Penjelasan Mengenai Reaksi Inti (Fisi Dan Fusi)
Reaksi inti sangat tidak sama dengan reaksi kimia, alasannya ialah intinya reaksi inti ini terjadi alasannya ialah tumbukan (penembakan) inti samasukan (target) dengan suatu proyektil (peluru). Secara skematik reaksi inti sanggup digambarkan:

Pada reaksi inti ini terjadi perubahan unsur alasannya ialah ditumbuk zarah nuklir atau zarah radioaktif yang sanggup ditetapkan oleh persamaan reaksi:
A + a → B + b + Q
(1)
atau
A (a, b) B
dengan A ialah unsur tiruanla, B ialah unsur yang terjadi, a dan b ialah zarah yang ditumbukkan dan yang terpental, dan Q ialah energi gerah yang mungkin timbul dalam reaksi inti tersebut.
Apabila b = a, dan B = A, maka pada reaksi tersebut
ialah hamburan. Misalnya:
26 Mg + p → 26Mg + p + γ
dengan p ialah proton.
Dalam hal ini, hamburannya tidak lentur dengan energi kinetik proton yang terdisipasi untuk mengeksitasi inti Mg yang pada deeksitasinya mengeluarkan sinar gamma.
Pada reaksi inti berlaku hukum:
- keabadian momentum linier dan momentum sudut,
- keabadian energi,
- keabadian jumlah muatan (nomor atom),
- keabadian jumlah nukleon (nomor massa).
melaluiataubersamaini demikian, momentum, energi, nomor atom, dan nomor massa inti-inti sebelum reaksi harus sama dengan momentum, energi, nomor atom, dan nomor massa inti- inti setelah reaksi.
Energi Reaksi Inti
Suatu reaksi inti sanggup menghasilkan atau memerlukan energi. Besarnya energi Q sanggup dihitung menurut reaksi pada persamaan (1). Dalam perhitungan energi reaksi inti, tiruana massa inti ditetapkan dalam satuan sma (satuan massa atom). Menurut Einstein, energi total yang dimiliki suatu massa m adalah:
E = m .c2
(2)
dengan c ialah kelajuan cahaya (3 × 108 m/s).
Dari persamaan (2) untuk 1 sma, energi yang dimiliki ialah 931,5 MeV. melaluiataubersamaini demikian, persamaan energi (berdasarkan aturan keabadian energi) sanggup dituliskan:
(mA + ma ) 931,5 MeV = (mB + mb ) 931,5 MeV + Q
atau
Q = {(m + ma ) – (mB + mb )} 931,5 MeV
(3)
Dari persamaan (3), bila diperoleh nilai Q > 0, maka reaksinya disebut reaksi eksoterm, yaitu reaksi di mana terjadi pelepasan energi. Sebaliknya, bila Q < 0, maka reaksinya disebut reaksi endoterm, yaitu reaksi yang memerlukan energi.
Persamaan (3) menunjukkan bahwa pada prinsipnya, energi reaksi ialah sama dengan perubahan massa inti sebelum reaksi dan setelah reaksi. Hal inilah yang ditetapkan Einstein sebagai kesetaraan massa-energi.
1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi (pembelahan inti) ialah reaksi nuklir yang melibatkan pembelahan sebuah inti berat (seperti uranium) menjadi dua bab (hasil fisi), yang kemudian memancarkan dua atau tiga neutron, sambil melepaskan sejumlah energi yang setara dengan selisih antara massa membisu neutron dan hasil fisi dengan jumlah massa membisu inti awal. Fisi sanggup terjadi impulsif atau sebagai akhir irradiasi neutron. Misalnya, fisi inti uranium-235 oleh sebuah neutron lambat akan berlangsung sebagai diberikut:
235 U + n → 148La + 85Br + 3n
Energi yang dilepaskan kira-kira 3 × 10-11 J per satu inti 235 U. Untuk 1 kg 235U, energi yang dihasilkan setara dengan 20.000 megawatt.jam, sama dengan jumlah energi yang dihasilkan oleh pembakaran 3 × 106 ton batubara. Fisi nuklir n ialah proses yang dipakai di dalam reaktor nuklir dan bom atom.

Reaksi fisi dari uranium.
Pada suatu reaktor nuklir, reaksi fisi sanggup dimanfaatkan sebagai sentra pembangkit tenaga listrik, alasannya ialah reaksinya sanggup dikendalikan. Sebaliknya, reaksi fisi yang tidak terkendali akan menghasilkan ledakan energi, menyerupai pada bom atom.
2. Reaksi Fusi
Reaksi fusi (penggabungan inti) ialah reaksi nuklir yang melibatkan penggabungan inti-inti atom dengan nomor atom kecil untuk membentuk inti yang lebih berat dengan melepaskan sejumlah besar energi. Dalam reaksi fisi, sebuah neutron dipergunakan untuk membelah sebuah inti yang besar, tetapi dalam reaksi fusi nuklir, dua inti yang bereaksi harus saling bertumbukan. Karena kedua inti bermuatan positif, maka timbul gaya tolak yang besar lengan berkuasa antarinti, yang spesialuntuk sanggup dilawan bila inti yang bereaksi mempunyai energi kinetik yang sangat besar.
Reaksi fusi uranium.
Pada temperatur tinggi, reaksi fusi berlangsung sendiri, reaktan pada temperatur ini berada dalam bentuk plasma (dengan kata lain inti dan atom bebas) dan inti mempunyai energi yang cukup untuk melawan gaya tolak elektrostatik. Bom fusi dan bintang-bintang menghasilkan energi dengan cara menyerupai ini. Diharapkan metode ini akan dipakai dalam reaktor termonuklir, sebagai sumber energi untuk kepentingan manusia. Berikut ini ialah pola reaksi fusi yang terjadi pada bintang, matahari, serta pada atom hidrogen.
2 1H + 21H → 3 1H + 11H + 4 MeV
2 1H + 21H → 3 2He + 10n + 3,3 MeV
2 1H + 21 H → 42He + 10 n + 17,6 MeV

Belum ada Komentar untuk "Penjelasan Mengenai Reaksi Inti (Fisi Dan Fusi)"
Posting Komentar