Pengertian Radiasi Panas Dan Intensitas Radiasi
1. Radiasi Panas
Radiasi gerah adalah radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akhir suhunya. Setiap benda memancarkan radiasi gerah, tetapi pada umumnya, kalian sanggup melihat sebuah benda, alasannya benda itu memantulkan cahaya yang hadir padanya, bukan alasannya benda itu memancarkan radiasi gerah. Benda gres terlihat alasannya meradiasikan gerah kalau suhunya melebihi 1.000 K. Pada suhu ini benda mulai berpijar merah menyerupai kumparan pemanas sebuah kompor listrik. Pada suhu di atas 2.000 K benda berpijar kuning atau keputih-putihan, menyerupai pijar putih dari filamen lampu pijar. Begitu suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkannya berubah. Hal ini mengakibatkan pergeseran warna-warna spektrum yang diamati, yang sanggup dipakai untuk memilih suhu suatu benda.

Filamen lampu pijar meradiasikan gerah pada suhu di atas 2.000 K.
(Sumber Gambar : id.aliexpress.com )
Secara umum bentuk terang dari spektrum radiasi gerah yang dipancarkan oleh suatu benda gerah bergantung pada komposisi benda itu. Walaupun demikian, hasil eksperimen mengatakan bahwa ada satu kelas benda gerah yang memancarkan spektra gerah dengan huruf universal. Benda ini yakni benda hitam atau black body.
Benda hitam didefinisikan sebagai sebuah benda yang menyerap tiruana radiasi yang hadir padanya. melaluiataubersamaini kata lain, tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar dari benda hitam. Jadi, benda hitam mempunyai harga absorptansi dan emisivitas yang besarnya sama dengan satu.
Seperti yang sudah kalian ketahui, bahwa emisivitas (daya pancar) ialah karakteristik suatu materi, yang mengatakan perbandingan daya yang dipancarkan per satuan luas oleh suatu permukaan terhadap daya yang dipancarkan benda hitam pada temperatur yang sama. Sementara itu, absorptansi (daya serap) ialah perbandingan fluks pancaran atau fluks cahaya yang diserap oleh suatu benda terhadap fluks yang datang pada benda itu.
Benda hitam ideal digambarkan oleh suatu rongga hitam dengan lubang kecil. Sekali suatu cahaya memasuki rongga itu melalui lubang tersebut, berkas itu akan dipantulkan berkali-kali di dalam rongga tanpa sempat keluar lagi dari lubang tadi. Setiap kali dipantulkan, sinar akan diserap dinding-dinding berwarna hitam. Benda hitam akan menyerap cahaya sekitarnya kalau suhunya lebih rendah daripada suhu sekitarnya dan akan memancarkan cahaya ke sekitarnya kalau suhunya lebih tinggi daripada suhu sekitarnya. Benda hitam yang digerahi hingga suhu yang cukup tinggi akan tampak membara.
2. Intensitas Radiasi
Radiasi benda hitam yakni radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh kawasan panjang gelombang. Distribusi energi pada kawasan panjang gelombang ini mempunyai ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang gelombang tertentu. Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur.
Pada tahun 1879 spesialis fisika dari Austria, Josef Stefan melaksanakan eksperimen untuk mengetahui huruf universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas yang dipancarkan pada tiruana frekuensi oleh suatu benda hitam gerah (intensitas total) yakni sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga sanggup dirumuskan:
Itotal = σ . T4
(1)
dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada tiruana frekuensi, T yakni suhu mutlak benda, dan σ yakni tetapan Stefan-Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2 K-4 .
Untuk kasus benda gerah yang bukan benda hitam, akan memenuhi aturan yang sama, spesialuntuk didiberi komplemen koefisien emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:
Itotal = e . σ . T4
(2)
Intensitas ialah daya per satuan luas, maka persamaan (2) sanggup ditulis sebagai:
(3)
dengan:
P = daya radiasi (W)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)
Beberapa tahun kemudian, menurut teori gelombang elektromagnetik cahaya, Ludwig Boltzmann (1844 – 1906) secara teoritis menurunkan aturan yang diungkapkan oleh Joseph Stefan (1853 - 1893) dari campuran termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Oleh alasannya itu, persamaan (2) dikenal juga sebagai Hukum Stefan-Boltzmann, yang berbunyi:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur termodinamikanya”.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Radiasi Panas Dan Intensitas Radiasi"
Posting Komentar