Politik Luar Negeri Indonesia Abad Globalisasi (Pelajaran Pkn Sd/ Mi Kelas Vi)

Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi (Pelajaran PKn SD/ MI Kelas VI) ✓ Tujuan dari pembelajaran bahan wacana politik luar negeri yaitu biar kawan-kawan tiruana bisa mengambarkan terkena apa pengertian globalisasi. Selain itu juga dibutuhkan sanggup mengambarkan wacana makna politik Indonesia yang bebas dan aktif, serta sanggup mempersembahkan contoh dari peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan dunia Internasional.

Daftar Isi

1. Globalisasi

Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi (Pelajaran PKn SD/ MI Kelas VI)

Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi  Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi (Pelajaran PKn SD/ MI Kelas VI)

Globalisasi

Pengertian Globalisasi

Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi  Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi (Pelajaran PKn SD/ MI Kelas VI)

Apa pengertian globalisasi ? Definisi globalisasi yaitu suatu proses populer diseluruh dunia atau menjadi satu dunia. Asal kata globalisasi yaitu global yang mempunyai arti umum. Globalisasi mempunyai arti sesuatu hak yang bekerjasama dengan dunia internasional atau seluruh alam raya. Pada globalisasi jarak antar suatu negara bukan duduk kasus lagi alasannya yaitu terasa dekat, sehingga dengan adanya globalisasi ini kita terasa menjadi kecil. Selain itu dengan adanya globalisasi kejadian yang ada di pecahan dunia manapun bisa kita ketahui dengan cepat.

Pertanyaan selanjutnya adaah mengapa hal tersebut sanggup terjadi? hal ini kareana adanya kemajuan ilmu dan teknologi pada abad globalisasi. Pada jaman globalisasi ini kejadian bisa dengan cepat kita ketahui mealaui TV atau melalui internet. Sebagai contoh kemajuan teknologi yaitu kejadian terkena pelaksanaan demokrasi melalui pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang terjadi di Indonesia sanggup ditonton/ diketahui oleh masyarakat yang tinggal di Amerika atau negara lainnya.

melaluiataubersamaini adanya pesawat terbang, kita tidak lagi memerlukan waktu yang usang untuk menempuh jarak antar pulau bahkan antar negara. Televisi, internet, handphone, dan juga komputer yaitu ialah produk modern yang membuat kita masuk di abad globalisasi. melaluiataubersamaini demikian, abad globalisasi yang didukung oleh adanya kemajuan teknologi, informasi, dan juga komunikasi akan mempersembahkan saluran yang lebih cepat dan gampang.

Pengaruh Globalisasi

Era globalisasi membuat semakain leluasanya perdagangan lintas antar negara. Pada bulan Juli tahun 2001 negara yang tergabung dalam negara G-8 sepakat untuk memberlakukan pasar bebas. Negara anggota G-8 yaitu Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jepang, Italia, dan Rusia. Pada bidang ekonomi, sosial, budaya, dan juga ilmu teknologi juga dipengaruhi oleh adanya abad globalisasi. Untuk masing-masing bidang tersebut sebagai dampak globalisasi diberikut ulasannya.

a). Bidang Ekonomi

Adanya perdagangan bebas antarnegara ialah wujud faktual dari adanya pengaruh globalisasi terhadap bidang ekonomi. Negara yang sudah maju mempunyai pengetahuan lebih tinggi dan permodalan yang lebih besar sehingga mereka akan lebih bebas bergerak dan lebih menguasai perdagangan bebas tersebut. Sedangkan bagi negara yang tidak bisa terhadap tuntutan abad globalisasi maka negara tersebut tidak sanggup berperan secara terbaik. Pada abad globalisasi negara-negara yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa bersaing, sehingga dalam hal ini perlunya upaya untuk menguasai teknologi.

b). Bidang Sosial Budaya

Pengaruh globalisasi terhadap budaya juga sangat kuat dalam masyarakat. Pada jaman globalisasi terkena jarak, ruang, dan juga waktu bukanlah ialah duduk kasus arena arus komunikasi terbuka lebar. Ini sanggup diartikan bahwa lampau yang terasa jauh menjadi menjadi dekat, yang lampau susah kini menjadi gampang, lampau yang waktu tempuhnya usang menjadi lebih cepat. Selain pengaruhnya pada bidang ekonomi, abad globalisasi juga mensugesti di kehidupan dan budaya manusia. Bentuknya contohnya saja pada pola makan, gaya hidup, dan juga cara dalam berpakaian. Bahkan sangat kuat terhadap perilaku seseorang, sebagai contoh dampak globalisasi yaitu menurunya rasa bahu-membahu sehingga lebih menonjolkan sifat individualismenya. Untuk itu, alasannya yaitu kawan-kawan yaitu sebagai pelajar semestinya tidak mengikuti budaya absurd yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Sebaliknya, sebagai pelajar harus sanggup mengatakan kepribadian bangsa kita di tengah-tengah arus budaya absurd yang masuk ke Indonesia.

c). Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dampak dari kemajuan iptek yaitu perkembangan komunikasi dan transportasi yang sangat pesat. Tidk itu saja, sektor lain contohnya dunia warta juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. melaluiataubersamaini adanya teknologi yang canggih membuat pekerjaan insan menjadi lebih simpel dan lebih cepat. Produk ibarat handphone, internet, komputer, dan pesawat terbang yaitu ialah produk-produk dari hasil perkembangan iptek. Untuk sanggup menguasai ilmu pengetahuan maka sebagai pelajar harus berguru dengan rajin dan juga tekun.

Pada abad globalisasi, bangsa Indonesia mustahil menutup diri terhadap negara lainnya dan juga tidak mungngkin tidak mau bekerjasama dengan negara yang lainnya. Globalisasi bisa berdampak terhadap majunya di bidang perekonomian melalui perdagangan, penanaman modal, pengalihan teknnologi, dll. Supaya sanggup maju dan sejahtera maka bangsa Indonesia  perlu membangun pabrik-pabrik serta mengambil alih iptek dari negara maju. melaluiataubersamaini demikian perlu adanya menolongan modal, dana, dan teknologi dari negara-negara maju tersebut.

Politik luar negeri yaitu kebijakan negara Indonesia dalam rangka menjalin hubungan dengan negara lain. Kebijakan politik luar negeri yang dianut bangsa Indonesia yaitu kebijakan politik luar negeri bebas aktif. Pada ketika itu, negara yang ada di dunia ini terbagi menjadi 2 blok yaitu blok timur (Uni Soviet) dan blok barat (Amerika Serikat). Kebijakan luar negeri bangsa Indonesia yang bebas aktif untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Drs. Mohammad Hatta. Meunurut Mohammad Hatta, tidak ingin Indonesia mengikuti salah satu blok tersebut.

Politik Luar Negeri Indonesia

Politik luar negeri negara Indonesia yaitu disebut bebas aktif. Apa pengertian politik luar negeri indonesia bebas aktif itu?

Politik Bebas Aktif

Seperti halnya makhluk sosial bahwa tidak ada satu negara di dunia ini yang bisa memenuhi tiruana kebutuhan hidup rakyatnya tanpa adanya kolaborasi dengan negara lain. Kerjasama tersebut harus tetap dilandasi oleh adanya prinsip persamaan derajat dan kebebasan daam memilih kebijaksanaan. Bentuk faktual adanya kerjasama dan hubungan dengan negara lain yaitu oleh negara dibentuknya departemen luar negeri.

Politik luar negeri negara kita yaitu bebas dan aktif. Pengertian bebas yaitu bangsa Indonesia bebas dalam memilih perilaku dengan dunia internasional. Artinya bahwa Negara Indonesia tidak memihak terhadap salah satu blok baik blok barat maupun blok timur. Dan juga menempuh dengan caranya sendiri dalam menuntaskan masalah. Pengertian aktif yaitu Negara Indonesia ikut serta secara aktif dalam memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia.

Tujuan politik luar negeri bebas aktif adalah:
  1. Mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan juga demokratis dalam NKRI.
  2. Membina perteman dekatan antarnegara di dunia
  3. Menjalin hubungan kolaborasi antarnegara pada bidang ekonomi, sosial budaya dan juga bidang Ilmu teknologi.
  4. Mempertahankan kemerdekaan.

