Penjelasan Wacana Teori Terbentuknya Bumi Dan Tata Surya

Teori Terbentuknya Bumi dan Tata Surya - Sejak zaman lampau sudah banyak teori-teori tentang terbentuknya bumi dan tata surya. Beberapa teori tentang proses terjadinya bumi dan tata surya, ialah sebagai diberikut.

1. Teori Kabut/Nebula

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Nebula mengisi seluruh ruang alam semesta, alasannya ialah proses pendinginan kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula berjalan lambat, selanjutnya semakin cepat dan bentuknya berubah dari lingkaran menjadi semacam cakram. Sebagian besar bahan mengumpul di sentra cakram, yang kemudian menjadi matah

2. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini ratusan juta tahun yang kemudian sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian massa matahari tertarik dan lepas. Bagian-bagian yang lepas kemudian membentuk plguat-plguat.

3. Teori Plguatesimal

Teori ini dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain, yang menyatakan bahwa matahari ialah salah satu dari bintang- bintang yang jumlahnya sangat banyak. Ada sebuah bintang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadilah bencana pasang naik pada permukaan matahari dan bintang tersebut. Sebagian massa dari matahari itu tertarik ke arah bintang, sebagian jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari.

Moulton dan Chamberlain beropini bahwa massa yang terhambur di ruang angkasa inilah yang dinamakan plguatesimal yang kemudian menjadi plguat-plguat yang beredar pada orbitnya dengan matahari sebagai pusatnya.

4. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya matahari ialah bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak, sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang meledak menjadi plguat-plguat dan satelit.

5. Teori Awan Debu

Teori ini dikemukakan oleh Von Wizsecken, ia beropini bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Pada 5.000 juta tahun yang lalu, gumpalan awan mengalami pemampatan, sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bab sentra awan serta membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Semakin lama, gumpalan gas itu memipih membentuk cakram (tebal di bab tengah dan lebih tipis di bab tepi). Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bab tepinya. Partikel-partikel di bab tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan gerah dan menjadi pijar yang disebut matahari.

Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin kemudian membeku dan menjadi plguat-plguat serta satelit-satelitnya.

Belum ada Komentar untuk "Penjelasan Wacana Teori Terbentuknya Bumi Dan Tata Surya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel