Mengenal Ulat Sangkar Sebagai Masakan Burung Ocehan
Makanan untuk burung ocehan jenisnya ada aneka macam tetapi yang dikenal umum itu adalah kroto, voer, jangkrik, belalang, ulat, dan buah-buahan. Nah, artikel ini tidak akan mengulas ke semua jenis masakan tersebut satu-satu persatu melainkan hanya mengulas atau membahas mengenai ulat sangkar sebagai masakan untuk burung ocehan. Ulat sangkar tentunya para pecinta burung ocehan belum begitu mengenalnya alasannya umumnya untuk masakan burung ocehan biasanya lebih dikenal itu adalah ulat hongkong. Tapi perlu dikatakan sedikit bahwa dampak kasatmata dari ulat sangkar bila dikonsumsi oleh burung ocehan adalah sanggup menjernihkan suaranya.
Ya, ulat sangkar keberadaannya sangat gampang dijumpai pada kotoran ayam dalam jumlah banyak dan telah difermentasi/dikeringkan. Lalu ulat-ulat akan bermunculan dari gumpalan kotoran yang telah difermentasi tersebut dalam jumlah besar dan itulah yang disebut menjadi ulat kandang. Sehingga untuk membudidayakan ulat sangkar tidak lah sulit dan siapapun sanggup melakukannya guna sanggup menghemat biaya untuk memberi makan burung ocehan. Dan juga ulat sangkar sanggup menjadi masakan alternatif menggantikan masakan kroto, jangkrik, atau belalang bila terjadi kelangkaan suatu waktu.
Biasanya ulat sangkar diberikan kepada burung ocehan yang bukan pemakan buah ibarat tledekan, murai batu, dan lainnya serta ulat sangkar juga sanggup diberikan kepada ayam sebagai pemanis gizinya. Belum ada data niscaya mengenai kandungan gizi yang terdapat dalam ulat sangkar tapi sanggup dikatakan bahwa ulat sangkar memiliki kandungan protein yang baik dan diharapkan oleh burung ocehan. Dan dari beberapa orang yang telah mempraktikkannya dengan menunjukkan burung ocehannya masakan ulat sangkar memiliki dampak kasatmata yang luar biasanya yakni suaranya menjadi lebih jernih dan rajin berkicau, tidak galak/beringas, tidak mengalami kegemukan dibanding diberikan pakan ulat hongkong, dan tidak gampang lelah.
Di samping itu juga di pasaran harga burung ocehan tidaklah terlalu mahal dan cenderung jauh lebih murah dibandingkan dengan harga ulat hongkong, jangkrik, dan kroto. Dan juga gampang dalam memisahkan kotoran yang melekat pada kulit ulat kandang. Dan ditambahkan bahwa ulat sangkar sanggup bertahan usang dan disimpan dalam daerah kering dan tertutup.
Sedangkan untuk respons dari burung ocehan yang diberikan pakan ulat sangkar cukup bermacam-macam diantaranya ada yang eksklusif suka dan mau diberikan pakan ulat sangkar terus menerus. Dan ada pula burung ocehan yang menolak makan ulat sangkar alasannya gres pertama kali melihatnya. Sehingga ini menjadi motivasi bagi para pecinta burung ocehan untuk perlahan-lahan mengenalkan ulat hongkong kepada burung ocehan untuk dikonsumsinya. Dan jikalau dilakukan secara terus menerus maka burung ocehan akan mengerti sendiri kemudian memakannya dan menyukainya.
Dan cara biar burung ocehan mau memakan ulat sangkar adalah mencampur pakan ulat sangkar dengan menambahkan kroto dan jangkrik. Untuk kadar ulat sangkar yang diberikan sedikit terlebih dahulu gres sehingga nantinya burung ocehan akan ingin tau dan mau memakannya jikalau diberikan lagi. Serta untuk pemanis tidak ada dosis niscaya mengenai pertolongan ulat sangkar kepada burung ocehan tapi berikanlah secukupnya dan jangan kebanyakan alasannya tetap sanggup mendatangkan efek negatif terhadap burung ocehan yang mengonsumsinya.
Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://omkicau.com/2010/03/08/uji-coba-ulat-kandang-sebagai-pakan-burung-tunjukkan-hasil-positif/
http://belajar-usaha.com/ulat-kandang-dan-jangkrik.htm
Gambar:
http://www.kaskus.co.id/thread/50aefa18601243d16a000033/ulat-kandang---ulat-super-balap
Ya, ulat sangkar keberadaannya sangat gampang dijumpai pada kotoran ayam dalam jumlah banyak dan telah difermentasi/dikeringkan. Lalu ulat-ulat akan bermunculan dari gumpalan kotoran yang telah difermentasi tersebut dalam jumlah besar dan itulah yang disebut menjadi ulat kandang. Sehingga untuk membudidayakan ulat sangkar tidak lah sulit dan siapapun sanggup melakukannya guna sanggup menghemat biaya untuk memberi makan burung ocehan. Dan juga ulat sangkar sanggup menjadi masakan alternatif menggantikan masakan kroto, jangkrik, atau belalang bila terjadi kelangkaan suatu waktu.
Biasanya ulat sangkar diberikan kepada burung ocehan yang bukan pemakan buah ibarat tledekan, murai batu, dan lainnya serta ulat sangkar juga sanggup diberikan kepada ayam sebagai pemanis gizinya. Belum ada data niscaya mengenai kandungan gizi yang terdapat dalam ulat sangkar tapi sanggup dikatakan bahwa ulat sangkar memiliki kandungan protein yang baik dan diharapkan oleh burung ocehan. Dan dari beberapa orang yang telah mempraktikkannya dengan menunjukkan burung ocehannya masakan ulat sangkar memiliki dampak kasatmata yang luar biasanya yakni suaranya menjadi lebih jernih dan rajin berkicau, tidak galak/beringas, tidak mengalami kegemukan dibanding diberikan pakan ulat hongkong, dan tidak gampang lelah.
Di samping itu juga di pasaran harga burung ocehan tidaklah terlalu mahal dan cenderung jauh lebih murah dibandingkan dengan harga ulat hongkong, jangkrik, dan kroto. Dan juga gampang dalam memisahkan kotoran yang melekat pada kulit ulat kandang. Dan ditambahkan bahwa ulat sangkar sanggup bertahan usang dan disimpan dalam daerah kering dan tertutup.
Sedangkan untuk respons dari burung ocehan yang diberikan pakan ulat sangkar cukup bermacam-macam diantaranya ada yang eksklusif suka dan mau diberikan pakan ulat sangkar terus menerus. Dan ada pula burung ocehan yang menolak makan ulat sangkar alasannya gres pertama kali melihatnya. Sehingga ini menjadi motivasi bagi para pecinta burung ocehan untuk perlahan-lahan mengenalkan ulat hongkong kepada burung ocehan untuk dikonsumsinya. Dan jikalau dilakukan secara terus menerus maka burung ocehan akan mengerti sendiri kemudian memakannya dan menyukainya.
Dan cara biar burung ocehan mau memakan ulat sangkar adalah mencampur pakan ulat sangkar dengan menambahkan kroto dan jangkrik. Untuk kadar ulat sangkar yang diberikan sedikit terlebih dahulu gres sehingga nantinya burung ocehan akan ingin tau dan mau memakannya jikalau diberikan lagi. Serta untuk pemanis tidak ada dosis niscaya mengenai pertolongan ulat sangkar kepada burung ocehan tapi berikanlah secukupnya dan jangan kebanyakan alasannya tetap sanggup mendatangkan efek negatif terhadap burung ocehan yang mengonsumsinya.
Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://omkicau.com/2010/03/08/uji-coba-ulat-kandang-sebagai-pakan-burung-tunjukkan-hasil-positif/
http://belajar-usaha.com/ulat-kandang-dan-jangkrik.htm
Gambar:
http://www.kaskus.co.id/thread/50aefa18601243d16a000033/ulat-kandang---ulat-super-balap
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Ulat Sangkar Sebagai Masakan Burung Ocehan"
Posting Komentar