Hubungan Konfigurasi Elektron Dan Sistem Periodik
Konfigurasi elektron sangat bersahabat hubungannya dengan sistem periodik unsur. Seperti sudah kalian ketahui bahwa sifat-sifat unsur sangat tergantung pada jumlah elektron valensinya. Jika jumlah elektron luar yang mengisi orbital dalam subkulit sama dengan bilangan kuantum utama (n), maka atom unsur tersebut niscaya terletak pada golongan yang sama (selain yang berbentuk ion). Sedangkan nilai n (bilangan kuantum utama) yang terbesar menunjuk nomor periode unsur tersebut dalam sistem periodik unsur. Misal konfigurasi elektron unsur K sebagai diberikut.
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1.
Nilai n terbesar ialah 4, maka K menempati periode 4.
Untuk memilih golongan unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, perlu dilihat pada jenis dan jumlah elektron terluar yang menempati kulit yang sama.
- Golongan utama (Golongan A), pada golongan ini elektron valensi menempati subkulit s atau subkulit s dan p.
- Golongan transisi (Golongan B), pada golongan ini elektron valensi menempati subkulit s dan d.
- Untuk lantanida dan aktinida, elektron valensi menempati subkulit s dan f. Tapi jumlahnya tidak memilih golongan, alasannya ialah lantanida dan aktinida tidak memiliki golongan.
Pembagian unsur-unsur berdasarkan blok s , p, d, dan f
Berdasarkan kesamaan konfigurasi elektron, terluar sanggup dikelompokan unsur-unsur tersebut dalam blok diberikut.
1. Blok s.
Unsur yang memiliki konfigurasi elektron terluar pada orbital s terletak pada golongan IA dan IIA, kecuali unsur H dan He. Unsur-unsur ini ialah logam yang reaktif. Misal konfigurasi elektron terluar ialah nsx, maka unsur tersebut terletak pada golongan xA.
2. Blok p.
Unsur yang memiliki konfigurasi elektron terluar pada orbital p, terdapat dalam golongan IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIII. Golongan unsur-unsur ini mencakup logam, metaloid, dan non logam. Misal konfigurasi elektron terluar ialah npy, maka unsur tersebut terletak pada golongan (2 + y)A.
3. Blok d.
Konfigurasi elektron terluar d terdapat dalam unsur- unsur transisi, yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB. Misal konfigurasi elektron terluar adalah nsx (n - d)z, maka unsur tersebut terletak pada golongan (x + z)B. Jika
a. x + z = 8, x + z = 9, dan x + z = 10, maka unsur terletak pada golongan VIIIB;
b. x + z = 11, maka unsur terletak pada golongan IB;
c . x + z = 12, maka unsur terletak pada golongan IIB.
4. Blok f.
Blok f ialah golongan unsur lantanida dan aktinida. Golongan ini disebut juga golongan transisi dalam.
misal:
Ramalkan posisi unsur di bawah ini dalam sistem periodik unsur.
a.17Cl : [Ne] 3s2 3p5
b. 27Co : [Ar] 4s2 3d7
Jawab:
a. Cl : [Ne] 3s2 3p5
Kulit utama terbesar n = 3. Jadi, Cl terletak pada periode 3. Orbital terakhir ada di subkulit 3p dengan 5 elektron. Jadi, Cl terletak di golongan VIIA.
b. Co : [Ar] 4s2 3d7
Konfigurasi elektron Co di atas disusun berdasarkan tingkat energi orbital. Berdasarkan hukum pengisian elektron, orbital 4s memiliki energi lebih rendah dari orbital 3d sehingga terisi lebih lampau. Untuk megampangkan kita dalam memilih posisi unsur dalam tabel periodik, maka konfigurasi elektron yang sudah benar penulisannya dibalik, yaitu orbital 3d dulu gres 4s, menjadi
27 Co: [Ar] 3d7 4s2
Baru lalu kita memilih kulit utama unsur. Kulit utama terbesar n = 4. Jadi, Co terletak pada periode 4. Orbital terakhir ada di subkulit 3d dengan 7 elektron. Jadi, Co terletak di golongan VIIIB(karena elektron valensinya 8 atau (n - 1) d 7 ns2 ).
Belum ada Komentar untuk "Hubungan Konfigurasi Elektron Dan Sistem Periodik"
Posting Komentar