Asas Kekeluargaan Dan Musyawarah, Saling Memberi Sebagai Prinsip Budaya Bangsa

Asas Kekeluargaan Dan Musyawarah, Saling Memdiberi Sebagai Prinsip Budaya Bangsa



Berhasilnya setiap aktivitas kegiatan bersama tidak luput dan pertolongan nkesadaran yang hadir dani.setiap individu. pertolongan yang dibenikan harus diadaptasi dengan kemampuan seti ap orang sehingga tidak mengorbankan kepentingan pribadi.

Partisipasi masyarakat sanggup turnhuh dengan sendirinya, apabila segala kegiatannyang akan ia Iaksanakan mempersembahkan manfaat hagi kelangsungan hidupnya. Selain partisipasi yang turnbuh atas kemauan sendiri, partisipasi masyarakat sanggup tumbuhm alasannya yakni adanya kebutuhan yang sarna, kepentingan yang sama serta kebiasaan yang dilakukan dalam bermasyarakat. Partisipasi masyarakat banyak sekali ditentukan oleh:


  1. kebutuhan masyaralcat;
  2. perhatian masyarakat;
  3. adat-istiadat:
  4. sifat-sifat kebersamaan yang mengikatsetiap anggota masyarakat.
Partisipasi masyarakat akan tumbuh pada.setiap individu apabilalahir keadaran dan setiap individu tanpapaksaan dan perintah dan pihak laIn yang diiningi dengan kesadanan adanya kepentingan hensama dalam kehidupan bermasyarakat, henbangsa, dan bernegara. Adat-istiadat yang.kita kenal dengan sebutan tata sikap berfungs untuk mengatur, mengendalikan. dan memdiberi arah pada sikap dan sikap insan dalam masyarakat. Selanjutnya, partisipasi dalam bermasyarakat atau berkelompok, mengikat setiap anggota masyarakat dan menjalin hubungan yang baik antarasesamanya. Huhungan baik mi sanggup membuat saling percaya, pengertian, dan kehidupan yang hening dan bahagia.

Masyarakat pedesaan sebagian besar hidup sebagai petanh sikap bersama-sama masih mewarnai setiap orang di pedesaan. Sikap mental menyerupai itu, penn dipertahankan oleh tiruana lapisan masyarakat Indonesia. Sikap bersama-sama sehagai sikap mental masyarakat harus tumbuh dalam banyak sekali pola dan usaha. Sikap mental yang haik mi harus tenis dihina biar sanggup menjadi mentaIita pembangunan bangsa. Untuk mengubah mentalitas yang lemah dan membina suatu mentalitas yang berjiwa pembangunan sanggup dilakukan dengan jalan:
  1. memdiberi teladan yang baik;
  2. membeni perangsang yang cocok:
  3. memdiberi warta yang bcnai’;
  4. pembinaan dan pengasuhan generasi muda untuk masa yang akan hadir.
Khusus generasi muda sebagai subjek dan objek daii pembangunan. Hendaknya sadardan ikut bertanggungjawaban terhadapkelangsungan pembangunan yang dilaksanakan secaja terus-menerus dan berkesinambiingan dalam masyarakat dan negaranya. Padá hakikatnya, tiruana keherhasilan dalarn aktivitas pemhangunan, haik pembangunan fisik maupun pembangunan nonfisik yakni herkatpartisipasi aktif serta bersama-sama dan seluruh anggota masyarakat. melaluiataubersamaini demikian. kita harus selalu mempertahankan dan mernelihara riilai-nilai gotong royong. bahkan harus dipertahankan sebagai pola. usaha. Rasa solidaritas dalam kelompok atau dalarn bermasyarakat mutlak harus dijunjung tinggi sehingga tiruana partisipasi yang diherikan ôleh masyarakat dilakukan dengan penuh kesadaran dan atas kemauan mereka sendiri. Kebiasaan tersehut ialah perwujudan dan asas kekeluargaan, musyawarah, saling membeni, rnengalah, saling asah, asih, dan asuh.
Sumber Pustaka: Grafindo Media Partama

Belum ada Komentar untuk "Asas Kekeluargaan Dan Musyawarah, Saling Memberi Sebagai Prinsip Budaya Bangsa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel