Hubungan Nilai Dengan Norma Serta Nilai Sebagai Sumber Norma
Hubungan Nilai melaluiataubersamaini Norma Serta Nilai Sebagai Sumber Norma
Nilai dan norma saling berkaitan, walaupun keduanya mempunyai perbedaan. Nilai ialah sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarakat. Norma ialah perwujudan dan nilai. Norma ialah hukum atau kaidah, patokan untuk suatu tindakan (aksi). Bila terjadi pelanggaran atas norma dikenai eksekusi atau sangsi oleh masyarakat atau peinerintah atau pihak-pihak yang berwenang. Sementara itu, norma ialah kaidah atau hukum berbuat dan herperilaku yang dibenarkan untuk mewujudkan keinginan itu. melaluiataubersamaini kata lain. nilai ialah teladan sikap yang diinginkan. Sebaliknya, norma sanggup disebut sebagai cara-cara kclakuan sosial yang disetujui untuk mencapai nilai tersebut.
Nilai yang dimiliki seseorang ikut menghipnotis perilakunya, sedangkan norma mengatur sikap insan yang berafiliasi dengan nilai yang terdapat dalam suatu kelompok. Setiap teladan sikap yang sudah dijadikan sebagai norma mengandung unsur pembenaran. artinya apa yang dilakukan dengan cara tersebut sanggup dibenarkan banyak orang sebab mengandung kebaikan, teladan kelakuan itu kemudian mempunyai daya ikat memaksa dengan pemikiran bahwa yang benar itu baik dan yang baik itu memaksa.
Hal tersebut sanggup diartikan bahwa untuk menjaga semoga nilai kelompok bertahan, kemudian disusunlah norma-norma untuk menjaganya. Oleh sebab itu, pelanggaran terhadap norma berarti juga pelanggaran terhadap nilai yang dimiliki oleh suatu kelompok. Nilai dan norma itulah yang sanggup mendorong dan bahkan menekan anggota masyarakat untuk mencapai dan memenuhi tujuan masyarakat.
Antara nilai dan norma sanggup dibedakan. Nilai sosial ialah sikap dan perasaan-perasaan yang diperhatikan oleh pereorangan, kelompok, dan masyarakat ihwal baik. buruk. benar, dan salah terhadap obyek materiil maupun non-materiil sehingga nilai tersebut mempunyai hukuman tegas. Sementara itu, norma ialah aturan-aturan yang disertai hukuman yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan orang, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial yang ideal.
Jadi, bagi insan nilai dijadikan landasan, alasan atau motivasi dalam segala perbuatannya. Hal ini terlepas dan kenyataan bahwa ada orang-orang yang dengan sadar berbuat lain daripada kesadaran nilai dengan alasan yang lain pula. Dalam pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dalam bentuk norma dan ukuran (normatif) sehingga ialah suatu perintah atau keharusan, ajuan atau ialah larangan, tidak diinginkan atau celaan. Segala esuatu yang mempunyai nilai kebenaran, keindahan, dan kebaikan diperintahkan atau dianjurkan untuk diwujudkan, sedangkan segala sesuatu yang berlawanan dengan kebenaran, keindahan, dan kebaikan dianjurkan untuk dihindari.
Nilai sebagai Sumber Norma
Sejak lampau bangsa Indonesia hidup sebagai bangsa yang religius. Kenyataan mi nampak hingga kini dan sikap dan sikap bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap dan sikap itu akan selalu diwarnai nilai-nilai aliran agama. Nilai kehidupan bersumber dan aliran agama akan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari yang balasannya akan melembaga. Nilai-nilai inilah yang semakin usang menjadi nilai kehidupan yang tetap dipertahankan kelestariannya. Demikian pula sebagai orang timur, bangsa Indonesia sudah dikenal sebagai bangsa yang mempunyai sikap sopan santun, ramah, dan empati terhadap sesama manusia. Sikap hormat kepada tamu, tolong-menolong, dan saling menghormati ialah nilai-nilai kehidupan yang sudah melembaga dalam hati sanubari masyarakat. Wujud tata nilai yang mencakup Tuhan Yang Maha Esa sebagai maha sumber yang menganugerahkan agama sebagai norma kehidupan umat manusia, insan dengan martabat dan kemampuannya menyebarkan pula nilai filsafat dan budaya. Nilai-nilai mi kemudian dijadikan norma-norma dengan segala bentuk dan sanksinya. Akhirnya menampakkan din dalam amal perbuatan atau tingkah laris manusia.
Nilai ialah sumber dan norma. Hal mi sanggup dijelaskan bahwa setiap teladan kelakuan yang sudah dijadikan sebagai norma mengandung unsur pembenaran. Artinya, apa yang dilakukan dengan cara tersebut sanggup dibenarkan banyak orang sebab mengandung kebaikan. Pola kelakuan itu kemudian mempunyai daya ikat memaksa, dengan pemikiran bahwa yang benar dan yang baik itu yang memaksa.
Beberapa fakta yang menggambarkan bahwa nilai menjadi sumber dan norma sanggup dibuktikan dengan argumentasi sebagai diberikut.
- Manusia yang beradab ialah insan yang tingkah lakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan. Nilai-nilai budaya ialah hal-hal yang luhur yang dijunjung tinggi oleh manusia. Nilai-nilai tersebut mempunyai nilai-nilai luhur untuk dijadikan pedoman, ukuran dan tuntunan untuk diikuti. Selain itu, sikap dan sikap hidup hendaknya selalu menurut keputusan nilai-nilai budaya, terutama norma-norma sosial dan kesusi laan. Kepatuhan terhadap nilai-nilai yang ada ialah bukti sebagai makhluk yang beradab. Nilai tolong-menolong ialah latar belakang dan segala acara tolong-menolong antara masyarakat masyarakat.
- Gotong royong sanggup dipandang sebagai suatu sistem nilai yang dilatarbelakangi dan kebiasaan tolong-menolong sebagai suatu keharusan dalam keadaan susah atau serba belum sempurnanya dalam rangka pelatihan kesatuan dan persatuan bangsa. Misalnya, bergotong royong pada han tertentu memmembersihkankan halarnan rumah, sekolah, kantor, dan jalan raya.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact
Belum ada Komentar untuk "Hubungan Nilai Dengan Norma Serta Nilai Sebagai Sumber Norma"
Posting Komentar