Pandangan Insan Terhadap Jagat Raya

Beberapa pandangan terkena jagat raya sanggup dikelompokkan sebagai diberikut:
  1. Egosentris / Antroposentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi sentra alam semesta ialah manusia.
  2. Geosentris, yaitu anggapan bahwayang menjadi sentra jagat raya ialah bumi.
  3. Heliosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi sentra jagat raya ialah matahari.
  4. Galaktosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi sentra jagat raya ialah galaksi.

Untuk lebih mengenal beberapa anggapan atau pandangan manusis terkena jagat raya, kita kenal pandangan beberapa andal diberikut:

1. Eodoxus

Eodoxus mengamati adanya gerakan rektograde benda-benda langit. Dia beropini bahwa bumi membisu dan berada di tengah-tengah jagat raya. Di jagat raya terdapat beberapa lapisan bola beling atau bola langit dimana bintang- bintang berada pada bola beling paling luar atau paling jauh, kemudian disusul bola beling daerah beredarnya Saturnus, Yupiter, Mars, Matahari, Venus, dan sebagainya.

 Beberapa pandangan terkena jagat raya sanggup dikelompokkan sebagai diberikut Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya
Sistem Eodoxus


2. Claudius Ptolomeus / Ptolemy (140 M)

Pendapatnya: bumi berada dalam keadaan membisu di jagat raya, kemudian berturut-turut dikelilingi oleh Bulan, Venus, Mercurius, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Ketujuh benda langit tersebut selalu beredar mengelilingi bumi menjalani lintasan masing-masing yang berbentuk lingkaran dan berturut-turut semakin jauh letak dan posisinya dari bumi, semakin besar pula bentuk lingkarannya. Semua benda langit itu terkurung oleh bola langit, dimana pada dindingnya menempel bintang-bintang yang juga beredar mengelilingi bumi sepanjang lingkaran yang terletak paling jauh/paling luar. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai pandangan geosentris dan dikenal pula sebagai system Ptolomeus atau system geosentrik.
 Beberapa pandangan terkena jagat raya sanggup dikelompokkan sebagai diberikut Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya
Sistem Ptolomeus

Kesusahan terbesar pandangan ini ialah pembuktian bahwa beberapa plguat secara periodik mempunyai gerakan yang berbalik didalam lintasannya.

3. Nicolas Copernicus (1473-1543 M)

Merupakan tokoh pertama yang mempunyai pandangan heliosentris, yakni matahari sebagai sentra tata surya. Didalam system heliosentris ini, bintang- bintang masih dianggap menempel pada sebuah bola langit, dan beredar mengelilingi matahari. Antara matahari dan bintang-bintang terdapat plguat- plguat termasuk bumi yang selalu beredar mengelilinginya sepanjang lintasan-lintasan yang masng-masing berbentuk lingkaran. Gerakan membalik plguat-plguat oleh Teori Copernicus sanggup diterangkan alasannya ialah kecepatan bergerak plguat-plguat dan bumi dalam mengelilingi matahari masing-masing tidak sama.

 Beberapa pandangan terkena jagat raya sanggup dikelompokkan sebagai diberikut Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya
Sistem Copernicus

Hukum Copernicus berbunyi:
  1. Bumi beredar mengelilingi sumbunya sekali sehari.
  2. Bumi mengelilingi matahari sekali dalam satu tahun.
Adapun kelemahan teori Copernicus ialah anggapannya bahwa:
  1. Bintang-bintang beredar mengelilingi matahari.
  2. Lintasan plguat-plguat berbentuk lingkaran.

4. Tycho Brahe (1546-1601 M)

Memadukan geosentris dan heliosentris, sehingga ia beropini terdapat dua sentra jagat raya yaitu bumi dan matahari. Bulan dan matahari beredar mengelilingi bumi, sedangkan matahari dikelilingi plguat-plguat lain. Dan pada bab luar bola langit, terdapat bintang yang beredar pada orbitnya.

 Beberapa pandangan terkena jagat raya sanggup dikelompokkan sebagai diberikut Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya
Sistem Tycho Brahe

Persamaan Teori Ptolomeus, Copernicus, dan Tycho Brahe:
  1. Terdapat sentra (pengendali tata surya atau jagat raya)
  2. Bintang ditempatkan pada bab paling luar sphere
  3. Sepakat terdapat satu bola langit
  4. Bulan ialah satelit bumi sehingga niscaya beredar mengelilingi bumi
  5. Bentuk orbit berupa lingkaran.

5. Galileo Galilei (1564-1642 M)

Merupakan tokoh penemu teropong (teleskop) pada tahun 1609, serta orang pertama yang menemukan aturan “jatuh bebas”. Ia beropini bahwa bumi berbentuk bulat, dan bukan ialah sentra alam semesta. Keterangan Galilei diperihal oleh gereja, dan gres pada tahun 1965 namanya direhabilitasi.

Belum ada Komentar untuk "Pandangan Insan Terhadap Jagat Raya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel