah yaitu metodologi ilmiah, pendidikan ilmiah, penelitian.
g) Pranata keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institution), yaitu sustu pranata keindahan dan rekreasi mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan untuk menghayati rasa keindahan dan rekreasi. Sebagai contoh pranata keindahan dan rekreasi yaitu seni rupa, seni suara, seni tari, olahraga.
h) Pranata fisik (somatic institution). Sebagai contoh pranata fisik yaitu pemeliharaan kecantikan.
Pada pranata agama berdasarkan Horton dan Hunt bisa dibedakan e kdalam dua macam fungsi antara lain meliputi 1). fungsi laten dan 2). fungsi manifes. Fungsi laten agama berdasarkan Durkhein bisa meningkatkan integrasi dalam masyarakat, baik pada tingkatan mikro maupun pada tingkatan makro. Pada tingkat mikro yaitu untuk menggerakkan dan memmenolong kita untuk hidup. Sedangkan untuk fungsi makro, maka pranata agama bisa berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat dalam rangka untuk memperkuat perasaan dan wangsit kolektif yang ialah ciri dan inti dari persatuan dan kesatuan. Fungsi manifes yaitu terdiri atas ritual, iktikad dan juga seperangkat norma sikap yang konsisten dengan iktikad tersebut.
b. Pranata politik
Lembaga politik yaitu ialah perwujudan yang kasatmata dari pelaksanaan pranata politik, diantaranya:
1) Melaksanakan pelayanan sosial, contohnya perawatan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
2) Melaksanakan undang-undang yang sudah disetujui.
3) Melembagakan norma lewat undang-undang yang dibentuk oleh tubuh legislatif.
4) Melindungi segenap masyarakat masyarakat maupun masyarakat negara dari aneka macam serangan dari bangsa lain.
5) Menyelesaikan konflik-konflik yang ada di dalam masyarakat.
6) Memelihara kesiapsiagaan dalam rangka untuk menghadapi berguaka macam bahaya.
c. Pranata ekonomi
Pada pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk pengendali perekonomian bagi masyarakat, bahkan untuk perekonomian negara. Dasar dari pelaksanaan pranata ekonomi yaitu sudah dilakukan pengaturan di dalam kitab undang-undang aturan perdata. Sebagai contoh: pelanggaran pranata ekonomi dalam hal perpajakan, jual beli, hibah, sewa, dsb.
d. Pranata pendidikan
Pembagian pendidikan berdasarkan Horton dan Hunt sanggup dibagi menjadi 2, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten.
1) Fungsi manifes (nyata). Pada fungsi manifes terdapat banyak sekali tetapi yang utama
yaitu :
a) Memmenolong orang bau tanah untuk sanggup mencari nafkah.
b) Menolong orang untuk berbagi potensi yang dimilikinya demi untuk pemenuhan kebutuhan pribadinya dan pembangunan masyarakat.
Sedangkan fungsi manifes yang lainnya ada tujuh, antara lain:
Selain 2 fungsi pendidikan tersebut bahwasanya pendidikan masih mempunyai fungsi, antara lain:
Lembaga sosial keluarga yaitu unit masyarakat yang terkecil yang mempunyai fungsi di antaranya yaitu:
1) Untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Untuk melangsungkan keturunan.
3) Untuk daerah memdiberi kasih akung.
4) Untuk sosialisasi nilai sikap.
5) Sebagai pengawasan sosial atau perilaku.
Berikut yaitu macam-macam penyimpangan yang sanggup dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1. Penyimpangan individual. Pengertian penyimpangan individu yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu terhadap norma-norma kebudayaan. misal penyimpangan individu yaitu seseorang yang melaksanakan pencurian, perampokan, pembunuhan, penodongan, dsb.
tersebut bisa muncul oleh lantaran kelompok yang bersangkutan tidak mau mendapatkan nilai atau norma masyarakat yang sudah ada. Bahkan mereka membuat suatu aturan sendiri yang berlaku untuk anggota kelompoknya. misal penyimpangan kelompok yaitu geng penjahat, dsb.
1) Pencurian, penodongan, dan perampokan.
2) Pembunuhan, dan perkosaan.
3) Tawuran antar remaja.
4) Penyalahgunaan alkohol/ minuman keras dan narkoba.
5) Hubungan seks di luar nikah.
6) Perjudian, pelanggaran kemudian lintas dsb.
a. Sikap mental yang tidak sehat
Perilaku yang menyimpang bisa dikarenakan mental yang tidak sehat, pada umumnya yang bersangkutan tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya tersebut.
Sebagai pola yaitu profesi sebagai perempuan kupu-kupu malam.
b. Keluarga yang broken home
Di dalam keluarga yang tidak serasi menjadikan yang bersangkutan tidak akan tahan berada di rumah, sehingga ia akan mencari kesenangan diluar rumah. Sebagai pola yaitu remaja yang mengonsumsi obat-obatan di luar rumah.
c. Pelampiasan rasa kecewa
Seseorang yang dikecewakan jikalau tidak sanggup mengalihkan rasa kecewanya ke arah yang positif maka yang bersangkutan akan mencari pelarian demi untuk memuaskan rasa kecewanya. Sebagai pola yaitu bunuh diri.
d. Dorongan kebutuhan ekonomi
Faktor ekonomi sanggup besar lengan berkuasa pada penyimpangan sosial. Seseorang yang terdesak ekonominya sanggup saja melaksanakan hal yang menyimpang jikalau imannya tidak kuat. Sebagai pola yaitu : mencuri, merampok, dll.
e. Keinginan untuk dipuji
Keinginan untuk sanggup dipuji contohnya dipuji biar banyak uang, selalu berpakaian mahal dan pemanis yang mahal/mewah atau gaya hidup yang mewah. Supaya harapan tersebut sanggup terwujud maka yang bersangkutan sanggup melaksanakan penyimpangan. sebagai pola yaitu melaksanakan perampokan, dll.
f. Proses mencar ilmu yang menyimpang
Seseorang sanggup menyimpang lantaran proses belajar, hal ini terjadi melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang mempunyai sikap yang menyimpang. Sebagai pola : seseorang yang bergaul dengan yang mengonsumsi obat-obatan terlarang, bisa jadi yang bersangkutan sanggup mengikuti perilakunya yaitu mengonsumsi obat-obatan terlarang.
g. Ketidakmampuan menyerap norma budaya
Ketidakmampuan di dalam menyerap norma ke dalam kepribadiannya oleh lantaran yang bersangkutan menjalani suatu proses sosialisasi yang tidak tepat sehingga ia tidak sanggup berperan sesuai dengan sikap yang dibutuhkan oleh masyarakat.
h. Adanya ikatan sosial yang tidak sama
Seseorang yang sudah bermasyarakat dengan kelompok-kelompok akan cenderung untuk mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling ia kagumi, dan akan lebih senang jikalau bergaul engan kelompok tersebut daripada dengan kelompok yang lainnya.
i. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang
Seseorang yang lebih menentukan kebudayaan khusus yang normanya berperihalan dengan budaya yang domonan (subkebudayaan) sanggup mengakibatkan terjadinya penyimpangan sosial.
j. Akibat kegagalan dalam proses sosialisasi
Jika seseorang tidak berhasil dalam mendalami norma-norma di dalam masyarakat, maka proses sosialisasi sanggup dianggap tidak berhasil. Jika keluarga tidak berhasil dalam mendidik para anggotanya maka yang terjadi sanggup mengakibatkan terjadinya penyimpangan dalam berperillaku.
k . Pengaruh lingkungan dan media massa
Seseorang yang melaksanakan tindakan menyimpang bisa juga sebabkan oleh imbas media
massa. Sebagai pola tayangan televisi yang menampilkan tindak kekerasan/ kriminal, dan lain sebagainya sanggup dituru oleh pemirsanya, dll.
Sikap yang diambil jikalau anggota masyarakat (dapat berupa tetangga maupun keluarga) mengalami penyimpangan sosial.
a. Bersikap wajar. Kita bersikap biasa saja menyerupai halnya pada anggota masyarakat yang lainnya.
b. Jangan menegur dengan berangasan apalagi mengusir.
c. Memdiberikan nasehat dan peringatan secara halus.
d. Memmenolong mempersembahkan jalan keluar permasalahannya.
a. Bentuk-bentuk pengendalian sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain sanggup berupa teguran, lewat pendidikan dan hukuman.
b. Sifat-Sifat pengendalian sosial
Berikut ini yaitu sifat pengendalian sosial yaitu bersifat preventif, represif, dan gabungan antara preventif dan represif.
1) Preventif
Pengertian preventif yaitu perjuangan yang dilakukan sebelum terjadinya suatu pelanggaran dengan tujuan untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran. misal preventif : melaksanakan siskamling, memasang rambu-rambu, memasang sabuk pengaman pada mobil, dll.
2) Represif
Pengertian pengendalian represif yaitu perjuangan yang dilakukan sehabis suatu insiden terjadi. Usaha yang dilakuan yaitu dengan cara mengambil suatu tindakan dan menjatuhi eksekusi untuk pelakunya, supaya pelaku tindakan sadar atas kesalahannya. misal represif yaitu mencari dan menangkap pelaku kejahatan dan kemudian memdiberinya sanksi/ eksekusi yang setimpal
3) Gabungan antara preventif dan represif
Adalah perjuangan untuk mencegah terjadinya penyimpangan, sekaligus juga untuk mengatasi kalau
terjadi penyimpangan sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun merugikan terhadap orang lain.
contohnya yaitu pemdiberian nasehat supaya tidak melanggar, dan juga mempersembahkan eksekusi sehabis terjadi suatu pelanggaran.
Pelaksanaan dari preventif, represif, dan adonan antara keduanya sanggup dijalankan dengan cara:
A). Pengertian kekerabatan sosial (Interaksi Sosial) yaitu kekerabatan yang terjadi sebagai akhir adanya agresi dan reaksi. Bentuk-bentuk kekerabatan sosial ada 2 macam, yaitu kekerabatan sosial positif yang sifatnya yaitu menyatukan atau asosiatif/integrasif, misal kekerabatan positif : kooperasi, asimilasi, dan konsensus. kekerabatan sosial negatif mempunyai sifat memisahkan atau disosiatif/disintegrasif. misal kekerabatan sosial negatif : kompetisi (persaingan), konflik (perperihalan). Jenis-jenis kekerabatan sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Berlangsungnya suatu interaksi sosial didasarkan pada faktor imitasi, sugesti, indentifikasi, dan simpati. Supaya terjadi keselarasan daam berafiliasi maka perlu saling mengasihi dan berbagi sikap gotong-royong. Adapun wujud keselarasan tersebut bisa dilakukan dengan:
Fungsi pranata adalah sebagai diberikut:
Sebab-sebab terjadinya penyimpangan sosial antara lain:
1. Inti dari interaksi sosial adanya kekerabatan timbal balik, berupa apa?
2. Bentuk kekerabatan (interaksi sosial) sanggup dibedakan menjadi dua yaitu apa saja?
3. Apa sifat kekerabatan sosial yang positif?
4. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau nilai yang dianut oleh masyarakat disebut apa?
5. Apa syarat-syarat pranata?
6. Apa tujuan pranata?
7. Pranata apa yang dibutuhkan oleh insan dalam rangka untuk mendapatkan dan mendistribusikan barang?
8. Apa fungsi pranata sosial?
9. Apa yang dimaksud dengan proses institusionalized?
10. Pranata yang berfungsi untuk memenuhi pendidikan disebut apa?
11. Sebutkan bentuk-bentuk kekerabatan sosial yang ada di dalam masyarakat!
12. Apakah yang dimaksud dengan kekerabatan sosial?
13. Jelaskan perbedaan antara kopetisi dengan konflik.
14. Sebutkan contoh-contoh penyimpangan sosial?
Artikel IPS lainnya:
Demikianlah artikel yang berjudul Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) yang semoga sanggup bermanfaa.
Daftar Isi
1. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial2. Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
- Syarat-syarat pranata
- Macam-macam pranata sosial
- Klasifikasi pranata sosial
- Fungsi tiap forum sosial /pranata sosial
- Fungsi pranata
4. Rangkuman Materi Pranata Sosial Kelas 8
5. misal Soal Pranata Sosial
Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)
Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
Istilah lain dari hubungan sosial yaitu interaksi sosial. Pengertian interaksi sosial yaitu kekerabatan yang terjadi lantaran sebagai akhir dari tindakan antar individu secara timbal balik. Adanya tindakan (aksi dan adanya jawaban (rekasi) antara 2 pihak ialah hal menjadikan terjadinya timbal balik tersebut.Tindakan atau perbuatan yaitu sebagai syarat yang mutlak terjadinya kekerabatan timbal balik atau interaksi sosial. Pembagian bentuk-bentuk kekerabatan sosial sanggup dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu: 1). hubungan sosial positif dan 2). hubungan sosial negatif.
1. Hubungan sosial positif sering juga disebut proses asosiatif atau integratif. Pengertian kekerabatan sosial positif yaitu kekerabatan sosial yang mempunyai sifat menyatukan. Hubungan sosial positif ini sanggup dikelompokkan lagi menjadi 3 macam, antara lain: kooperasi, asimilasi, dan konsensus.
2. Hubungan sosial negatif sering disebut juga sebagai proses disasosiatif atau disintegratif (memisahkan). Pengertian kekerabatan sosial negatif yaitu mempunyai sifat yang memecah belah atau menghancurkan. Hubungan sosial negatif ini sanggup kita kelompokkan lagi menjadi 2 macam yaitu kompetisi (persaingan) dan konflik (perperihalan).
Keterangan:
a. Kooperasi. Pengertian Kooperasi yaitu suatu proses sosial yang berbentuk kerja sama. Pembagian kooperasi berdasarkan perbedaan sikap kelompok sanggup dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1). kerja sama primer, 2). kerja sama sekunder, 3). kerja sama tersier (akomodsi)
1) Kerja sama primer. Pada kerjasama primer ini antara individu dan kelompok dilebur menjadi satu, kelompok meliputi tiruana kehidupan individu dan masing-masing bekerja dalam rangkka untuk kepentingan tiruana anggota dalam kelompok tersebut.
- Kehidupan rutin dalam pondok pesantren.
- Kehidupan keluarga dalam masyarakat yang masih primitif.
- Gotong-royong bangsa Indonesia.
3) Kerja sama tersier (akomodasi). Pada kerjasama tersier ini yang menjadi dasar kolaborasi yaitu konflik, sehingga dengan demikian organisasi yang ada sangat longgar dan lebih praktis untuk terjadinya perpecahan. Akomodasi bias pecah (bubar), jikalau alat bersama tersebut tidak lagi menguntungkan untuk masing-masing anggota dalam rangka mencapai tujuan.
- Hubungan antara buruh dengan pimpinan perusahaan.
- Hubungan antara dua partai dalam perjuangan melawan partai
dan Barat).
c. Konsensus. Pengertian konsesus yaitu suatu proses sosial yang terjadi dengan adanya suatu komitmen atau suatu persetujuan dalam menentukan atau mempertahankan sesuatu. misal konsensus yaitu terkena konsensus nasional terkena Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang mana keduanya diakui dan dijadikan sebagai landasan utama untuk berbangsa dan bernegara.
d. Kompetisi atau persaingan. Pengertian kompetisi yaitu proses sosial yang terjadi dalam keadaan damai, namun para pihak yang terait saling berjuang dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu masing-masing. Sebagai pola kompetisi yaitu penjual yang melaksanakan persaingan supaya menarikdanunik pembeli yang dilakukan dengan bemacam cara contohnya dengan pemdiberian diskon, obral, undian berhadiah dan lain sebagainya. misal lainnya yaitu para pelajar yang melaksanakan persaingan untuk mendapatkan peringkat terbaik di kelasanya/ sekolahnya.
e. Konflik atau perperihalan. Pengertian konflik yaitu suatu proses sosial yang terjadi di mana terdapat dua pihak yang saling diberinginan untuk menghancurkan antara yang satu dengan dengan yang lainnya. Konflik yang hebat/ dahsyat bisa mengakibatkan terjadinya peperangan. Sebagai pola konflik yaitu perperihalan antara dua kelompok pemuda, perperihalan antara antara buruh dengan majikannya.
Jenis-jenis proses sosial
Penggolongan interaksi sosial bisa dibagi menjadi 3 jenis antara lain: a). Interaksi antara individu dengan individu, b). Interaksi antara kelompok dan kelompok, c). Interaksi antara individu dan kelompok.a). Interaksi antara individu dengan individu. Pada jenis interaksi sosial ini sanggup terlihat secara jelas, namun sanggup juga tidak. pada waktu 2 individu bertemu maka interaksi sosial sudah dimulai lantaran di situ sudah terjadi agresi dan rekasi.
b). Interaksi antara kelompok dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini orang-orang berbicara dengan atas nama kelompok sebagai satu kesatuan, tidak lagi sebagai individu/ pribadi masing-masing
c). Interaksi antara individu dan kelompok. Pada jenis interaksi sosial ini akan lebih terlihat menyolok jikalau terjadi suatu benturan antara kepentingan perseorangan/ individu dengan kepentingan kelompok.
Ciri-ciri kekerabatan sosial (interaksi sosial) antara lain sebagai diberikut:
- Terdapat pelaku yang jumlahnya lebih satu orang.
- Terdapat komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
- Terdapat dimensi waktu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan hadir yang menentukan sifat agresi yang sedang berlangsung.
- Terdapat tujuan-tujuan tertentu, terlepas sama atau tidak dengan tujuan yang diperkirakan oleh pengamat.
Keterangan dari faktor tersebut yaitu sebagai diberikut
a. Imitasi. Pengertian imitasi yaitu suatu proses mencar ilmu dengan cara menggandakan atau mengikuti sikap dari orang lain. Dampak yang dihasilkan dari proses imitasi sanggup bersifat positif dan bisa juga bersifat negatif. Hal tersebut akan sangat tergantung pada tokoh yang ditirunya/ dicontohnya. Sebenarnya imitasi bisa mengakibatkan lemahnya tingkat kreativitas lantaran orang yang melaksanakan imitasi spesialuntuk meniru, mengikuti perintah atau kehendak orang lain. misal proses imitasi : Balita yang menirukan gaya dari orang tuanya. Atau bisa juga seseorang yang menggandakan tokoh yang diidolakannya.
b. Sugesti. Pengertian sugesti yaitu suatu cara pemdiberian imbas atau (pandangan) kepada orang lain dengan menggunakan cara tertentu, sehingga orang yang bersangkutan akan mengikuti terhadap apa yang dianjurkannya tanpa berpikir panjang. Terkadang dalam proses sugesti bagi akseptor sugesti lebih banyak menggunakan emosional dari pada menggunakan akalnya. Terlebih lagi jikalau yang memdiberi sugesti tersebut yaitu orang yang lebih tua, lebih berwibawa, dan lebih berpengalaman. misal sugesti yaitu larangan kepala suku kepada masyarakatnya supaya tidak menebang pohon yang dianggap keramat, dll.
c. Identifikasi. Pengertian identifikasi yaitu kecenderungan seseorang untuk menjadi sama menyerupai dengan orang lain. Pada identifikasi ini lebih dalam lagi jikalau kita bandingkan dengan imitasi. Bagi orang yang melaksanakan identifikasi benar-benar mengenal tokoh yang menjadi idolanya, dan sangat menjiwainya. Sehingga dari situ segala pandangan, sikap, keyakinan dan juga kaidah-kaidah lainnya sama dengan idolanya. Sebagai pola identifikasi yaitu seseorang yang menggunakan baju menyerupai artis yang diidolakannya, bahkan untuk berperilaku dalam kesehariannya.
d. Simpati. Pengertian simpati yaitu ialah suatu perasaan tertarik yang muncul dari dalam diri individu dan menjadikannya merasa seakan-akan ia berada di dalam keadaan orang lain. Sebagai pola simpati Melihat orang yang menderita sehingga muncul perasaan kasihan (iba). Terdapat kemiripan antara simpati dan identifikasi yaitu kecenderungan untuk menempatkan diri pada orang lain. Perbedaannya spesialuntuk dalam simpati, perasaan mempunyai peranan yang sangat penting, meskipun dorongan utama yaitu ingin memahami pihak lain tanpa pandang status dan kedudukannya.
e. Empati. Pengertian tenggang rasa yaitu menyerupai dengan simpati, spesialuntuk saja pada tenggang rasa tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja namun dibarengi oleh perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Sedangkan untuk identifikasi didorong oleh adanya rasa ingin sama persis dengan tokoh yang diidolakannya lantaran kelebihan atau kemampuan tertentu yang layak untuk ditiru.
Supaya dalam masyarakat terwujud keselarasan sosial, kita perlu untuk menentukan sikap-sikap menyerupai yang diberikut ini:
a. Menghargai dan menghargai pendapat dari orang lain, meskipun diri kita tidak sepakat dengan pendapat orang lain tersebut.
b. Saling menghormati antar anggota masyarakat, terutama kepada yang lebih tua, dan yang lebih bau tanah mengasihi yang lebih muda.
c. Mengembangkan dan mempertahankan sikap gotong royong antar masyarakat sebagai bentuk dari kebersamaan.
d. Memenuhi kewajiban sebagai masyarakat negara atau sebagai masyarakat masyarakat.
e. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kepentingan kelompok atau kepentingan golongannya.
f. Bersikap yang masuk akal (tidak terlalu usil dengan urusannya orang lain), namun tidakboleh terlalu cuek/ masa bodoh.
g. Dalam setiap kegiatan yang ada dalam masyarakat yang bersifat positif diusahakan ikut serta berperan.
Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
Proses mencar ilmu mausia terjadi secara terus menerus mulai ketika kecil (anak), remaja sampai mencapai usia dewasa.PENGERTIAN PRANATA SOSIAL yaitu kumpulan atau sistem norma yang digunakan untuk mengatur tindakan insan di dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian sistem norma yaitu sejumlah aturan sosial atau patokan sikap yang pantas, dan ialah komitmen dari seluruh anggota masyarakat yang digunakan sebagai pedoman dalam rangka untuk mengatur kehidupan sesama. Pengertian kebutuhan pokok yaitu kebutuhan dasar dari insan secara biologis maupun secara ekonomi. Maksud secara biologi di sini yaitu kebutuhan insan dalam upaya untuk mempertahankan kehidupannya contohnya makan, minum, bernapas, dll. Sedangkan secara irit yaitu sandang, pangan dan papan.
Istilah pranata sosial sangat berkaitan akrab dengan forum (institusi) walaupun keduanya mempunyai arti yang berlainan. Kedua istilah itu berakar dari satu dari bahasa latin instituere yang artinya yaitu “pendirian” atau apa yang didirikan. Institutio kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan
dua istilah yang tidak sama yaitu institusi (pranata) dan institute (lembaga). Pengertian institusi yaitu sistem norma atau aturan, sedangkan pengertian isntitute yaitu wujud kasatmata dari norma-norma tersebut.
Syarat-syarat pranata
Suatu sistem kegiatan kemasyarakatan bisa dikatakan pranata jikalau sanggup memenuhi syarat-syarat. Adapun syarat pranata sosial yaitu menyerupai yang diberikut ini:- Terdapat tata kelakuan baku yang berwujud norma-norma dan juga susila istiadat baik itu yang secara tertulis maupun yang tidak tertulis.
- Terdapat kelompok insan yang melaksanakan kegiatan secara bahu-membahu dan saling berafiliasi berdasarkan sistem norma tersebut.
- Terdapat sentra kegiatan yang mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang disadari dan juga dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan
Macam-macam pranata sosial
a. Pranata agama. Pengertian pranata agama adlah pranata yang berfungsi untuk mengatur kekerabatan antara individu dengan Tuhan Yang Maha Esa termasuk di dalamnya kekerabatan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam lingkup kehidupan beragama. Pada pranata agama akan terjadi perbedaan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Namun pada prinsipnya akan mengarahkan sikap insan dalam mencapai kebahagian hidup baik di dunia maupun di akhirat. Untuk aturan yang lebih lanjut wacana pranata masingmasing agama diatur dengan aturan agama masing-masing agama masing-masing penganutnya.b. Pranata politik. Dalam rangka untuk mengatur kekerabatan dan imbas timbal balik antara individu di dalam bidnag politik maka dibutuhkan pranata politik. Adapun pengertian politik yaitu segala acara insan baik yang dilakukan secara individu maupun yang lakukan secara kelompok dalam rangka untuk memperoleh, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan. Sedangkan organisasinya kita mengenalnya sebagai partai politik
c. Pranata ekonomi. Pada pranata ekonomi tidak cuma mengatur terkena hubungan-hubungan yang berkaitan dengan bagaimana memproduksi barang, mendistribusikan barang dan mengonsumsi barang saja . Untuk pranata ekonomi akan mempersembahkan santunan terhadap para pihak yang lemah contohnya saja santunan kepada para konsumen yang cenderung dilanggar haknya oleh para pedagang tertentu dan oleh produsen tertentu.
Baca juga terkena kegiatan pokok ekonomid. Pranata pendidikan. Pada pranata pendidikan mengatur pelaksanaan terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan oleh para orang bau tanah bagi putra/ putrinya. Dalam rangka melaksanakan pranata pendidikan di Indonesia maka pelaksanaannya didasarkan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003.
e. Pranata keluarga. Pada pranata keluarga ditujukan mengatur terkena hubungan-hubungan antara individu di dalam suatu keluarga. Pranata keluarga lebih mendasarkan pada susila kebiasaan, norma kesusilaan, dan norma kesopanan yang membuahkan sistem pengaturan kekerabatan antara individu dalam suatu keluarga.
Adapun tingkatan proses dipatuhinya suatu pranata yaitu:
1) Terbentuknya tatacara (usage)
Adalah suatu sikap tertentu yang secara tidak sadar sudah
disahkan dalam masyarakat terhadap suatu perbuatan yang tertentu. Sebagai contohnya : cara menggunakan baju, cara menuang minuman, dsb.
2) Terbentuknya kebiasaan (folkways)
Adalah suatu tata kelakuan yang sifatnya lebih mengikat terhadap anggota masyarakat dan lebih dipatuhi, oleh lantaran jikalau terjadi penyimpangan terhadapnya maka akan dimarahi oleh para leluhurnya. Kebiasaan ialah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap apa yang sama, sebagai bukti bahwa orang yang bersangkutan suka perbuatan tersebut.
3) Terbentuknya tata kelakuan (mores)
Adalah suatu sekelompok acara yang betul-betil sudah menjadi pedoman yang berlaku pada suatu masyarakat. Tata kelakuan dijadikan pedoman dalam berperilaku yang dianggap paling benar yang dimiliki, dipakai, dan juga dipertahankan oleh suatu masyarakat.
4) Adat-istiadat (custom)
Jika tata kelakuan tersebut abadi dan kuat integrasinya dengan pola-pola sikap dalam masyarakat, maka bisa terus meningkatkan kekuatan mengikatnya terhadap sikap masyarakat masyarakat, sehingga terbentuklah susila istiadat.
Klasifikasi pranata sosial
Penggolongan pranata sosial berdasarkan andal contohnya berdasarkan J.L. Gillian dan J.P. Gillin sanggup dibedakan menjadi 8 kelompok, yaitu:a) Pranata keluarga (domestic institution), pranata keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan hidup keluarga dan kekerabatan. Sebagai contoh pranata keluarga yaitu perkawinan, pengasuhan anak-anak
b) Pranata ekonomi (ekonomic institution), pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan dalam mencari nafkah hidup, berproduksi, mendistribusikan barang dan jasa, mengelola bank, koperasi dll. Sebagai contoh pranata ekonomi yaitu pertanian, koperasi penjualan, industri, perbankan.
c) Pranata politik (political institution), pranata politik mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan dalam mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh pranata politik : pemerintahan, kepartaian, demokrasi, kehakiman.
d) Pranata pendidikan (educational institution), pranata pendidikan mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan insan biar menjadi anggota masyarakat yang lebih berguna. Sebagai contoh pranata pendidikan yaitu pemberantasan buta huruf, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.
e) Pranata agama (religious institution), pranata agama mempunyyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan dalam berafiliasi dan berbakti kepada Allah dan diberinteraksi dengan sesama insan berdasarkan norma agama. Sebagai contoh pranata agama yaitu upacara keagamaan, kenduri.
f) Pranata ilmiah (scientific institutions), yaitu ialah suatu pranata yang mempunyai fungsi untuk keperluan dari insan akan kebenaran ilmu dan menyelami alam sekitarnya yang didasarkan pada metodologi ilmu pengetahuan. Sebagai contoh pranata ilmiah yaitu metodologi ilmiah, pendidikan ilmiah, penelitian.
g) Pranata keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institution), yaitu sustu pranata keindahan dan rekreasi mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan insan untuk menghayati rasa keindahan dan rekreasi. Sebagai contoh pranata keindahan dan rekreasi yaitu seni rupa, seni suara, seni tari, olahraga.
h) Pranata fisik (somatic institution). Sebagai contoh pranata fisik yaitu pemeliharaan kecantikan.
Fungsi tiap forum sosial /pranata sosial
a. Pranata agamaPada pranata agama berdasarkan Horton dan Hunt bisa dibedakan e kdalam dua macam fungsi antara lain meliputi 1). fungsi laten dan 2). fungsi manifes. Fungsi laten agama berdasarkan Durkhein bisa meningkatkan integrasi dalam masyarakat, baik pada tingkatan mikro maupun pada tingkatan makro. Pada tingkat mikro yaitu untuk menggerakkan dan memmenolong kita untuk hidup. Sedangkan untuk fungsi makro, maka pranata agama bisa berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat dalam rangka untuk memperkuat perasaan dan wangsit kolektif yang ialah ciri dan inti dari persatuan dan kesatuan. Fungsi manifes yaitu terdiri atas ritual, iktikad dan juga seperangkat norma sikap yang konsisten dengan iktikad tersebut.
b. Pranata politik
Lembaga politik yaitu ialah perwujudan yang kasatmata dari pelaksanaan pranata politik, diantaranya:
1) Melaksanakan pelayanan sosial, contohnya perawatan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
2) Melaksanakan undang-undang yang sudah disetujui.
3) Melembagakan norma lewat undang-undang yang dibentuk oleh tubuh legislatif.
4) Melindungi segenap masyarakat masyarakat maupun masyarakat negara dari aneka macam serangan dari bangsa lain.
5) Menyelesaikan konflik-konflik yang ada di dalam masyarakat.
6) Memelihara kesiapsiagaan dalam rangka untuk menghadapi berguaka macam bahaya.
c. Pranata ekonomi
Pada pranata ekonomi mempunyai fungsi untuk pengendali perekonomian bagi masyarakat, bahkan untuk perekonomian negara. Dasar dari pelaksanaan pranata ekonomi yaitu sudah dilakukan pengaturan di dalam kitab undang-undang aturan perdata. Sebagai contoh: pelanggaran pranata ekonomi dalam hal perpajakan, jual beli, hibah, sewa, dsb.
d. Pranata pendidikan
Pembagian pendidikan berdasarkan Horton dan Hunt sanggup dibagi menjadi 2, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten.
1) Fungsi manifes (nyata). Pada fungsi manifes terdapat banyak sekali tetapi yang utama
yaitu :
a) Memmenolong orang bau tanah untuk sanggup mencari nafkah.
b) Menolong orang untuk berbagi potensi yang dimilikinya demi untuk pemenuhan kebutuhan pribadinya dan pembangunan masyarakat.
Sedangkan fungsi manifes yang lainnya ada tujuh, antara lain:
- Melestarikan kebudayaan yaitu dengan cara mewariskan kebudayaan dari satu generasi ke generasi yang diberikutnya.
- Merangsang partisipasi demokratis lewat pengajaran keterampilan berbicara dan juga berbagi kemampuan dalam berpikir secara rasional dan bebas.
- Memperluas wawasan dan pengalaman hidup.
- Meningkatkan kemampuan dalam mengikuti keadaan lewat bimbingan dan kursus.
- Meningkatkan tingkat kesehatan para cowok bangsa.
- Membentuk masyarakat negara yang punya patriotik dan gagah berani.
- Mempercepat terbentuknya integrasi antarras yang tidak sama.
Selain 2 fungsi pendidikan tersebut bahwasanya pendidikan masih mempunyai fungsi, antara lain:
- Menyiapkan bagi peran-peran pekerjaan.
- Sebagai masukana di dalam pewarisan kebudayaan.
- Memperkenalkan kepada individu-individu terkena aneka macam macam tugas yang ada di dalam masyarakat.
- Menyiapkan individu dengan aneka macam macam tugas sosial di masyarakat
- Meningkatkan kemajuan lewat aneka macam macam penelitian.
- Memperkuat adaptasi diri dan memmenolong kekerabatan sosial.
Lembaga sosial keluarga yaitu unit masyarakat yang terkecil yang mempunyai fungsi di antaranya yaitu:
1) Untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Untuk melangsungkan keturunan.
3) Untuk daerah memdiberi kasih akung.
4) Untuk sosialisasi nilai sikap.
5) Sebagai pengawasan sosial atau perilaku.
Fungsi pranata
Berikut yaitu fungsi pranata antara lain meliputi:- Untuk mempersembahkan pedoman kepada setiap anggota masyarakat terkena bagaimana harus melaksanakan sikap atau berperilaku dalam hal menghadapi aneka macam persoalan terutama yang berafiliasi dengan kebutuhan hidupnya.
- Untuk menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
- Untuk memdiberi pegangan kepada anggota masyarakat dalam hal mengadakan sistem pengendalian/ pengawasan sosial terhadap sikap setiap anggota masyarakat.
Penyimpangan dan Pengendalian Sosial
Jika kita amati di dalam keseharian, tidak sedikit terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial yang berupa pelanggaran aneka macam bentuk nilai maupun norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Jika terjadi penyimpangan sosial maka yang rugi yaitu bisa diri sendiri, kelompok atau masyarakat tertentu. Selain itu juga akan muncul keresahan-keresahan dalam masyarakat. Kerugian yang ditimbulkan sanggup berupa benda, penderitaan badan, penderitaan batin, kehilangan nyawa dan mungkin nama, martabat dan harga diri. Apa yang dimaksud penyimpangan sosial itu? Pengertian penyimpangan sosial yaitu sikap yang menyimpang atau sikap yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.Berikut yaitu macam-macam penyimpangan yang sanggup dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1. Penyimpangan individual. Pengertian penyimpangan individu yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu terhadap norma-norma kebudayaan. misal penyimpangan individu yaitu seseorang yang melaksanakan pencurian, perampokan, pembunuhan, penodongan, dsb.
Untuk isu lebih lanjut terkena penyimpangan sosial sanggup dilihat di Penyimpangan Sosial2. Penyimpangan kelompok. Pengertian penyimpangan kelompok yaitu penyimpangan yang dilakukan sekelompok orang terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan
tersebut bisa muncul oleh lantaran kelompok yang bersangkutan tidak mau mendapatkan nilai atau norma masyarakat yang sudah ada. Bahkan mereka membuat suatu aturan sendiri yang berlaku untuk anggota kelompoknya. misal penyimpangan kelompok yaitu geng penjahat, dsb.
Jenis-jenis penyimpangan sosial
Untuk jenis-jenis penyimpangan perilaku, penyimpangan norma dan nilai masyarakat, yaitu:1) Pencurian, penodongan, dan perampokan.
2) Pembunuhan, dan perkosaan.
3) Tawuran antar remaja.
4) Penyalahgunaan alkohol/ minuman keras dan narkoba.
5) Hubungan seks di luar nikah.
6) Perjudian, pelanggaran kemudian lintas dsb.
Sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Berikut yaitu faktor-faktor yang menjadi penyebabnya terjadinya penyimpangan, antara lain:a. Sikap mental yang tidak sehat
Perilaku yang menyimpang bisa dikarenakan mental yang tidak sehat, pada umumnya yang bersangkutan tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya tersebut.
Sebagai pola yaitu profesi sebagai perempuan kupu-kupu malam.
b. Keluarga yang broken home
Di dalam keluarga yang tidak serasi menjadikan yang bersangkutan tidak akan tahan berada di rumah, sehingga ia akan mencari kesenangan diluar rumah. Sebagai pola yaitu remaja yang mengonsumsi obat-obatan di luar rumah.
c. Pelampiasan rasa kecewa
Seseorang yang dikecewakan jikalau tidak sanggup mengalihkan rasa kecewanya ke arah yang positif maka yang bersangkutan akan mencari pelarian demi untuk memuaskan rasa kecewanya. Sebagai pola yaitu bunuh diri.
d. Dorongan kebutuhan ekonomi
Faktor ekonomi sanggup besar lengan berkuasa pada penyimpangan sosial. Seseorang yang terdesak ekonominya sanggup saja melaksanakan hal yang menyimpang jikalau imannya tidak kuat. Sebagai pola yaitu : mencuri, merampok, dll.
e. Keinginan untuk dipuji
Keinginan untuk sanggup dipuji contohnya dipuji biar banyak uang, selalu berpakaian mahal dan pemanis yang mahal/mewah atau gaya hidup yang mewah. Supaya harapan tersebut sanggup terwujud maka yang bersangkutan sanggup melaksanakan penyimpangan. sebagai pola yaitu melaksanakan perampokan, dll.
f. Proses mencar ilmu yang menyimpang
Seseorang sanggup menyimpang lantaran proses belajar, hal ini terjadi melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang mempunyai sikap yang menyimpang. Sebagai pola : seseorang yang bergaul dengan yang mengonsumsi obat-obatan terlarang, bisa jadi yang bersangkutan sanggup mengikuti perilakunya yaitu mengonsumsi obat-obatan terlarang.
g. Ketidakmampuan menyerap norma budaya
Ketidakmampuan di dalam menyerap norma ke dalam kepribadiannya oleh lantaran yang bersangkutan menjalani suatu proses sosialisasi yang tidak tepat sehingga ia tidak sanggup berperan sesuai dengan sikap yang dibutuhkan oleh masyarakat.
h. Adanya ikatan sosial yang tidak sama
Seseorang yang sudah bermasyarakat dengan kelompok-kelompok akan cenderung untuk mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling ia kagumi, dan akan lebih senang jikalau bergaul engan kelompok tersebut daripada dengan kelompok yang lainnya.
i. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang
Seseorang yang lebih menentukan kebudayaan khusus yang normanya berperihalan dengan budaya yang domonan (subkebudayaan) sanggup mengakibatkan terjadinya penyimpangan sosial.
j. Akibat kegagalan dalam proses sosialisasi
Jika seseorang tidak berhasil dalam mendalami norma-norma di dalam masyarakat, maka proses sosialisasi sanggup dianggap tidak berhasil. Jika keluarga tidak berhasil dalam mendidik para anggotanya maka yang terjadi sanggup mengakibatkan terjadinya penyimpangan dalam berperillaku.
k . Pengaruh lingkungan dan media massa
Seseorang yang melaksanakan tindakan menyimpang bisa juga sebabkan oleh imbas media
massa. Sebagai pola tayangan televisi yang menampilkan tindak kekerasan/ kriminal, dan lain sebagainya sanggup dituru oleh pemirsanya, dll.
Sikap yang diambil jikalau anggota masyarakat (dapat berupa tetangga maupun keluarga) mengalami penyimpangan sosial.
a. Bersikap wajar. Kita bersikap biasa saja menyerupai halnya pada anggota masyarakat yang lainnya.
b. Jangan menegur dengan berangasan apalagi mengusir.
c. Memdiberikan nasehat dan peringatan secara halus.
d. Memmenolong mempersembahkan jalan keluar permasalahannya.
Upaya pengendalian sosial
Pengertian pengendalian sosial (social control) ialah suatu cara dan proses kontrol yang direncanakan atau tidak yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa anggota masyarakat supaya sanggup mematuhi norma dan nilai yang berlaku. Jika pengendalian sosial tidak diterapkan maka yang terjadi yaitu gampangnya terjadi penyimpangan sosial sehingga akan menjadi ancaman terhadap tatanan dan eksistensi komunitas.a. Bentuk-bentuk pengendalian sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain sanggup berupa teguran, lewat pendidikan dan hukuman.
b. Sifat-Sifat pengendalian sosial
Berikut ini yaitu sifat pengendalian sosial yaitu bersifat preventif, represif, dan gabungan antara preventif dan represif.
1) Preventif
Pengertian preventif yaitu perjuangan yang dilakukan sebelum terjadinya suatu pelanggaran dengan tujuan untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran. misal preventif : melaksanakan siskamling, memasang rambu-rambu, memasang sabuk pengaman pada mobil, dll.
2) Represif
Pengertian pengendalian represif yaitu perjuangan yang dilakukan sehabis suatu insiden terjadi. Usaha yang dilakuan yaitu dengan cara mengambil suatu tindakan dan menjatuhi eksekusi untuk pelakunya, supaya pelaku tindakan sadar atas kesalahannya. misal represif yaitu mencari dan menangkap pelaku kejahatan dan kemudian memdiberinya sanksi/ eksekusi yang setimpal
3) Gabungan antara preventif dan represif
Adalah perjuangan untuk mencegah terjadinya penyimpangan, sekaligus juga untuk mengatasi kalau
terjadi penyimpangan sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun merugikan terhadap orang lain.
contohnya yaitu pemdiberian nasehat supaya tidak melanggar, dan juga mempersembahkan eksekusi sehabis terjadi suatu pelanggaran.
Pelaksanaan dari preventif, represif, dan adonan antara keduanya sanggup dijalankan dengan cara:
- persuasif: mengajak dan membimbing,
- cara ancaman (kekerasan) atau hukuman.
Rangkuman Materi Pranata Sosial Kelas 8
Berikut ini yaitu ringkasan/ rangkuman artikel yang berjudul Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)A). Pengertian kekerabatan sosial (Interaksi Sosial) yaitu kekerabatan yang terjadi sebagai akhir adanya agresi dan reaksi. Bentuk-bentuk kekerabatan sosial ada 2 macam, yaitu kekerabatan sosial positif yang sifatnya yaitu menyatukan atau asosiatif/integrasif, misal kekerabatan positif : kooperasi, asimilasi, dan konsensus. kekerabatan sosial negatif mempunyai sifat memisahkan atau disosiatif/disintegrasif. misal kekerabatan sosial negatif : kompetisi (persaingan), konflik (perperihalan). Jenis-jenis kekerabatan sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Berlangsungnya suatu interaksi sosial didasarkan pada faktor imitasi, sugesti, indentifikasi, dan simpati. Supaya terjadi keselarasan daam berafiliasi maka perlu saling mengasihi dan berbagi sikap gotong-royong. Adapun wujud keselarasan tersebut bisa dilakukan dengan:
- Menlampaukan kewajiban, sebelum bicara.
- Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
- Aktif dalam kegiatan masyarakat yang positif.
Fungsi pranata adalah sebagai diberikut:
- Fungsi pengaturan kekerabatan biologis.
- Fungsi reproduksi.
- Fungsi sosialisasi.
- Fungsi afeksi.
- Fungsi kedudukan atau status.
Sebab-sebab terjadinya penyimpangan sosial antara lain:
- Sikap mental yang tidak sehat.
- Keluarga yang mengalami broken home.
- Pelampiasan dari rasa kecewa.
- Dorongan atas kebutuhan ekonomi.
- Keingingan supaya dipuji.
- Proses mencar ilmu yang menyimpang.
- Ketidakmampuan menyerap norma budaya.
- Terdapat ikatan sosial yang tidak sama.
- Akibat dari sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang.
- Akibat dari kegagalan dalam proses sosialisasi.
- Adanya imbas dari lingkungan dan media masa.
- Bersikap secara masuk akal dan tidakboleh berlaku kasar.
- Memdiberi nasehat dan peringatan.
- Memmenolong dalam memecahkan persoalan (jalan keluar).
misal Soal Pranata Sosial
Berikut yaitu contoh soal wacana pranata sosial untuk kelas 8 yang berkhasiat untuk mempertajam bahan ini:1. Inti dari interaksi sosial adanya kekerabatan timbal balik, berupa apa?
2. Bentuk kekerabatan (interaksi sosial) sanggup dibedakan menjadi dua yaitu apa saja?
3. Apa sifat kekerabatan sosial yang positif?
4. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau nilai yang dianut oleh masyarakat disebut apa?
5. Apa syarat-syarat pranata?
6. Apa tujuan pranata?
7. Pranata apa yang dibutuhkan oleh insan dalam rangka untuk mendapatkan dan mendistribusikan barang?
8. Apa fungsi pranata sosial?
9. Apa yang dimaksud dengan proses institusionalized?
10. Pranata yang berfungsi untuk memenuhi pendidikan disebut apa?
11. Sebutkan bentuk-bentuk kekerabatan sosial yang ada di dalam masyarakat!
12. Apakah yang dimaksud dengan kekerabatan sosial?
13. Jelaskan perbedaan antara kopetisi dengan konflik.
14. Sebutkan contoh-contoh penyimpangan sosial?
Artikel IPS lainnya:
1. Pelaku Ekonomi Indonesia*) Semua Materi IPS Sekolah Menengah Pertama Kelas 8 sanggup dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII
2. Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII)
Demikianlah artikel yang berjudul Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) yang semoga sanggup bermanfaa.
Belum ada Komentar untuk "Pranata Sosial : Pengertian, Syarat, Macam-Macam, Fungsi Dan Karakteristik Pranata Sosial (Pelajaran Ips Smp/ Mts Kelas Viii)"
Posting Komentar