Gempa Bumi, Pengertian, Proses Dan Dampaknya

1.Pengertian Gempa Bumi
Pada hakeketnya gempa bumi yakni getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang bersifat tidak awet/ sementara dan kemudian menyebar ke segala arah (Howel, 1969). Gempa bumi juga ialah hentakan besar yang terjadi sekaligus akhir penimbunan energi elastik atau strain dalam waktu yang usang secara kontiuitas akhir dari adanya proses pergerakkan lempeng benua dan samudera. Sesungguhnya, kulit bumi bergetar secara kontinyu walaupun relatif sangat kecil. Getaran tersebut tidak dikatakan sebagai gempa bumi lantaran sifat getarannya terus menerus, sedangkan gempa bumi mempunyai waktu awal dan final terjadinya sangat jelas. Ilmu yang secara khusus mempelajari gempa bumi dinamakan Seismologi.

2. Proses Terjadinya Gempa Bumi
Para jago menganggap bahwa terdapat empat lantaran yang mengakibatkan gempa bumi, yaitu :
a. Runtuhan Lubang - Lubang Interior Bumi
Runtuhnya lubang – lubang interior ibarat gua atau tambang batuan/ mineral dalam bumi sanggup menimbulkan getaran di atas permukaannya, namun getaran ini tidak terlalu besar dan terjadi spesialuntuk di setempat saja atau terjadi secara lokal.

b. Tabrakan (impack)
Tabrakan benda langit atau sering disebut meteor juga sanggup menimbulkan getaran, spesialuntuk saja getaranya tidak hingga terekam oleh alat pencatat getaran gempa bumi dan juga sangat jarang terjadi.


c. Letusan atau Ledakan Gunungapi
Aktivitas pegununganapi sanggup mengakibatkan gempa yang disebut gempa bumi vulkanik. Gempa bumi ini terjadi baik sebelum, selama, ataupun sehabis letusan pegununganapi. Penyebab gempa ini yakni adanya persentuhan antara magma dengan dinding pegununganapi dan tekanan gas pada letusan yang sangat kuat, atau perpindahan
magma secara datang – datang dari dapur magma.

Kekuatan gempa bumi vulkanik sebetulnya sangat lemah dan spesialuntuk terjadi di wilayah sekiar pegununganapi yang sedang aktif. Dari seluruh gempa bumi yang terjadi spesialuntuk 7% yang termasuk ke dalam gempa bumi vulkanik, walaupun demikian kerusakannya cukup luas juga, lantaran disertai dengan letusan pegununganapi.

Berdasarkan kedudukan sumber gempanya (posisi acara magma),dapat dibedakan menjadi empat jenis :

  1. gempa volkanik dalam; kedalaman sumber gempanya ± 2 - 30 km. Gempa bumi ini banyak persamaanya engan gempa bumi tektonik, terutama terkenagempa susulannya. Terjadi pada ketika menjelang letusan suatu pegunungan api, atau sebagai menandakan bahwa suatu pegunungan api tengah mulai aktif.
  2. Gempa vulkanik dangkal,kedalaman sumeber gempa kurang dari 2 km, terjadi pada ketika mendekati terjadinya letusan, saa letusan dan sehabis letusan terjadi.
  3. Gempa bumi ladakan, terjadi sehubungan dengan tengah berlangsungnya ledakan pegunungan api, sumber gempa sangat dangkal kurang dari 1 km.
  4. Getaran vulkanik atau tremor, trerjadi terus-menerus sehingga membuat suasana tidak tenang,sumber gempanya terletak dari kedalaman 30 km hingga permukaan.


d. Kegiatan Tektonik
Gempa bumi yang mempunyai efek sangat besar seenarnya berasal dari acara tektonik, yaitu meliputi beberapa aspek 90 % dari seluruh acara gempa bumi. Gempa bumi ini berafiliasi dengan acara gaya-gaya tektonik yang sudah terus berlangsung dalam proses pembentukan pegunungan-pegunungan, terjadinya patahan-patahan (faults) dan tarikan atau tekanan dari pergerakan lempeng-lempeng batuan penyusun kerak bumi.

Proses dan jalur pusat-pusat gempa bumi tektonik di seluruh dunia sanggup dijelaskan dengan teori tektonik lempeng. Bagian-bagian paling aktif sepanjang jalur pusa gempa bumi terletak sepanjang busur kepulauan (island arc) dan tepi benua atau continenal margin.

3. Dampak Terjadinya Gempa Bumi
Secara alamiah gempa bumi tidak sanggup dihindari dan sangat susah untuk diprediksi atau diprakirakan, sehingga ketika terjadinya mengakibatkan banyak kerugian dan korban jiwa. Tingkat kerusakkan atau dampak dari gempa bumi sanggup diperkirakan menurut kekuatan gempa tersebut, ibarat yang disebutkan dalam skala intensitas modified Mercalli :

  1. Tingkat Kekuatan I
    Tidak sanggup dirasakan orang, kecuali dalam keadaan luar biasa
  2. Tingkat Keadaaan II
    Terasa oleh orang yang sedang mencakuprahat atau yang berada di lantai atas gedung bertingkat
  3. Tingkat Keadaan III
    Terasa di dalam gedung, alat – alat gantung bergoyang, getaran tanah ibarat efek truk kecil lewat, usang getarannya sanggup ditaksir, dan tidak disadari bahwa itu gempa
  4. Tingkat Keadaan IV
    Alat gantung bergoyang, efek getaran ibarat truk besar lewat atau ibarat dinding datang – datang ditabrak massa besar
  5. Tingkat Keadaan V
    Terasa di luar bangunan, arah goncangan sanggup ditaksir, bandul jam berhenti berjalan dan berjalan lagi dengan berubah kecepatannya
  6. Tingkat Keadaan VI
    Terasa oleh tiruana orang, gelagapan, orang tidak sanggup berjalan dengan tegak, pohon – pohon terlihat bergoncang
  7. Tingkat Keadaan VII
    Orang susah berdiri, goncangan terasa oleh sopir mobil, parit dan irigasi rusak
  8. Tingkat Keadaan VIII
    Sulit mengemudikan mobil, cabang patah dari pohonnya, apabila tidak ada kekerabatan rumah bergeser dari pondasinya
  9. Tingkat Keadaan IX
  10. Kepnikan umum, umumnya pondasi rumah rusak, rangka struktur bangunan terpuntir, permukaan tanah retak cukup besar, di bersahabat sungai terjadi letusan pasir dan lumpur
  11. Tingkat Keadaan X
    Bangunan tembok dan pondasinya hancur, bangunan kayu dan jembatan runtuh, tanggul besar dan dam rusak berat, rel kereta api sedikit membengkok
  12. Tingkat Keadaan XI
    Rel kereta api bengkok, pipa jalan masuk rusak berat dan tidak sanggup digunakan
  13. Tingkat Kedaan XII
    Kerusakkan hampir menyeluruh, watu besar bergeser, penglihatan kabur
Demikianlah bahan tentang Gempa Bumi ini saya sampaikan, biar bermanfaa ...

Belum ada Komentar untuk "Gempa Bumi, Pengertian, Proses Dan Dampaknya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel