Pengertian Suksesi Pada Tumbuhan
Perubahan komposisi dan struktur dalam komunitas sanggup dengan praktis di-amati atau terlihat dan seringkali perubahan itu berupa pergantian satu komunitas oleh komunitas lain setelah beberapa gangguan, menyerupai kebakaran besar atau ledakan pegunungan berapi. Daerah yang terganggu itu sanggup dikolonisasi oleh aneka macam varietas spesies, yang secara perlahan-lahan digantikan oleh suatu komunitas spesies lain.
Dinamika di alam yakni suatu kenyataan yang tidak sanggup diingkari. Segala sesuatu yang kini ada sebetulnya spesialuntuklah ialah suatu stadium dari gugusan proses perubahan yang tidak pernah ada akhirnya. Keadaan keseimbangan yang tam-paknya begitu mantap, spesialuntuklah bersifat relatif alasannya yakni keadaan itu segera akan ber-ubah kalau salah satu dari komponennya mengalami perubahan.
Lucy E. Braun (1956) menyampaikan bahwa vegetasi ialah sistem yang dinamik, sebentar menunjukkan pergantian yang kompleks kemudian nampak tenang, dan bila dilihat kekerabatan dengan habitatnya, akan nampak terang pergantiannya setelah mencapai keseimbangan. Pengamatan yang usang pada pergantian vegetasi di alam menghasilkan konsep suksesi.
Komunitas yang terdiri dari aneka macam populasi bersifat dinamis dalam interaksi-nya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Proses per-ubahan atau perkembangan ekosistem atau komunitas yang berlangsung menuju kedewasaan dan keseimbangan kesatu arah yang berlangsung lambat secara teratur, pasti, dan terarah serta sanggup diramalkan disebut SUKSESI. Suksesi terjadi tanggapan dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem, dan terjadinya faktor per-saingan di antara satuan-satuan vegetasi menimbulkan perubahan ke arah tertentu. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas mantap (EKOSISTEM KLIMAKS), tanggapan sudah tercapai keadaan seimbang (HOMEOSTATIS).
Suksesi vegetasi berdasarkan Odum (1971) yakni urutan proses pergantian komunitas tumbuhan di dalam satu kesatuan habitat, adanya pergantian komunitas cenderung mengubah lingkungan fisik sehingga habitat cocok untuk komunitas lain hingga keseimbangan biotik dan abiotik tercapai, sedangkan berdasarkan Salisbury (19..) yakni kecenderungan kompetitif setiap individu dalam setiap fase perkembangan hingga mencapai titikpuncak, dan berdasarkan Clements (1974) yakni proses alami dengan terjadinya ko-loni yang bergantian, biasanya dari koloni sederhana ke yang lebih kompleks.
Suksesi ialah proses yang menyeluruh dan kompleks dengan adanya permulaan, perkembangan dan akibatnya mencapai kestabilan pada fase titikpuncak. Klimaks ialah fase kematangan yang final, stabil memelihara diri dan berproduksi sendiri dari suatu perkembangan vegetasi dalam suatu iklim.
Interaksi dari tiruana faktor lingkungan yang kuat akan memilih komposisi jenis vegetasi komunitas. melaluiataubersamaini demikian keberadaan tegakan vegetasi akan bervariasi antar satu tipe dengan tipe lainnya bahkan terdapat variasi antar unit hutan. Faktor lingkungan yang membatasi jumlah spesies yang hidup pada suatu tahap suksesi dikenal ke dalam dua kategori, yaitu (Mueller (1974) :
- Faktor lingkungan yang menjadikan stres terdiri dari fenomena-fenomena yang membatasi hasil fotosintesa menyerupai cahaya, air, unsur hara tanah dan suhu;
- Faktor yang berafiliasi dengan terjadinya kerusakan baik kerusakan sebagian maupun keseluruhan biomassa vegetasi menyerupai serangan hama, patogen atau manusia.
Umumnya komunitas flora terbentuk mulai dari tingkat pioner yang kemudian digeser oleh seri flora yang lebih remaja hingga pada komunitas yang relatif stabil dan berada dalam keseimbangan dengan lingkungan setempat. Perubahan dalam suksesi bersifat kontinu, dimana rentetan suatu perkembangan dan pergantian komunitas ialah suatu seri komunitas yang terbentuk pada keadaan tertentu disebut SERE, dan komunitas yang sudah mencapai kemantapan dan permguan disebut KLI-MAKS. Proses suksesi yang berakhir dengan suatu komunitas atau ekosistem titikpuncak, sanggup diartikan bahwa komunitas sudah sanggup mempertahankan kestabilan internalnya sebagai tanggapan dari respon (tanggapan) yang terkoordinasi dari komponennya terhadap setiap rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas.
Laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies berlangsung dengan cepat pada fase awal suksesi, kemudian menurun pada perkembangan diberikutnya. Kondisi yang membatasi laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies pada tahap diberikutnya yakni faktor lingkungan yang kurang cocok untuk mendukung kelangsungan hidup permudaan jenis-jenis tertentu.
![]() |
Suksesi pada habitat darat |
Menurut Clements (1974), dalam mekanisme suksesi dikenal adanya enam subkomponen, yaitu :
- nudasi : terbukanya lahan, membersihkan dari vegetasi
- migrasi : tersebarnya biji
- eksesis : proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi
- kompetisi : adanya pergantian spesies
- reaksi : perubahan habitat alasannya yakni kegiatan spesies
- final stabilisasi, titikpuncak : komunitas stabil
Beberapa andal beropini bahwa proses suksesi selalu progresif (selalu mengalami kemajuan), sehingga membawa pengertian ke dua hal :
- Pergantian progresif pada kondisi tanah (habitat) yang biasanya pergantian itu dari habitat yang ekstrim ke optimum untuk pertumbuhan vegetasi.
- Pergantian progresif dalam bentuk pertumbuhan (life form).
Namun demikian perubahan-perubahan vegetasi tersebut sanggup mencakup beberapa aspek hi-langnya jenis-jenis tertentu dan sanggup pula suatu penurunan kompleksitas struktural sebagai tanggapan dari degradasi setempat. Keadaan menyerupai itu mungkin saja terjadi mi-salnya hilangnya mineral dalam tanah. Perubahan vegetasi menyerupai itu sanggup dikatakan sebagai suksesi retrogresif atau regresi (suksesi yang mengalami kemunduran).
Konsep usang ihwal suksesi menyatakan bahwa suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, sanggup diramalkan, dan berakhir dengan komunitas titikpuncak, kon-sep ini masih diterima. Sedangkan berdasarkan konsep mutakhir, suksesi ini tidak lebih dari pergantian jenis-jenis pionir oleh jenis-jenis yang lebih mantap dan sanggup menyesuaikan secara lebih baik dengan lingkungannya.
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Suksesi Pada Tumbuhan"
Posting Komentar