Burung Cenderawasih
Burung Cenderawasih merupakan anggota keluarga Paradisaeidae dari ordo burung pengicau atau Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia serpihan timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung dari anggota keluarga ini dikenal alasannya yaitu bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm sampai Cenderawasih paruh-sabit Hitam yang emiliki ukuran panjang 110 cm.
Burung Cenderawasih yang paling populer yaitu anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, Cenderawasih kuning-besar (Paradisaea apoda). Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi perdagangan. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya biar sanggup dijadikan hiasan.

Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menjadikan akidah bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara alasannya yaitu bulu-bulunya. Inilah asal mula burung cenderawasih dijuluki dengan nama nama bird of paradise (burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda yang berarti 'tak berkaki'.
Banyak jenis burung cendrawasih mempunyai ritual kawin yang unik dan rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea yaitu burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing menawarkan keelokannya pada burung betina,kemudian nanti si burung betina akan menentukan satu diantara burung jantan tersebut yang mempunyai tarian paling baik. Sementara jenis cendrawasih yang lain-nya menyerupai jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia mempunyai tari perkawinan yang beraturan.
Spesies burung cenderawasih
Genus Lycocorax
Perburuan burung Cenderawasih untuk diambil bulunya untuk perdagangan topi marak di simpulan era 19 dan awal era 20 (Cribb 1997), namun kini burung-burung itu dilindungi dan perburuan hanya dibolehkan untuk kebutuhan perayaan dari suku setempat.(wikipedia)
Burung Cenderawasih yang paling populer yaitu anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, Cenderawasih kuning-besar (Paradisaea apoda). Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi perdagangan. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya biar sanggup dijadikan hiasan.

img by http://forwallpapers.com/
Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menjadikan akidah bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara alasannya yaitu bulu-bulunya. Inilah asal mula burung cenderawasih dijuluki dengan nama nama bird of paradise (burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda yang berarti 'tak berkaki'.
Banyak jenis burung cendrawasih mempunyai ritual kawin yang unik dan rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea yaitu burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing menawarkan keelokannya pada burung betina,kemudian nanti si burung betina akan menentukan satu diantara burung jantan tersebut yang mempunyai tarian paling baik. Sementara jenis cendrawasih yang lain-nya menyerupai jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia mempunyai tari perkawinan yang beraturan.
Spesies burung cenderawasih
Genus Lycocorax
- Cenderawasih gagak, Lycocorax pyrrhopterus
- Manukodia mengkilap, Manucodia atra
- Manukodia jobi, Manucodia jobiensis
- Manukodia leher-berkerut, Manucodia chalybata
- Manukodia jambul-bergulung, Manucodia comrii
- Manukodia terompet, Manucodia keraudrenii
- Paradigala ekor-panjang, Paradigalla carunculata
- Paradigala ekor-pendek, Paradigalla brevicauda
- Astrapia arfak, Astrapia nigra
- Astrapia elok, Astrapia splendidissima
- Astrapia ekor-pita, Astrapia mayeri
- Astrapia stephanie, Astrapia stephaniae
- Astrapia huon, Astrapia rothschildi
- Parotia arfak, Parotia sefilata
- Parotia karola, Parotia carolae
- Parotia berlepschi, Parotia berlepschi
- Parotia lawes, Parotia lawesii
- Parotia timur, Parotia helenae
- Parotia wahnes, Parotia wahnesi
- Cenderawasih panji, Pteridophora alberti
- Cenderawasih kerah, Lophorina superba
- Toowa cemerlang Ptiloris magnificus
- Toowa timur Ptiloris intercedens
- Toowa nirwana Ptiloris paradiseus
- Toowa viktoria Ptiloris victoriae
- Paruh-sabit kurikuri, Epimachus fastuosus
- Paruh-sabit coklat, Epimachus meyeri
- Paruh-sabit paruh-hitam, Epimachus albertisi
- Paruh-sabit paruh-pucat, Epimachus bruijnii
- Cenderawasih belah-rotan, Cicinnurus magnificus
- Cenderawasih botak, Cicinnurus respublica
- Cenderawasih raja, Cicinnurus regius
- Bidadari halmahera Semioptera wallacii
- Cenderawasih mati-kawat, Seleucidis melanoleuca
- Cenderawasih kuning-kecil, Paradisaea minor
- Cenderawasih kuning-besar, Paradisaea apoda
- Cenderawasih raggiana, Paradisaea raggiana
- Cenderawasih goldi, Paradisaea decora
- Cenderawasih merah, Paradisaea rubra
- Cenderawasih kaisar, Paradisaea guilielmi
- Cenderawasih biru, Paradisaea rudolphi
- Melampitta besar, "Melampitta" gigantea
- Cenderawasih loria
- Cenderawasih jambul
- Cenderawasih dada-kuning
- Penghisap-madu elok
- Melampitta kecil
Perburuan burung Cenderawasih untuk diambil bulunya untuk perdagangan topi marak di simpulan era 19 dan awal era 20 (Cribb 1997), namun kini burung-burung itu dilindungi dan perburuan hanya dibolehkan untuk kebutuhan perayaan dari suku setempat.(wikipedia)
Belum ada Komentar untuk "Burung Cenderawasih"
Posting Komentar