Jenis-Jenis Tanah Di Dunia Dan Indonesia
Jenis tanah ialah salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tumbuhan sebab perbedaan jenis tanah mensugesti sifat-sifat dari tanah tersebut. Untuk memahami hubungan antara jenis tanah, diharapkan pengetahuan yang bisa mngelompokkan tanah secara sistematik sehingga dikenal banyak sekali sistem pembagian terstruktur mengenai yang berkembang. Untuk mempelajari hubungan antar jenis tanah maka sistem pembagian terstruktur mengenai tanah dibagi menjadi sistem pembagian terstruktur mengenai alami dan sistem pembagian terstruktur mengenai teknis (Sutanto, 2005).
Klasifikasi alami yakni pembagian terstruktur mengenai tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang dimiliki tanpa menghubungkan sama sekali dengan tujuan penerapannya. Klasifikasi ini mempersembahkan citra dasar terhadap sifat fisik, kimia dan mineralogi tanah yang dimiliki masing-masing kelas dan selanjutnya sanggup dipakai sebagai dasar pengelolaan bagi banyak sekali penerapan tanah.
Klasifikasi teknis yakni pembagian terstruktur mengenai tanah yang didasarkan atas sifat-sifat tanah yang mensugesti kemampuan untuk penerapan tertentu. Misalnya, untuk menanam tumbuhan tiruansim, tanah diklasifikasikan atas dasar sifat-sifat tanah yang mensugesti pertumbuhan tumbuhan tiruansim menyerupai kelerengan, tekstur, pH dan lain-lain. Dalam praktiknya untuk mempelajari jenis tanah maka sistem pembagian terstruktur mengenai yang dipakai ialah sistem pembagian terstruktur mengenai alami.
Pada awalnya jenis tanah diklasifikasikan menurut prinsip zonalitas, yaitu :
- Tanah zonal, yakni tanah dengan faktor pembentuk tanah berupa iklim dan vegetasi,
- Tanah intrazonal, yakni tanah dengan faktor pmbentuk tanah berupa faktor lokal terutama materi induk dan relief,
- Tanah azonal, yakni tanah yang belum mennjukkan perkembangan profil dan dianggap sebagai awal proses pembentukan tanah.
Kemudian dalam perkembangannya jenis tanah diklasifikasikan menurut sifat tanah (taksonomi tanah). Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh USDA (United State Departement of Agriculture) pada tahun 1960 yang dikenal dengan tujuh pendekatan dan semenjak tahun 1975 dikenal dengan nama taksonomi tanah. Sistem ini bersifat alami menurut karakteristik tanah yang teramati dan terukur yang dipengaruhi oleh proses genesis. Berdasarkan ada tidaknya horizon penciri dan sifat penciri lainnya maka dalam taksonomi tanah dibedakan atas enam kategori yakni ordo, subordo, greatgroup, subgroup, family dan seri. Pada edisi Taksonomi tanah tahun 1998 terdapat 12 ordo jenis tanah. Keduabelas ordo tersebut ialah Alfisols, Andisols, Aridisols, Entisols, Gelisols, Histosols, Inceptisols, Mollisols, Oxisols, Spodosols, Ultisols dam Vertisols.
- Alfisols. Tanah yang mempunyai epipedon okrik dan horzon argilik dengan kejenuhan basa sedang hingga tinggi. Pada umumnya tanah tidak kering. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah half-bog, podsolik merah kuning dan planosols.
- Andisols. Merupakan jenis tanah yang ketebalannya mencapai 60%, mempunyai sifat andik. Tanah yang ekuivalen dengan tanah ini ialah tanah andosol.
- Aridisol. Tanah yang berada pada regim kelengasan arida atau tanah yang rgim kelengasan tanahnya kering. Tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah coklat (kemerahan) dan tanah arida (merah).
- Entisols. Tanah yang belum mengatakan perkembangan horizon dan terjadi pada materi aluvian yang muda. Tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah aluvial, regosol dn tanah glei humus rendah.
- Gelisols. Merupakan jenis tanah yang mempunyai materi organik tanah. Jenis ini tidak dijumpai di Indonesia.
- Histosols. Tanah yang mengandung materi organik dari permukaan tanah ke bawah, paling tipis 40 cm dari permukaan. Tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah bog dan tanah gambut.
- Inceptisols. Merupakan jenis tanah di wilayah humida yang mempunyai horizon teralterasi, tetapi tidak mengatakan adanya iluviasi, eluviasi dan pelapukan yang eksterm. Jenis tanah ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah brown forest, glei humik dan glei humik rendah.
- Mollisols. Tanah yang mempunyai warna kelabu dengan horizon molik di wilyah stepa. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah brunizem, tanah rendzina.
- Oxisols. Tanah yang mempunyai horizon oksik pada kedalaman kurang dari 2 meter dari permukaan tanah. Tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah jenis tanah laterik.
- Spodosols. Tanah yang mempunyai horizon spodik dan mempunyai horizon eluviasi. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah podsolik.
- Ultisols. Tanah yang mempunyai horizon argilik dengan kejenuhan basa rendah (<35%) yang menurun sesuai dengan kedalaman tanah. Tanah yang sudah berkembang lanjut dibentangan lahan yang tua. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah laterik coklat-kemerahan dan tanah podsolik merah- kuning.
- Vertisols. Tanah lempung yang sanggup mengembang dan mengerut. Dalam keadaan kering dijumpai retkan yang lebar dan dalam. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini ialah tanah grumosol.
Di Indonesia jenis tanah yang umumnya dijumpai ialah jenis tanah Mollisols, Vertisols, Andisols, Alfisols, Inceptisols, Ultisols, Oksisols dan Spodosols. Jenis tanah yang paling banyak dijumpai ialah jenis tanah Ultisols yang mencapai 16.74% dari luas lahan yang ada di Indonesia (Sutanto, 2005).
Indonesia ialah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang tidak sama-beda. Berikut ini ialah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Humus
Tanah humus ialah tanah yang sangat rindang terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir
Tanah pasir ialah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang mempunyai butir berangasan dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial ialah tanah yang dibuat dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang mempunyai sifat tanah yang rindang dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit ialah tanah rindang yang umumnya berada di pepegununganan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis ialah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan pegunungan berapi yang rindang mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik sanggup dijumpai di sekitar lereng pegunungan berapi.
6. Tanah Laterit
Tanah laterit ialah tanah tidak rindang yang tadinya rindang dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang sebab larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. misal : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran ialah tanah sifatnya tidak rindang yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. misal : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol ialah jenis tanah yang kurang rindang untuk bercocok tanam yang ialah hasil bentukan pelapukan flora rawa. misal : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Belum ada Komentar untuk "Jenis-Jenis Tanah Di Dunia Dan Indonesia"
Posting Komentar