Masuknya Bangsa Spanyol Ke Indonesia

Masuknya Bangsa Spanyol Ke Indonesia

Sesudah Perjanjian Thordesillas (1492), Christopher Columbus mengajukan usul menolongan kepada raja Spanyol untuk berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia timur. Permintaan itu dipenuhi dengan mempersembahkan tiga buah kapal yang berjulukan Pinta, Nina dan Maria beserta 88 orang pelaut kepada Colombus. Ketika Columbus datang di Kepulauan Bahama, ia merasa dirinya sudah hingga di Kepulauan Hindia yang yaitu sumber rempah-rempah. Walaupun di kepulauan itu tidak ditemukan adanya rempah-rempah. Selanjutnya, Kepulauan Bahama lebih dikenal dengan sebutan Hindia Barat oleh orang-orang Eropa.

Sejak Columbus menemukan kepulauan ini, maka pelaut-pelaut diberikutnya spesialuntuk hingga berlayar di kepulauan ini seperti:

1. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan.
2. Pizzaro, pada tahun 1530 menakiukan kerajaan Indian di Peru yang berjulukan Kerajaan Inca.

Semua kawasan yang direbut dan ditaklukkan oleh penjelajah itu dijadikan kawasan jajahan bangsa Spanyol.

Kemudian penjelajahan bangsa Spanyol dilanjutkan oleh Ferdinand Magelhaens. Ta seorang pelaut bangsa Spanyol yang banyak mempelajari pengalaman pelayaran Columbus ke Amerika. Dan pelayaran Columbus itulah Magelhaensmengatakan bahwa wilayah Hindia spesialuntuk sanggup ditemukan dengan melalui ujung Amerika bab Selatan.

Pada tahun 1519, rombongan Magelhaens atas nama raja Spanyol, memulai pelayarannya menuju ke kawasan Hindia. Pada tahun 1520 mereka sudah datang di kepulauan Filipina. Magelhaens mendirikan tugu peringatan dan menyatakan bahwa kawasan itu menjadi milik raja Spanyol. Ketika rombongan Magelhaens datang di Filipina, ia menemukan keadaan tegang dan kacau akhir persaingan dan perperihalan di antara kerajaan-kerajaan di Filipina.

Dalam perperihalan itu, Magelhaens memihak salah satu kerajaan dan dalam perang yang terjadi itu ia mati terbunuh. Rombongan Magelhaens, selanjutnya dipimpin oleh kapten kapalnya yang berjulukan Sebastian d’Elcano. Sebastian d’Elcano sebagai pemimpin rombongan melanjutkan pelayarannya ke arah selatan dan hingga di kepulauan Maluku pada tahun 1521. Namun di Maluku sudah berkuasa bangsa Portugis yang sudah datang semenjak tahun 1512.

Sumber Pustaka: Erlangga

Bagikan Artikel ini