Perkembangan Metoda Eksplorasi Minyak Bumi
Menjelang kala ke-20, atau sekitar 50 tahun setelah inovasi sumber minyak yang pertama di Amerik Serikat, sedikit sekali menolongan metode yang didiberikan untuk penentuan lokasi pomboran. Minyak biasanya ditemukan dengan membor bersahabat rembasan atau indikasi permukaan, malahan kadang- kadang dilakukan pemboran secara membabi buta.
Pada tahun 1912, para andal geologi mulai melaksanakan perpetaan singkapan untuk penentuan tempat pemboran yang paling baik. Penelitian ini mempersembahkan hasil yang sangat menggembirakan dan dalam waktu beberapa tahun saja sumber minyak sudah dibor hingga kedalaman yang yang sanggup dicapai oleh alat pembor, sekitar 1000 hingga 1300 meter dengan memakai bor tumbuk (cable tool).
Pada tahun 1921, metoda pemboran putar (rotary-drilling) pertama kali dipergunakan di lapangan minyak Spindletop di Texas. melaluiataubersamaini ditemukannya baja yang lebih baik, metode pemboran cara putar diperbaiki dan awal tahun 20-an cara ini ialah metoda utama untuk pemboran sumur yang sanggup menjangkau 1500-2000 meter di bawah permukaan bumi. Pada permulaan tahun 1920, para andal geologi sudah memulai metode eksplorasi bawah permukaan. Pemboran inti dan penggalian sumur sudah dipakai untuk mencari lapisan penunjuk yang sanggup dipetakan di bawah permukaan. Paleontologi terutama mikropaleontologi dipakai untuk mencari kekerabatan lapisan beberapa sumur. Adanya penelitian terkena mineral berat di bawah permukaan juga memmenolong mencari kekerabatan lapisan beberapa sumur.
Perkembangan paling penting dalam pencarian minyak bumi yaitu ditemukannya banyak sekali cara geofisika, yang oleh industri minyak Amerika mulai dipergunakan pada pertengahan tahun 20-an. Metoda yang pertama kali yaitu metoda seismik refraksi yang dikembangkan oleh beberapa andal jerman pada tahun 1923 di New Mexico untuk memetakan suatu patahan (zona patahan), tanpa mempersembahkan hasil. Sesudah dilakukan banyak sekali perbaikan berhasillah mereka melokalisir suatu kubah garam yang pertama di tempat Gulf-Coast pada tahun 1924. Sesudah itu ditemukan juga banyak kubah lainnya dalam waktu yang sangat pendek.
Pada tahun 1929 metoda seismik refleksi dikembangkan oleh para andal Amerika. Ternyata kedalaman tegak yang sanggup dijangkau dengan cara ini sanggup mencapai ribuan kaki. Penggunaan cara ini mempersembahkan hasil sangat menakjubkan. Pada tahun 1923, bersamaan waktunya dengan dimasukkannya cara seismik refraksi (bias), suatu prinsip pencarian minyak bumi yang lain diimpor dari Eropa ke Amerika, yaitu metoda gravitasi. Alat yang dipergunakan ialah neraca puntir (torsion balance), suatu inovasi Hongaria tahun 1890. Ternyata metoda ini juga mempersembahkan hasil yang besar dalam pencarian kubah garam di tempat Gulf-coast, tetapi kurang berhasil untuk tempat pepegununganan.
Gravimeter jenis lainnya dikembangkan di banyak sekali laboratorium Amerika menjadi suatu alat yang cukup baik dan masih dipergunakan cukup umur ini. Juga pada permulaan tahun duapuluhan metoda magnetik dikembangkan. Metoda tersebut ditemukan dan dikembangkan di Jerman dan ternyata ialah metoda yang sangat baik.
Pada tahun 1950 pertama kali helikopter dipergunakan untuk menunjang explorasi seismik di Irian Jaya. Pada tahun 1958 pertama kali dilakukan pemboran dengan memakai helikopter sebagai alat angkut, juga di Irian Jaya, pada pemboran sumur Wapili di pulau Salawati. Pada tahun 1960 dimulai explorasi seismik secara besar-bemasukan di lepas pantai. Dalam tahun 60-an terjadi kemajuan luar biasa dalam penerapan cara seismik. Pita rekaman mulai dipakai untuk pencatatan. Metoda pengolahan data seismik secara elektronik juga sudah mulai memakai komputer. Menjelang simpulan tahun 60- an dikembangkan pula cara yang dinamakan penginderaan jauh (remote sensing).
Belum ada Komentar untuk "Perkembangan Metoda Eksplorasi Minyak Bumi"
Posting Komentar