Pengertian Dan Klarifikasi Jaringan Penunjang (Mekanik) Tumbuhan

Coba perhatikan pohon berbatang besar dan tinggi yang ada di sekitar lingkungan Anda! Misalnya, pohon jambu air, mangga, nangka, dan sebagainya. Walaupun ada angin menerpa, batang pohon tersebut tetap bangkit tegak. Pada ketika ekspresi dominan kemarau, pohon-pohon itu masih sanggup bangkit tegak dan besar lengan berkuasa walaupun ketika itu kandungan air berkurang. Mengapa sanggup demikian? Itu disebabkan pada tumbuhan tersebut terdapat jaenteng mekanik.

Jaenteng mekanik berfungsi untuk kekuatan pada tumbuhan tingkat tinggi. Pada tumbuhan tingkat tinggi yang berbatang besar dan tinggi, dampak belum sempurnanya kandungan air pada sel-selnya sanggup diatasi dengan adanya jaenteng mekanik ini, sehingga tumbuhan tetap tegak tanpa mengalami kelayuan, bahkan pada pohon yang berbatang kecil pun walaupun belum sempurnanya air dan diterpa angin akan tetap kokoh bangkit dan tidak layu lantaran adanya jaenteng mekanik ini. Pada tumbuhan tingkat rendah yang belum terdapat jaenteng mekanik, maka sebagai penguat tubuhnya ialah tekanan turgor atau tekanan dinding selnya.

Sesuai dengan fungsinya sebagai penguat badan tumbuhan, maka jaenteng mekanik ini mempunyai dinding sel yang tebal, mengandung lignin, dan zat-zat lainnya yang memdiberi sifat keras pada dinding sel. Jaenteng mekanik dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai diberikut.

1. Kolenkim

Jaenteng kolenkim terjadi dari prokambium. Jaenteng ini terdapat pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan selnya tidak mempunyai lignin dan tersusun atas satu macam sel yang mengandung kloroplas, sehingga kolenkim sanggup berfungsi untuk fotosintesis. Bila sel ini dilihat dengan mikroskop, terlihat bahwa dinding selnya jernih, putih, mengkilat.

Jaenteng kolenkim terdapat pada organ tumbuhan, terutama pada golongan dikotil yaitu pada belahan daun, batang, dan bunga. Jarang terdapat pada belahan akar yang berada dalam tanah. Hanya kadang kala tumbuhan yang akarnya menjulang di atas tanah didapati jaenteng kolenkim. Pada beberapa golongan tumbuhan monokotil, jaenteng kolenkim tidak terdapat pada jaenteng batang maupun daunnya, hal ini disebabkan lantaran yang berkembang lebih lampau ialah jaenteng mekanik yang berupa jaenteng sklerenkim. Letak jaenteng yaitu pada jaenteng perifer, tepat di bawah epidermis daun dan batang.

 Coba perhatikan pohon berbatang besar dan tinggi yang ada di sekitar lingkungan Anda Pengertian dan Penjelasan Jaenteng Penunjang (Mekanik) Tumbuhan
Kolenkim batang tumbuhan Solanum tuberasum.

Bentuk sel kolenkim ada yang panjang dan pendek. Sel yang pendek berbentuk menyerupai prisma, sedangkan yang panjang bentuknya hampir menyerupai dengan serat-serat dengan ukuran ± 2 mm. Dinding sel kolenkim mengalami penebalan-penebalan setempat berupa zat pektin. Berdasarkan letak penebalannya, kolenkim dibedakan menjadi empat.

  1. Kolenkim sudut (angular)
    Penebalan berlangsung pada bagian-bagian sudutnya, dan memanjang mengikuti sumbu sel. misalnya, pada tangkai daun Vitis sp, Begonia sp, Solanum tuberosum.
  2. Kolenkim papan (lamellar)
    Penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial (sejajar permukaan organ), sehingga pada irisan melintang terlihat menyerupai papan yang berderet-deret. misalnya, pada korteks batang Sambucus javanica.
  3. Kolenkim tubular (lakuna)
    Terdapat pada kolenkim yang mempunyai ruang-ruang antarsel dan penebalan-penebalannya terjadi pada permukaan ruang- ruang antara sel tersebut. misalnya, pada tangkai daun Salvina, Malva, dan Althaea
  4. Kolenkim tipe cincin
    Pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran. Pada waktu menjelang remaja terlihat bahwa lantaran pada tipe sudut penebalan bersambungan pada dinding sel, maka lumen tidak menyudut lagi.

Untuk memahami tipe-tipe kolenkim menyerupai dijelaskan di atas sanggup Anda perhatikan Gambar diberikut!
 Coba perhatikan pohon berbatang besar dan tinggi yang ada di sekitar lingkungan Anda Pengertian dan Penjelasan Jaenteng Penunjang (Mekanik) Tumbuhan
Kolenkim pada majemuk tumbuhan


2. Sklerenkim

Jaenteng sklerenkim ialah jaenteng mekanik yang spesialuntuk terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ tumbuhan yang sudah tetap. Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga sanggup melindungi jaenteng-jaenteng yang lebih lemah.

Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga sel-selnya sudah mati. Dinding selnya tebal lantaran berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang terdiri atas zat lignin. Jaenteng sklerenkim dibedakan menjadi dua.

a) Serat-Serat Sklerenkim (Fibers)
Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim ialah sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.

Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisah- pisah atau dalam bentuk lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok yang tersebar dalam xilem dan floem. Pada Gramineae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk lingkaran berlekuk-lekuk yang dihubungkan dengan epidermis. Untuk lebih jelas, perhatikan Gambar diberikut!

 Coba perhatikan pohon berbatang besar dan tinggi yang ada di sekitar lingkungan Anda Pengertian dan Penjelasan Jaenteng Penunjang (Mekanik) Tumbuhan
Serat-serat sklerenkim

Ada dua macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai diberikut.
(1) Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari)
Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula yang tidak. Serat ini sanggup dipakai untuk membuat tali, karung goni, dan materi dasar tekstil untuk pakaian.
(2) Serat Xilem (Xilari)
Jenis serat ini ialah komponen utama kayu lantaran dindingnya mengandung lignin yang menjadikan dindingnya keras dan kaku.

b) Sel-Sel Batu (Sklereid)
Sklereid terdapat pada belahan tumbuhan, antara lain di dalam korteks, floem, buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengandung zat lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan, kadang- kadang ditemukan pula zat sudiberin dan kutin. Sel-selnya mempunyai noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk jalan masuk yang disebut jalan masuk noktah. Lumen sel sangat sempit lantaran adanya penebalan-penebalan dinding sel.

Sklereid mungkin sanggup dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel, contohnya butiran menyerupai pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa sinambung menyerupai pada tempurung kelapa yang keras.


Belum ada Komentar untuk "Pengertian Dan Klarifikasi Jaringan Penunjang (Mekanik) Tumbuhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel