Peristiwa Penting Perumusan Teks Proklamasi
Peristiwa Penting Perumusan Teks Proklamasi
Ketika datang di Jakarta, rombongan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdiknas), sehabis Soekamo-Hatta singgah terlebih lampau di rumah masing-masing. Di rumah Laksamana Tadashi Maeda, naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Namun sebelum mulai pembicaraan pembuatan naskah teks proklamasi, Soekarno-Hatta sudah menemui Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki sikapnya terkena proklamasi kemerdekaan. Mereka dikawani oleh Laksamana Tadashi Maeda, Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizuini, dan Miyoshi sebagai penerjemah. Dalam pertemuan itu dicapai kata sepakat antara Soekarno-Hatta dan Nishimura. Soekarno-Hatta hasilnya spesialuntuk berharap semoga Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia sendiri.
Sesudah pertemuan itu, Soekarno-Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda, alasannya rumah itu dianggap paling kondusif dan bahaya pemerintah iniliter. Di ruang makan rumah Laksamana Tadashi Maeda itulah naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia dirumuskan, sedangkan Laksamana Tadashi Maeda sendiri menyingkir ke kamar pulasnya saat “peristiwa bersejarah” itu berlangsung. Iniyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama tiga tokoh pemuda, yaitu Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Jr. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subardjo mengulas perumusan naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh lainnya, baik dan golongan renta maupun dan golongan muda menunggu di serambi muka. Jr. Soekarno menulis konsep Proklamasi pada secarik kertas, sedang Drs. Moh. Hatta dan Abmad Subardjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga diperoleh rumusan Teks Proklamasi goresan pena tangan Jr. Soekarno.
Menjelang subuh, Jr. Soekarno membuka pertemuan untuk membicarakan rumusan naskah Proklamasi yang masih berupa konsep. Ir. Soekarno menyarankan semoga mereka bantu-membantu menanhadirani naskah Proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia. Saran itu diperkuat oleh Drs. Moh. Hatta dengan mengambil pola pada naskah Declaration of Inde- pendence Amerika Serikat yang ditanhadirani oleh 13 utusan dan negara negara bagian. Usulan itu diperihal oleh golongan pemuda. Sukarn yang mewakili golongan perjaka mengusulkan semoga yang menanhadirani naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia itu yakni Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Usul Sukarni disetujui oleh hadirin. Kemudian Jr. Soekarno meininta kepada Sayuti Melik untuk mengetik diberita naskah itu menurut naskah hasil goresan pena tangannya dengan perubahan yang sudah disetujui. Pertemuan yang menghasilkan naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia itu berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945 dini han. Selanjutnya timbul dilema bagaimana caranya naskah itu disebanluaskan ke selunuF Indonesia. Sukarni melaporkan, bahwa Lapangan Ikada (sekarang bab tenggara Lapangan Monumen Nasional) sudah dipersiapkan sebagai daerah berkumpulnya masyarakat fakarta untuk mendengarkan pembacaan naskah Proklamasi kemer4ekaan Indonesia. Ir. Soekarno menganggap Lapangan Ikada yakni lokasi yang dapat menjadikan bentrokan antara rakyat dan pihak iniliter Jepang. Akhirnya disahkan bahwa upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di depan kediaman Jr. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada han Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 10.00 WIB), di tengah bulan suci Ramadhan.
Sumber Pustaka: Erlangga
Belum ada Komentar untuk "Peristiwa Penting Perumusan Teks Proklamasi"
Posting Komentar