Sirkulasi Umum Atmosfer Dan Angin Lokal
Proses perubahan cuaca dan iklim intinya disebabkan oleh gerak udara. Gerak udara disebabkan oleh banyak sekali gaya yang berasal dari energy matahari yang diterima permukaan bumi yang bekerja pada partikel udara. Sirkulasi umum atmosfer disebabkan oleh rotasi bumi terhadap poros tiruan dan oleh pemanasan geografis yang tidak sama pada permukaan bumi dan atmosfer. Energy radiasi ini lalu diubah menjadi energy kinetic sebagai angin.
1. Mekanisme Angin
Sirkulasi umum atmosfer ialah gerak rata-rata dari angin di permukaan bumi. Mekanisme dasar terjadinya gerak udara disebabkan oleh penimbunan, pelenyapan dan alih gerah dari matahari. Daerah lintang rendah antara ekuator dan tropis seau lebih gerah dibandingkan kawasan kutub yang dingin. Pemahaman sirkulasi umum atmosfer sanggup didekati dengan pemeriksan referensi angin utama dan banyak sekali kawasan bertekanan rendah dan tinggi yang sudah diamati, direkam, atau dipetakan. Disekitar ekuator yang tekanannya rendah, angin akan memusat dan naik, dan angin permukaan menjadi lemah atau berubah.
2. Sirkulasi Atmosfer Meridional
Para hebat mengemukakan teori sirkulasi atmosfer meridional terdiri dari 3 sel, yaitu sel Hadley, sel Farrel, dan sel Kutub. Konvergensi sirkulasi Hadley dari kedua belahan bumi utara dan selatan menyebabkan hujan lebat di kawasan tropis. Daerah konvergensi intertropis dise-kitar ekuator gerakannya menjauhi ekuator sehingga imbas gaya coriolis semakin besar, memungkinkan berkembangnya siklon tropis. Daerah ekuator mempunyai gaya coriolis menuju nol, sehingga siklon tropis tidak ada.
3. Sirkulasi Atmosfer Zonal
Selain pertemuan sirkulasi Hedley, kontinen maritime Indonesia juga ialah pertemuan sirkulasi atmosfer zonal (sirkulasi walker). Dalam keadaan normal memusat di sekitar wilayah Indonesia dan dalam tahun El-Nino menghambat sirkulasi Hedley dan konveksi local.
4. Monsun
Ramage (1971), mendefinisikan kawasan monsun, yaitu kawasan sirkulasi atmosfer permukaan pada bulan Januari dan Juli memenuhi syarat sebagai diberikut :
- Arah angin utama pada bulan Januari dan Juli tidak sama paling sedikit 120.
- Frekuensi rata-rata angin utama dalam bulan Januari dan Juli 40
- Kecepatan angin paduan rata-rata dalam bulan Januari dan Juli paling sedikit 3 m/detik.
Angin monsun disebabkan oleh perbedaan kecepatan pemanasan di darat dan laut. Sama ibarat angin darat dan laut. Bedanya angin monsun musiman sedangkan angin darat dan maritim harian. Angin mon- sun menyebabkan perubahan curah hujan.
5. Konveksi Troposfer
Ludlam (1966) membedakan troposfer menjadi 4 jenis konveksi dasar sebagai diberikut:
- Konveksi skala kecil yang vertical mempersembahkan sebagian energy sebagai gerah terasa (sensible) pada troposfer bawah dan sebagai gerah terselubung (laten) dari penguapa n air dalam bentuk awan cumulus.
- Konveksi cumulonimbus jauh lebih tebal dari konveksi skala kecil dan berada di lintang rendah tempat gerah disebarkan ke seluruh troposfer.
- Konveksi skala besar (miring) membawa gerah secara vertical (dari lintang rendah ke lintang tinggi dalam depresi dan antisiklon lintang menengah).
- Konveksi skala menengah (intermediate) mempunyai dimensi horizontal hingga ukuran continental dan terdiri atas sirkulasi baroklinik berkenaan dengan distribusi tak teratur (irregular) konveksi skala kecil yang diganggu oleh bentuk topografi permukaan yang ada di bawahnya.
6. Angin Foehn
Angin foehn ialah angin yang turun dari pepegununganan pada ekspresi dominan kemarau. Di Austria dan Jerman disebut foehn sedangkan di sebelah barat Amerika dan Kanada disebut angin Chinook. Biasanya angin Chinook disertai dengan aktifitas siklonik yang menghasilkan awan dan endapan pada lereng di atas angin. Sesudah angin foehn turun pada lereng di bawah angin maka kelembaban udara rendah dan suhunya semakin gerah dan bila angin yang lembab ini menaiki pegunungan akan menghasilkan hujan serta akan bersifat gerah dan kering pada waktu turun dari pepegununganan.
7. Angin Lokal
Sejumlah angin local sanggup terjadi akhir perbedaan suhu local, yang mensugesti kawasan yang nisbi kecil dan terbatas pada lapisan troposfer bawah. Angin maritim (angin yang bertiup dari maritim ke darat) dan angin darat (angin yang bertiup dari darat ke laut) terjadi akhir perbedaab sifat fisis darat dan maritim yang menyebabkan pada siang hari darat lebih cepat gerah daripada laut, sebaliknya pada malam hari darat lebih cepat hambar daripada laut. Kombinasi angin local lain yang mempunyai perioda harian ialah angin pegunungan (angin yang bertiup dari lereng pegunungan ke lembah) dan angin lembah (angin yang bertiup dari lembah ke puncak pegunungan).
7. Aerojet
Aerojet (jet stream) ialah arus berpengaruh yang terpusat sepanjang sumbu horizontal di lapisan troposferatas atau lapisan stratosfer, yang ditandai oleh geser angin vertical dan lateral yang berpengaruh memperlihatkan satu atau lebih kecepatan maksimum. Karakteristiknya ialah panjangnya ribuan kilometer, lebarnya ratusan kilometer, dan tebalnya beberapa kilometer. Aerojet berasal di kawasan kutub disebut aerojet kutub, dan di kawasan subtropics disebut aerojet subtropis. Terletak pada ketinggian antara 30.000 40.000 kaki.
8. Interaksi Atmosfer-laut dan Gejala El-Nino
Panas terselubung yang dilepaskan oleh awan cumulonimbus di kawasan tropis ialah salah satu gaya penggagas utama untuk sirkulasi atmosfer global. Pemanasan kondensasi ini diaitkan dengan sirkulasi monsun. Salah satu fluktuasi suhu permukaan maritim (SPL) antar tahunan ialah El-Nino, yaitu penyimpangan suhu permukaan maritim di pantai Peru yang menjadi gerah pada waktu natal. Ragam suhu permukaan maritim ini berkaitan dengan ragam suhu permukaan maritim global di atas basin pasifik. Salah satu parameter yang sangat penting untuk memilih system iklim ialah suhu permukaan laut, lantaran suhu permukaan maritim memilih fluks gerah konkret (sensible) dan gerah terselubung (latent) melaui permukaan laut.
Belum ada Komentar untuk "Sirkulasi Umum Atmosfer Dan Angin Lokal"
Posting Komentar