14 Prinsip Administrasi Berdasarkan Para Ahli

Prinsip Manajemen Menurut Para Ahli



Menurut Henry Fayol, ada empat belas prinsip administrasi yang perlu diterapkan dalam pelaksanaan tugas, namun sifatnya juga fleksibel. Fleksibel di sini artinya tidak harus diterapkan sekaligus, melainkan diubahsuaikan dengan situasi yang ada. Prinsip-prinsip administrasi tersebut sebagai diberikut.

Pembagian Kerja (Divison of Work)


Pada setiap tubuh perjuangan terdapat sejuiniah acara untuk mencapai suatu tujuantertentu, maka antara oràng-orang tersebut harus ada proteksi kerja. Masing-masing orang harus terang apa yang harus dikerjakan dan pembedaan seseorang di dalam suatu tubuh perjuangan atau organisasi tertentu. Seseorang bisa saja berada dalam jabatan sebagai peinimpin, staf pelaksana atau apa saja dalam organisasitersebut. Baik buruknya proteksi kerja akan banyak memilih efektivitas dan efisiensi hasil pekerjaan.



Tujuan proteksi kerja ialah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik dengan perjuangan yang sama. Pembagian kerja memungkinkan pengurangan samasukan, sehingga perhatian harus diarahkan, dan dikenal sebagai alat terbaik dalam memanfaatkan individu-individu dan kelompok-kelompok orang.

Kekuasaan/Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)


Setiap jabatan dalam organisasi tertentu harus memiliki kekuasaan dan tanggung jawaban. Kekuasaan atau wewenang (authority) ialah hak untuk mengambil keputusan sehubungan dengan tugas, tanggung balasan atau pekerjaan yang harus dikerjakannya. Kekuasaan dibedakan menjadi dua, yaitu personal authority (kekuasaan pribadi) dan official authority (kekuasaan resini). Kekuasaan pribadi bersumber dan kecerdasan, pengalaman, nilai moral, kesanggupan meinimpin, pelayanan-pelayanan, dan lain Sebagainya. Untuk menjadi seorang atasan yang baik, personal authority ialah Sesuatu yang tidak sanggup dipisahkan dan harus dilengkapi official authority. Official authority ialah wewenang formal atau wewenang resini; yang diterima dan instansi yang lebih tinggi.

Responsibility atau tanggung balasan ialah kiprah dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang pejabat, semoga sanggup melaksanakan authority (wewenang) yang didiberikan kepadanya. Agar kepatuhan diperoleh dan bawahan, hukuman sanggup diterapkan kepada mereka yang tidak memdiberi kepatuhan.

Disiplin (Dicipline)


Dalam suatu organisasi harus ada disiplin, yaitu sesuatu yang menjadi dasar bagi kekuatan organisasi tersebut. Hakikat dan disiplin ialah melaksanakan apa yang sudah disetujui bersama antara peinimpin dengan para pekerja, baik persetujuan tertulis, lisan, atau berupa peraturan atau kebiasaan. Disiplin sangat penting alasannya suatu perjuangan tidak akan mengalaini kemajuan tanpa adanya disiplin dan pihak atasan atau bawahan.

Kesatuan Perintah (Unity of Command)


Salah satu prinsip yang dirumuskan oleh Fayol ialah one employee to have orders from one superior only, artinya bahwa seorang pegawai mendapatkan perintah spesialuntuk dan seorang atasan saja. Adanya kesatuan perintah selain menegaskan siapa atasan seseorang, juga menjauhkan kegalauan dalam pelaksanaan tugas.

Kesatuan Arah (Unity of Direction)


melaluiataubersamaini prinsip kesatuan arah dimaksudkan semoga seorang pimpinan memiliki suatu planning atau sejuiniah acara yang memiliki tujuan sama (one head and one plan or a group of activities having the same objective). Prinsip ini ialah persyaratan penting untuk kesatuan tindakan, koordinasi, kekuatan untuk memseriuskan usaha. Dalam pengertian umum, kesatuan arah ini dimaksudkan bahwa tujuan masing-masing unit dan tujuan organisasi secara keseluruhan dilarang berperihalan satu sama lain.

Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan Umum (Subordinate of Individual Interest to General Interest)


Prinsip ini sudah sangat jelas. Kepentingan umum harus dikedepankan daripada kepentingan pribadi.masing-masing orang dalam organisasi. Dalam sebuah perusahaan, kepentingan seorang pegawai dilarang di atas kepentingan perusahaan. Kepentingan rumah tangga perusahaan harus dilampaukan daripada kepentingan anggota-anggotanya, dan kepentingan negara harus dilampaukan dan kepentingan tiap-tiap masyarakat negara atau kepentingan kelompok masyarakat.

Pembayaran Upah yang Adil (Remuneration of Personel)


Gaji pegawai ialah harga dan layanan yang didiberikannya. Hams adil, sejauh mungkin member kepuasan baik kepada pegawai maupun kepada perusahaan. Tingkat penghasilan dipengaruhi oleh biayá hidup, perinintaan, penawaran tenaga kerja, keadaan umum perusahaan, posisi ekonoini perusahaan, dan tergantung pula dan pendidikan dan pengalaman pegawai.

Untuk menarikdanunik perhatian pegawai, Henry Fayol menganjurkan penambahan penghasilan pegawai dalam bentiik bonus yang didistribusikan sekali dalam satu tahun yang sanggup dianggap ialah proteksi keuntungan.

Selain itu, semoga perusahaan memerhatikan kesejahteraan pegawai baik dalam pekerjaan, menyerupai ventilasi, penerangan, kemembersihkanan, dan kemudahan kantin, maupun di luar pekerjaai, menyerupai perumahan, pendidikan, dan petes.

Pemusatan (Centralization)


Ada aneka macam jenis wewenang yang harus dipusatkan (sentralisasi) dan sebaliknya, ada pula aneka macam jenis wewenang yang sanggup dibagi-bagi atau didelegasikan (desentralisasi) kepada bawahan. Masalah sentralisasi atau desentralisasi ialah persoalan proteksi kekuasaan; pada suatu organisasi kecil sentralisasi sanggup diterapkan, akan tetapi pada organisasi besar harus diterapkan desentralisasi. Bila terlihat adanya tekanan untuk memdiberi peranan yang lebih besar kepada bawahan, maka desentralisasj harus diterapkan; sebaliknya bila ada kecenderungan pengurangan peranan bawahan, sebaiknya sentralisasi diterapkan.

Rantai Sakiar (Scalar Chain)


Prinsip rantai sakiar ini dimaksudkan bahwa garis wewenang dalam suatu organisasi harus jelas. Rantai sakiar ialah rantai yang bermula dan atasan, yaitu dan autoritas terakhir sampai pada tingkat terendah. Garis kekuasaan (the line of authority) ialah route (jalan) yang diikuti oleh tiruana komunikasi yang bermula dan dan kembali ke kekuasaan terakhir. Prinsip rantai sakiar berarti mempergampang komunikasi antara peg awai-pegawai setingkat, yang ada keuntungannya kalau-kalau mereka eksklusif menga dakan komunikasi dengan mengabaikan line of authority.

Tata Tertib (Order)


melaluiataubersamaini prinsip ini dimaksudkan bahwa dalam satu organisasi hams ada ketertiban, baik material maupun orang-orang dalam organisasi. Jadi, a place for everything/everyo ne and everything/everyone in it’s (his) place, artinya harus ada suatu daerah untuk segala hal/orang serta segala hal/orang pada tempatnya. Bila diperlukan adanya ketertiban dalam sebuah perusahaan, haruslah ada daerah yang tegas untuk setiap pegawai, dan setiap pegawai harus berada pada tempatnya yang sudah diputuskan.

Keadilan (Equity)


Agar setiap bawahan setia pada peinimpin dan organisasinya, maka setiap peinimpin harus mempraktikkan keadilan, yaitu mempersembahkan kepada setiap orang apa yang ipenjadi haknya. Dalam arti umum, keadilan berarti adanya penerapan nilai luhur yang meliputi kewajiban setiap orang untuk bekerja deini kepentingan umum.

Untuk merangsang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, mereka memerlukan keramahan dan keadilan. Kombinasi keramah-tamahan dan keadilan menghasilkan equity yang lebih baik.

Stabilitas Pegawai (Stability of Turnover Personel)


Prinsip jul maksudnya ialah bahwa dalam suatu organisasi harus dijaga stabilitas pegawainya. Jangan terlalu sering dilakukan penggantian pegawai, baik alasannya perpindahan maupun pemecahan divisi.

Seorang pegawai membutuhkan waktu semoga membiasakan din pada pekerjaan gres dan berhasil mengerjakannya dengan baik. Bila Ia sudah mulal biasa dengan pekerjaa nnya atau sebelumnya beliau dipindahkan, beliau harus menyesuaikan din lagi. Jika hal semacam ini terus-menerus, pekerjaan tidak akan pernah dilakukan dengan baik. Konsekuensinya tidak adanya stabilitas kondisi pegawal (personalia), akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh alasannya itu, stabilitas kondisi personalia perlu menerima perhatian.

Ketidakstabilan pegawal akan mengakibatkan biaya tambahan, yaltu biaya untuk merekrut dan melatih pegawal dan juga untuk pengawasan. Pengangkatan pegawal baru, pengembangan dan pemeliharaan pegawal dilakukan untuk stabilitas pegawal dan organisasi secara umum.

Inisiatif (Initiative)


Prinsip inisiatif dimaksudkan bahwa kepada setiap orang harus didiberikan peluang untuk mengungkapkan atau menjalankan inisiatif atau wangsit kreatifnya. Inisiatif ialah kesanggupan untuk berpikir wacana sebuah planning dan kemampuan untuk melaksanakannya. Ide kreatif ini bisa mengenal cara kerja, mekanisme kerja maupun dalam menjalankan rencana-rencana gres untuk pelaksanaan pekerjaan. Memikirkan sebuah planning dan meyakinkan keberhasilan ialah pengalaman yang memdiberi kepuasan tersendini bagi seseorang. Sumber kekuatan perusahaan ialah adanya inisiatif di kalangan atasan maupun bawahan, khususnya pada masa susah. Oleh alasannya itu, penting menggairahkan dan berbagi inisiatif seterbaik mungkin.

Jiwa Kesatuan (Esprit de Corps)


Dalam setiap din anggota dalam suatu organisasi tertentu harus tertanam jiwa kesatuan atau kesetiaan pada onganisasi. Kesetiaan pada onganisasi juga ialah aspek penting untuk mengakibatkan kolaborasi añtana anggota untuk mencapal tujuan onganisasi. Kewajiban setiap peinimpin ialah selalu menumbuhkan jiwa kesatuan pada masing-masing bawahannya.
Sumber Pustaka: Fakultas Ekonomi UI

Belum ada Komentar untuk "14 Prinsip Administrasi Berdasarkan Para Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel