Pengertian Lahan Potensial, Lahan Kritis Dan Konservasi Lahan

1. Pengertian Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Lahan potensial yaitu lahan rindang yang tingkat produktivitasnya masih tinggi untuk pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan ataupun acara yang sanggup menambah nilai irit lahan tersebut. Lahan kritis yaitu lahan sudah kehilangan materi mineral, kimiawi, ataupun mikro organisme tanah; yang mengakibatkan lahan tersebut menjadi tidak rindang dan tandus, dan tidak sanggup dipakai untuk pertanian.

Berdasarkan materi induknya tanah dibedakan menjadi:
  1. Tanah podzolit, yaitu tanah yang terjadi alasannya pelapukan batuan yang mengandung kwarsa.
  2. Tanah alluvial, yaitu tanah yang berasal dari endapan Lumpur yang dibawa oleh sungai.
  3. Tanah Kapur, yaitu tanah pelapukan watu kapur, berasal dari koral dan hewan bahari yang terangkat ke atas membentuk daratan
  4. Tanah vulkanis, yaitu tanah dari pelapukan batuan vulkanis; baik dari watu yang sudah membeku (efusit) ataupun dari debu vulkanik yang sudah membeku (eflata). Tanah tuff berasal dari debu pegunungan api.
  5. Tanah pasir, tanah dari batuan pasir yang sudah melapuk.
  6. Tanah humus, yaitu tanah dari sisa flora yang sudah membusuk, kaya akan humus.
  7. Tanah laterit (tanah merah), yaitu tanah bau tanah yang mengandung zat aluminium dan besi.
  8. Tanah rawa, yaitu tanah yang berada/ tergenag oleh rawa.

2. Konservasi lahan
Konservasi lahan yaitu perjuangan untuk memperbaiki/melestarikan lahan kritis. Konservasi lahan sanggup dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
  1. Metode Vegetasi, yaitu dengan melaksanakan penanaman aneka macam jenis tanaman. Fungsi tumbuhan untuk melindungi tanah terhadap daya tumbukan butir-butir air hujan, melindungi tanah terhadap daya perusak pedoman air di atas permukaan dan memperbaiki perembesan air oleh tanaman. Beberapa cara yang sanggup dilakukan dalam perjuangan konservasi tanah secara vegetasi adalah:
    - sisa-sisa flora epilog tanah.
    Pembenaman sisa-sisa tumbuhan ke dalam tanah akan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan memelihara unsur hara tanaman.
    - Penanaman tumbuhan epilog tanah
    Tumbuh-tumbuhan yang sanggup berfungsi sebagai epilog tanah sanggup digolongkan dalam tiga jenis yaitu flora epilog tanah tinggi, flora epilog tanah sedang dan flora epilog tanah rendah.
    - Pergiliran tanaman, yaitu sistem penanaman aneka macam tumbuhan secara bergilir dalam urutan waktu tertentu pada sebidang tanah.
    - Penanaman flora dalam jalur
    Penanaman dalam jalur (strip cropping) yaitu suatu sistem bercocok tanam dengan cara beberapa jenis flora ditanam dalam jalur yang berseling-seling pada sebidang tanah dan disusun memotong lereng atau berdasarkan garis kontur.
  2. Metode Teknis Mekanis, yaitu usaha-usaha pengawetan tanah untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara-cara mekanis. Usaha pengendalian abrasi secara teknis mekanis berupa bangunan-bangunan teknis pada lahan yang miring, berupa teras dan terusan pemmembuangan air.
    - Pembuatan Teras
    Pembuatan teras dimaksudkan untuk mengubah permukaan permukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat untuk mengurangi kecepatan pedoman permukaan dan menahan serta menampung biar lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah.
    - Saluran Pemmembuangan Air (SPA)
    Merupakan terusan terbuka yang dibentuk pada permukaan tanah yang sudah diteras dengan arah tegak lurus denan arah garis kontur dengan maksud menampung sisa pedoman permukaan untuk disalurkan ke tempat yang kondusif dari ancaman abrasi dan longsornya tanah.
    - DAM Penahan
    DAM penahan yaitu bendungan kecil dan sederhana yang dibentuk pada alur/parit alam, dengan urugan tanah diperkuat dengan maksud untuk mengendapkan lumpur hasil abrasi dari lahan bab atasnya.
    - Penghijauan
    Penghijauan yaitu penanaman tumbuhan pada tanah-tanah rakyat dan tanah lainnya yang sudah mengalami kerusakan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah yang berada di luar tempat hutan dengan pohon-pohon terpilih atau rumput-rumputan dengan maksud pengawetan tanah dan sanggup mempersembahkan perhiasan pendapatan bagi para petani atau pemilik tanah yang bersangkutan.
  3. Metode Kimiawi, yaitu perjuangan konservasi dengan memakai bahan-bahan pemantap tanah, ibarat : Soil conditioner

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Lahan Potensial, Lahan Kritis Dan Konservasi Lahan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel