Kekuasaan Voc (Kompeni Belanda) Di Indonesia

Kekuasaan VOC (Kompeni Belanda) Di Indonesia



Pada tahun 1602 pedagang-pedagang Belanda mendirikan perkumpulan dagang yang disebut Vereenigde Oost Indische Cqjpjg,jçjyQ9. Dalam bahasa Indonesia, perkumpul Ehiferkenaldengan nama Kompeni Belanda. Badan perdagangan Belanda ini intinya bertujuan mencari laba sebanyak-banyaknya dan untuk sanggup memperkuat kedudukannya dalam menghadapi lawan-lawannyaseperti Portugis dan Spanyol. Pémbentukan VOC dimenolong oleh pemerintah Belanda di bawah Van Oldenbarneveldt. VOC didiberi hak istimewa, sehingga menjadi sebuah tubuh yang berdaulat. Hak istimewa itu di antaranya:


  1. hak monopoli untukberdagang antara Amerika Selatan dengan Afrika,
  2. hak memelihara angkatan perang, berperang, mendirikan bentengb enteng dan menjajah,
  3. hak untuk mengangkat pegawai-pegawainya,
  4. hak untuk memdiberi pengadilan,
  5. hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri.
Sebaliknya VOC memiliki kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pemerintah Belanda, yaltu
  1. bertanggung balasan kepada Staten General (Badan Perwakilan),
  2. pada waktu perang hams memmenolong pemerintah Belanda dengan uang dan angkatan perang.
Pada awalnya kekerabatan dengan VOC di Banten mengalaini kesusahan dan walaupun sanggup berhubungan, tetapi harga-harga barang yang diperoleh sangat mahal. Oleh alasannya ialah itu, pada tahun 1618 Jan Pieterzoon Coen dengan izin dan Pangeran Jayakarta mendirikan sebuah benteng di kota Jayakarta. Ketika teijadinya perselisihan antara Pangeran Jayakarta yang dimenolong oleh Sultan Banten dengan orang-orang Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen, maka orang-orang Belanda mengkremasi kota Jayakarta. Namun pada tahun 1619, Jan Pieterzoon Coen mendirikari kota gres di atas kota yang dibakar tersebut dengan nama kota Batavia. Selanjutnya Jan Pieterzoon Coen menyebabkan kota Batavia sebagai sentra perdagangan dan sentra kekuasaan Belanda di wilayah Indonesia.

Dari Batavia ini, bangsa Belanda melaksanakan ekspansi dan penyerangan-penyerangan terhadap kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Indonesia, yang belum mau mengakui kekuasaan Belanda atas wilayahnya. Kerajaan-kerajaan itu ibarat kerajaan Banten, Malaka, Makassar, Mataram dan lain sebagainya. Dalam menghadapi kerajaan-kerajaan di Indonesia, Belanda melancarkanpolitik sabung doriba (devide et impera) Akibatnya, rakyat Indonesia sangat membenci pemerintahan dan ke uasan VOC atas wilayah Indonesia.
Sumber Pustaka: Erlangga

Belum ada Komentar untuk "Kekuasaan Voc (Kompeni Belanda) Di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel