Definisi Legenda Dan Penggolongannya Dalam Jejak Sejarah

Definisi Legenda Dan Penggolongannya Dalam Jejak Sejarah



Legenda ialah salah satu dan prosa rakyat. Ciri-ciri legenda menyerupai dengan mitologi. Legenda dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci menyerupai mitos. Tokoh-tokohnya ialah insan yang terkadang dianggap mempunyai kelebihan dan insan pada umumnya dan dimenolong oleh makhluk-makhluk gaib. Tempat terjadinya di dunia ini dan waktunya belum terlalu usang dibanding mitos.

Guna membedakan mitos dan legenda, kita harus mempertimbangkan ciri mana yang lebih menonjol. Jika ciri mitos lebih banyak, maka digolongkan ke dalam mitos. Namun, apabila ciri legendanya yang lebih menonjol, maka digolongkan ke dalam legenda.



Satu hal lagi yang perlu diperhatikan ialah kolektif (folk) yang mempunyai suatu versi cerita. Karena dengan mengetahui kolektifnya, sanggup ditentukan kategori suatu cerita.

Legenda sering dipandang sebagai “sejarah kolektif” (folk history), walaupun “sejarah” itu tidak tertulis alasannya ialah mengalami distorsi sehingga jauh tidak sama dengan kisah aslinya.

Legenda biasanya bersifat migratoris atau berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerahd aerah yang tidak sama. Selain itu, legenda acap kali tersebar dalam bentuk pengelompokan yang disebut sikius, yaitu sekelompok dongeng yang berkisar pada satu tokoh atau suatu tragedi tertentu, contohnya legenda-legenda Panji di Pulau Jawa termasuk golongan legenda sikius itu.

Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda dalam empat kelompok, yaitu legenda keagamaan, legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan legenda setempat.

Legenda keagamaan (religius legend)



Legenda keagamaan antara lain legenda orang-orang suci di kalangan orang-orang Katholik. Oleh orang-orang Katholik legenda menyerupai ini diakui sebagai bab dan kesusastraan agama yang disehut hagiography (legend of the saint), artinya goresan pena atau karangan atau buku terkena orang-orang suci.

Di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, dikenal legenda terkena wali songo atau sembilan wali. Kesembilan orang wali itu ialah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunungjati. Selain wali songo, masih ada lagi sejumlah wali yang kurang popular di antaranya Syekh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan Arang dan Tembayat, Syekh Abdulmuji, dan Pangeran Panggung.

Selain legenda terkena orang suci, legenda yang termasuk dalam golongan legenda iktikad ialah cerita-cerita terkena kemukjizatan, wahyu, kaul yang terkabul, dan sebagainya.


Legenda Alam Gaib (supranatural legend)


Legenda alam mistik berbentuk kisah yang benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda ini untuk meneguhkan kebenaran “takhyul” iktikad rakyat. Berhubung legenda ini ialah pengalaman langsung seseorang, maka spesialis folkior dan Swedia berjulukan C.W. Von Sydou menyebutnya memorat.

Walaupun ialah pengalaman langsung namun isi “pengalaman” itu mengandung banyak motif dongeng tradisional yang khas ada pada kolektifnya. Inisalnya, seorang penjual soto atau sate di malam han bertemu dengan pembeli seorang perempuan cantik. Sesudah menghabiskan soto atau sate pesanannya, ia bukan membayar dengan uang, tetapi memperlihatkan bab punggungnya yang bo1ong Wanita manis yang mengerikan ini disebut sundel bolong. Jadi, yang termasuk kategori legenda alam gaib, ialah cerita-cerita pengalaman seseorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu-hantu, siluman, gejala-gejala alam mistik dan sebagainya. Legenda alam mistik tersebut ada di banyak sekali tempat tanah air, bahkan di banyak sekali negara.

Legenda Perseorangan


Legenda perseorangan menceritakan terkena tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh orang yang menceritakannya pernah benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda menyerupai ini sangat banyak. Di Jawa Timur yang paling populer ialah legenda tokoh Panji. Panji ialah putera Raja Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur yang selalu kehilangan isterinya. Akibatnya legenda Panji yang cukup banyak selalu bertemakan Panji mencari istri.

Walaupun aslinya berupa kesusastraan lisan, tetapi legenda ini sudah banyak ditulis orang dalam banyak sekali versi. Salah seorang yang sanggup disebutkan di sini, yaitu Poerbatjaraka. Ta mengadakan penelitian perbandingañ teks-teks tertulis legenda Panji yang terdapat di Jawa, Sumatera, dan bahkan Kamboja. misal lain legenda perseorangan yang cukup populer ialah legenda Jayaprana dan Bali yang pernah diteliti oleh H.J. Franken. Franken kemudian menerbitkan legenda itu dengan tema Pesta Rakyat Jayaprana di Kalianget pada tahun 1960. Legenda perseorangan lainnya yang juga populer ialah kisah petualangan si Pitung, Robin Hood, dan lain-lain.

Legenda Setempat


Legenda setempat ialah dongeng yang berafiliasi dengan suatu tempat. misalnya, legenda Kuningan. Kuningan ialah nama sebuah kota kecil di lereng kaki Gunung Ceremai Jawa Barat. Nama Kuningan diambil dan nama Aria Kemuning, putera dan Ong Tien Nio yang diperistri oleh Sunan Gunungjati.

Legenda setempat yang berafiliasi dengan nama tempat, tersebar luas di banyak sekali tempat di Nusantara. Misalnya, asal mula nama Banyuwangi, asal mula Kota Jember dan lain-lain. Legenda setempat yang berafiliasi dengan bentuk topografi suatu tempat. Inisalnya, legenda Gunung Tangkuban Perahu, dan legenda Gunung Batok di Jawa Timur.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Definisi Legenda Dan Penggolongannya Dalam Jejak Sejarah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel