Gerakan Nasionalisme Filipina Pada Perkembangan Nasionaslisme Asia Afrika
Gerakan Nasionalisme Filipina Pada Perkembangan Nasionaslisme Asia Afrika
Perkembangan Filipina sebelum diduduki oleh Spanyol tidak begitu diketahui dengan jelas. Namun, sebagian wilayah Filipina pernah menjadi tempat kekuasaan dan Kerajaan Sriwijaya (abad ke-12) dan Kerajaan Majapahit (abad ke-14). Pengaruh Indonesia sangat besar di Filipina menyerupai sawah, agama Hindu dan Budha. Perdagangan antara Filipina dengan Cina semakin bertambah ramai dan mengakibatkan orang-orang Cina banyak pindah ke Filipina serta melaksanakan perkawinan adonan dengan penduduk orisinil Filipina.
Di samping itu, pada masa ke-15 agama Islam dan Indonesia mulai masuk ke Filipina serpihan selatan. Orang-orang Islam di Filipina oleh orang-orang Spanyc Jisebut Moros (Moro). Bahkan hingga ketika kini orang-orang Moro mendapat perhatian khusus dan pemerintah Filipina. Hal ini disebabkan lantaran orang-orang Moro menuntut status otonoini atas pemerintahan Filipmna.
Muncul dan berkembangnya nasionalisme di Filipina tidak sanggup dipisahkan dan akibat-akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat, terutama oleh bangsa Spanyol.
Kehadiran bangsa Spanyol ke dunia Timur yakni dalam upaya untuk mendapat sumber rempah rempah yang sangat laris di pamasukan Eropa. Kehadiran bangsa Spanyol di Fihipina dipimpmn oleh Ferdinand Magelhaens. Ia tewas terbunuh lantaran terlibat dalam perselisihan antarpenduduk di kepulauan ini. Perjalanannya dilanjutkan oleh opsirnya yang berjulukan Juan Sebastian del Cano hingga di Spanyol. Mereka inilah yang pertama kali sanggup mengelilingi dunia.
Kepulauan Filipina pernTh menjadi rebutan antara bangsa Spanyol dengan bangsa Portugis. Akhirnya, seorang bangsa spanyol berjulukan Iniguel Lopez de Legazpi mendaratkan tentaranya di Filipina dan berhasil mendudukinya. Ia mendirikan kota Manila tahun 1571 dan semenjak ketika itu Filipina menjadi jajahan Spanyol (1571-1898).
Sejak Filipina dikuasai oleh bangsa Spanyol, seluruh kegiatan penting menyerupai pemerintahan dan ekonoini dipfegang oleh bangsa Spanyol. Bangsa Spanyol menguasal dan menjajah Filipina dengan sistem kuno, yaitu gospel (penyebaran agama), gold (emas), dan glory (kejayaan). Penyebaran agama Roma Kristen mendapat menolongan dan pemerintah Spanyol. Sebagian besar penduduk Filipina memeluk agama Roma Katolik. Hanya Filipina serpihan selatan tidak dapat’ dipengaruhi dan tetap memeluk agama Islam (Moros). Biara-biara Roma Kristen muncul di mana-mana yang balasannya menguasai sebagiai besar tanah-tanah di Filipina. Para petani tidak sanggup berbuat apa-apa lantaran biara-biara itu mendapat jaininan dan donasi dan pemerintah jajahan Spanyol.
Pada hakekatnya bangsa Filipina dijajah oleh bangsa Spanyol dengan dua macam pemerintahan yaitu:
- Pemerintahan agama yang dikepalai oleh seorang Uskup Besar.
- Pemerintahan sipil yang dikepalai oleh seorang Gubernur Jenderal.
Kedudukan pemerintahan agama sangat kuat, lantaran hal-hal yang menyangkut keagamaan dianggap lebih penting dan pada yang lainnya. Maka terhadap pemerintahan agama inilah pertama kalinya bangsa Filipina mengarahkan serangannya untuk membebaskan din. Sedang pemerintahan sipil, sebagaimana dengan sistem pemerintahan bangsa-bangsa Eropa atau bangsa-bangsa penjajah lainnya, untuk memenuhi kepentingan kaum penjajah, mereka selalu melaksanakan tindakan penindasan dan pemerasan. Begitu juga yang terjadi terhadap rakyat Filipina.
Bangsa Spanyol menduduki Filipina lantaran berdasarkan perkiraanya kepulauan Filipina meiniliki kekayaan dan kerajaan-kerajaan kuno menyerupai halnya kerajaan-kerajaan kuno di Amerika (Kerajaan Aztec, Maya, Inka). Ketika yang mereka can tidak berhasil ditemukan, maka bangsa Spanyol bermaksud menjadikan kota Manila sebagai sentra perdagangan rempah-rempah di Asia. Manila balasannya menjadi gudang rempah-rempah, sehingga kapal-kapal Eropa tinggal membeli dan membawanya kembali ke Eropa tanpa susah payah mendapatkannya. Manila maju dengan pesatnya. Lebih-lebih dengan majunya tanah-tanah jajahan Amerika, Manila menjadi pelabuhan mediator ke tanah-tanah jajahannya di Asia lainnya. Pada masa ke-19, kegiatan perekonoinian di Manila mengalaini kemerosotan. Hal ini disebabkan dengan munculnya imperialisme Inggris yang mulai bergerak ke Asia Tenggara dan Asia Timur. Singapura dan Hongkong dikuasainya serta Cina menjadi tanah impian bagi imperialism Barat.
Sejak terbukanya Jepang, perhatian bangsa-bangsa Barat (Eropa - Amerika Serikat) tertuju kepada Jepang, sehingga perdagangan Manila mengalaini kemerosotan. Sejak ketika itu pula pemerintahan jajahan Spanyol di Filipina mulai runtuh dan dalam. Perdagangan makin usang makin jatuh ke tangan orang-orang Cina yang semakin banyak hadir ke Filipina. Munculnya gerakan nasionalisme Filipina disebabkan oleh beberapa faktor:
- Keinginan untuk membebaskan din dan kekangan agama Roma Kristen dan mengembalikan hak atas tanah-tanah pertanian kepada para petani dengan menghapuskan sistem sewa tanah yang dilakukan oleh para petani kepada biara-biara.
- Tindakan pemerintah jajahan Spanyol yang bodoh dan kejam serta menuntut kebebasan mengeluarkan pendapat.
- Timbulnya golongan terpelajar. Golongan pandai ini melihat kepincangan-kepincangan kolonialisme Spanyol sehingga timbul keinginan mereka untuk merdeka.
- Terbukanya Terusan Suez mempergampang hubungan antara Eropa dengan Asia. Orang-orang Filipina banyak yang berguru ke Eropa, dan sehabis kembali eksklusif mengobarkan semangat nasionalisme.
- Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap Spanyol membuka mata bangsa Filipina untuk membebaskan diri dan penjajah bangsa Spanyol dan mencapai kemerdekaannya.
melaluiataubersamaini sebab-sebab tersebut di atas, maka gerakan nasionalisme pertama kali muncul di Filipina dipelopori oleh kalangan mahasiswa di Manila. Pada tahuri 1880, mereka mendirikan gerakan petang yang disebut dengan nama Corn penerismo (yang artinya perteman dekatan). Tujuan gerakan itu yakni mengusahakan pendidikan yang patriotis (semacam gerakan Budi Utomo fli Indonesia).
Sesudah munculnya gerakan itu, pada tahun 1892 Jose Rizal juga membentuk gerakan petang yang disebut dengan Liga Filipina. Tujuan Liga Filipina yakni mempersatukan seluruh Filipina untuk menentang ketidakadilan dan pemerintah jajahan Spanyol. Jose Rizal ialah seorang penggagas kemerdekaan dan pahiawan nasional Filipina.
Ia seorang Filipina yang sanggup menjadi dokter, andal filsafat, andal sastra dan yang sudah mengunjungi Spanyol, Perancis, Jerman, Inggris. Ia menulis buku yang populer dan menggemparkan pemerintahan Spanyol di Filipina. Judul bukunya yakni Noli Me Tangere (Jan gan Men yentuh Aku). Dalam buku itu, ia dengan keras mengKoreksi kaum gereja dan pemerintahan colonial Spanyol di Filipina. Karena itu, ia ditangkap dan diasingkan. Namun sehabis dibebaskan, ia tetap melanjutkan usaspesialuntuk untuk membebaskan bangsa Filipina dan meinimpin gerakan-gerakan diam-diam antara lain Liga Filipina, hingga balasannya ia ditangkap lagi atas tuduhan ikut dalam Pemberontakan Katipunan terhadap Spanyol. Ia dijatuhi eksekusi mati tanggal 30 Desember 1896.
Sumber Pustaka: Erlangga
Belum ada Komentar untuk "Gerakan Nasionalisme Filipina Pada Perkembangan Nasionaslisme Asia Afrika"
Posting Komentar