Dasar Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia

Apakah yang landasan politik bebas aktif bangsa Indonesia? Berikut ini yaitu dasar pelaksanaan politik luar negeri tersebut :
  • Pancasila sebagai landasan ideal.
  • Undang Undang Dasar 1945 dan amandemennya.
Undang-Undang Dasar 1945 yaitu ialah landasan konstitusional dalam pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif. Terdapat beberapa hal yang menjadi dasar dari pelaksanaan politik luar negeri tersebut, antara lain:
  1. Pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 pada alinea pertama dimuat atau disebutkan bahwa ”...kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa...”.
  2. Pada Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat "….ikut melaksanakan ketertiban dunia yang menurut kemerdekaan, perdamaian awet, dan keadilan sosial"
  3. Pasal 11 ayat (1) "Presiden … membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain"
  4. Pasal 13 ayat (1) Presiden mendapatkan penempatan duta negara lain.

Peranan Politik Luar Negeri

Peran Diplomatik

Pernahkah kawan-kawan mendengar istilah duta besar atau yang sering di singkat dubes? Dubes ditunjuk oleh presiden dalam rangka untuk memperlancar hubungan timbal balik antarnegara (pertukaran diplomatik). Dubes berkantor di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada suatu negara. Letak dari kantor kedutaan besar biasanya yaitu di ibu kota negara yang bersangkutan. Selain ditempatkan di suatu negara, pejabat perwakilan diplomatik juga ditempatkan pada organisasi internasional.

Fungsi dan Tugas Duta Besar

Fungsi duta besar :
  • Mewakili dari negara Indonesia di negara tempat kiprah dari dubes yang bersangkutan.
  • Mengemban kepentingan dari negara Indonesia serta WNI di negara tempat kiprah dari dubes tersebut.
  • Melakukan persetujuan dengan pemerintah tempat kiprah dan kolaborasi kedua negara.
Tugas duta besar :
  • Mewakili dari negara Indonesia dalam hubungan bilateral dengan negara tempat kiprah dubes tersebut berada.
  • Melindungi Warga Negara Indonesia di negara tersebut dan juga dalam rangka untuk meningkatkan hubungan internasional
Sehingga jikalau dilihat dari kiprah dan fungsi diplomatik maka peranannya sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan suatu negara.

Peranan Indonesia dalam Percaturan Internasional

Secara terus menerus bangsa Indonesia selalu menjalin perteman dekatan dengan bansa-bangsa lain di antaranya lewat KAA (Konferensi Asia Afrika) dan juga masuk menjadi anggota PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa). Selain itu Indonesia ikut berperan dalam lahirnya GNB (Gerakan Non Blok).

a. Konferensi Asia Afrika

Berikut ini yaitu sejarah singkat Konferensi Asia Afrika, walaupun singkat tetapi harapannya tetap memdiberi manfaat. KAA (Konferensi Asia Afrika) diawali dengan konferensi Kolombo yaitu pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954 yang kemudian dilanjutkan Konferensi Bogor pada tanggal 22 - 29 Desember 1954. Negara Indonesia termasuk dalam salah satu negara pendiri KAA. Adapun 5 negara sponsor KAA antara lain mencakup Indonesia, Sri Lanka, Pakistan, Birma (Myanmar), dan juga India. Di kota bandung ialah pelaksanaan dari KAA tepatnya yaitu pada tanggal 18 - 24 April 1955 yang pembukaan resminya dibuka oleh Presiden Soekarno. Ketua KAA yang terpilih yaitu Ali Sastroamijoyo, sedangkan sekretarisnya yaitu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang berjulukan Roeslan Abdul Gani. Dasasila Bandung ialah hasil Konferensi Asia Afrika di Bandung.

Negara Anggota KAA
Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi  Politik Luar Negeri Indonesia Era Globalisasi (Pelajaran PKn SD/ MI Kelas VI)

Isi dasa sila Bandung antara lain:

- Yang pertama yaitu menghormati hak-hak dasar insan & tujuan-tujuan serta asas-asas yg termuat dlm piagam Perserikatan Bangsa Bangsa.
- Yang kedua yaitu menghormati kedaulatan & integritas teritorial tiruana bangsa.
-Yang ketiga yaitu mengakui persamaan tiruana suku bangsa & persamaan tiruana bangsa besar maupun kecil.
- Yang keempat yaitu tdk melaksanakan intervensi atau campur tangan terhadap soal-soal dlm negeri negara lain.
- Yang kelima yaitu menghormati hak-hak setiap bangsa utk mempertahankan diri scr sendirian atau scr  kolektif yg sesuai dengan piagam Perserikatan Bangsa Bangsa.
- Yang keenam yaitu tdk mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif utk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar & tdk melaksanakan tekanan thd negara lain.
- Yang ketujuh yaitu tdk melaksanakan tindakan-tindakan atau ancaman-ancaman aksi thd keutuhan wilayah & kemerdekaan negara lain.
- Yang kedelapan yaitu menuntaskan segala perselisihan internasional dgn jalan damai, sesuai dgn piagam Perserikatan Bangsa Bangsa..
-Yang Kesembilan yaitu mengajukan kolaborasi utk kepentingan bangsa.
- Yang kesepuluh yaitu menghormati aturan & kewajiban-kewajiban internasional.

Negara-negara Peserta KAA

Bidang-bidang yang dibahas dalam KAA antara lain pada bidang politik, ekonomi, dan juga pada bidang kebudayaan. Pada bidang ekonomi diketuai oleh Ir. Roesino, pada bidang kebudayaan diketuai oleh Muhammad Yamin. Terdapat 29 negara yang hadir dalam KAA. Terdapat ideologi dan juga sistem pemerintahan dari negara penerima KAA yag tidak sama, namun para negara penerima KAA bisa bersatu dan bekerja sama.

b. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

Pada tanggal 24 Oktober 1945 terbentuk PBB di kota San Fransisco, Amerika Serikat. Negara Indonesia masuk dalam anggota Perserikatan Bangsa Bangsa. yaitu pada tanggal 27 September 1950 da menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa.yang ke-60. Pada tanggal 28 September 1950 berkibarlah bendera Merah Putih di markas Perserikatan Bangsa Bangsa.

Makna yang tekandung dalam masuknya Indonesia ke PBB yaitu :
1) Kemerdekaan bangsa Indonesia sudah diakui oleh dunia internasional.
2) Memperkuat terhadap kedudukan dari Indonesia di dunia internasional
3) Negara Indonesia bisa berkomunikasi dengan negara lain di dunia
4) Indonesia bisa ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia bersama bangsa lain.

Peranan negara Indonesia dalam Perserikatan Bangsa Bangsa yaitu dengan turut mengirim pasukan Garuda ke luar negeri. Indonesia pernah keluar dari keanggotaan PBB alasannya yaitu adanya konfrontasi dengan Malaysia. Tetapi pada tanggal 28 Desember 1966, negara Indonesia menyatakan masuk kembali menjadi anggota PBB lagi. Masuknya kembali dari Bangsa Indonesia disambut bangga oleh PBB dan bahkan pada tahun 1974 negara Indonesia pernah menerima iktikad sebagai Ketua Majelis Umum PBB.

c. Organisasi Negara-negara Non-Blok

Terdapat rasa was-was terhadap negara - negara yang tidak tergabung dalam blok yang ada baik blok timur yang dipimpin Uni Soviet dan blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Dari situlah muncul GNB atau Gerakan Non Blok.

Tokoh-tokoh pemrakarsa/ penggerak Gerakan Non-Blok (GNB) :
1) Ir. Soekarno, berasal dari Negara Indonesia.
2) Josep Broz Tito, berasal dari Negara Yugoslavia.
3) Gamal Abdul Naser, berasal dari Negara Mesir.
4) Pandit Jawaharlal Nehru, berasal dari Negara India
5) Kwame Nkrumah, berasal dari Ghana

Konferensi negara-negara Non-Blok populer dengan KTT Non-Blok (Konferensi Tingkat Tinggi Non Blok). Pada tahun 1961 KTT I berlangsung di Beograd ibu kota Yugoslavia yang dihadiri oleh 23 negara. Keputusannya populer dengan nama Deklarasi Beograd. Negara Indonesia pernah menjadi tuan rumah terselenggaranya KTT Non-Blok pada bulan September 1992 yang diselenggarakan di Jakarta dan dihadiri oleh 108 negara.

Belum ada Komentar untuk "Politik Luar Negeri Indonesia Abad Globalisasi (Pelajaran Pkn Sd/ Mi Kelas Vi)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel