Pengertian Dan Klarifikasi Gempa Bumi
Gempa ialah suatu sentakan orisinil yang terjadi di bumi, bersumber dari dalam bumi yang kemudian merambat ke permukaan (Katilli, 1966). Pada dikala gempa bumi terjadi, yang sanggup kita rasakan ialah getaran bumi di tempat kita berpijak. Ilmu yang mempelajari gempa bumi dinamakan seismologi.
Menurut jenisnya gempa bumi ada empat macam, sebagai diberikut.
1) Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik ialah gempa yang disebabkan adanya kegiatan vulkanisme atau letusan pegunungan api. Gempa ini spesialuntuk terasa di sekitar pegunungan api itu saja, dan sanggup terjadi sebelum, selama atau setelah letusan pegunungan api.
Gempa ini terjadi lantaran adanya getaran dalam bumi yang disebabkan oleh goresan magma dengan dinding batuan yang diterobos pada dikala magma naik ke permukaan, di samping adanya tekanan gas pada dikala terjadinya peledakan hebat.
2) Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik disebabkan adanya pergeseran-pergeseran di dalam bumi secara tiba-tiba. Gejala ini sangat dekat hubungannya dengan pembentukan pepegununganan yang biasanya diikuti dengan pembentukan sesar-sesar baru.
Ketegangan-ketegangan yang terjadi di dalam bumi akan mengaktifkan kembali sesar-sesar usang yang sudah tidak aktif. Apabila pergerakan tersebut cukup besar dan terekam oleh seismograf akan mengakibatkan terjadinya gempa bumi tektonik.
3) Gempa Bumi Runtuhan/Terban
Gempa bumi runtuhan terjadi jawaban jatuhnya massa tanah di belahan atas rongga dalam bumi, biasanya terjadi di gua, di tempat pertambangan, lereng tebing yang curam, dan di tempat karst. Runtuhan yang terjadi di daerah-daerah tersebut sering menimbulkan getaran gempa yang dikelompokkan ke dalam gempa bumi runtuhan.
4) Gempa Bumi Tumbukan
Gempa ini terutama disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke bumi. Gempa ibarat ini jarang terjadi.
Pusat gempa di bawah permukaan bumi disebut hiposentrum, dari hiposentrum, gelombang menjalar ke segala arah. Ada dua bentuk hiposentrum, yaitu hiposentrum garis dan titik. Hiposentrum berbentuk garis bila penyebabnya patahan kerak bumi dan hiposentrum berbentuk titik bila penyebabnya pegunungan api atau tanah longsor.
Permukaan tanah yang berada sempurna di atas hiposentrum disebut episentrum. Di sekitar episentrum inilah biasanya terjadi kerusakan paling parah. Dari episentrum getaran permukaan menjalar horizontal ke segala arah. Di Indonesia, episentrum umumnya terdapat di bawah permukaan laut. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya gempa bumi dibedakan menjadi 3 sebagai diberikut.
- Gempa bumi dalam, gempa ini mempunyai kedalaman hiposentrum lebih dari 300 km. Letak hiposentrum yang dalam menjadikan gempa ini tidak begitu mengguncang permukaan bumi. contohnya ialah gempa yang pernah terjadi di bawah Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut Sulawesi.
- Gempa bumi menengah, gempa ini mempunyai kedalaman hiposentrum antara 100 - 300 km. misal gempa ini pernah terjadi di selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Teluk Tomini. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan enteng.
- Gempa bumi dangkal, gempa ini mempunyai kedalaman hiposentrum kurang dari 100 km. Gempa bumi ini berbahaya alasannya sanggup menimbulkan kerusakan besar, ibarat yang terjadi di Yogyakarta dan sebagian Jawa tengah pada bulan Mei tahun 2006.
Getaran yang disebabkan oleh gempa bumi sanggup merambat melalui 3 macam gelombang gempa, sebagai diberikut.
- Gelombang longitudinal yaitu gelombang gempa yang merambat dari sumber gempa ke segala arah, dengan kecepatan 7 - 14 km per detik. Gelombang inilah yang pertama dicatat oleh seismograf dan yang pertama kali dirasakan orang di tempat gempa, sehingga dinamakan gelombang primer.
- Gelombang transversal, yaitu gelombang yang sejalan dengan gelombang primer dengan kecepatan 4 - 7 km per detik, dinamakan juga gelombang sekunder.
- Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu gelombang gempa yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan sekitar 3,5 - 3,9 km per detik. Gelombang inilah yang paling banyak menimbulkan kerusakan.
Gambaran perambatan gelombang gempa. |
A : Gelombang longitudinal (primer)
B : Gelombang transversal (sekunder)
Dalam seismogram, gelombang longitudinal dicatat sebagai fase pencetus pertama, sedangkan gelombang transversal yang hadir kemudian dicatat sebagai pencetus kedua. Fase dari gangguan utama dimulai dengan tibanya gelombang-gelombang permukaan. Perbedaan waktu antara tibanya pencetus pertama dan kedua serta gangguan utama digunakan sebagai dasar memilih jarak episentrum yang sanggup dihitung dengan memakai rumus Laska sebagai diberikut.
DΔ = [(S - P) - 1'] x megameter
Keterangan:
D : jarak episentral dalam megameter
S – P : perbedaan waktu tibanya gelombang pertama dan kedua dalam menit
1' : satu menit ialah pengurangan tetap
1 megameter : 1.000 kilometer
misal:
Di stasiun gempa, pencetus pertama tercatat pada pukul 10.02 dan pencetus kedua tercatat pada pukul 10.08. Berdasarkan rumus Laska, berapa jarak episentrumnya?
Jawab :
S - P = 6 menit
D = (6 - 1) × 1 megameter = 5 megameter = 5.000 kilometer
Jadi, jarak episentrum gempa ialah 5.000 km.
Demikianlah bahan wacana Gempa Bumu ini saya sampaikan, supaya bermanfaa ...
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Dan Klarifikasi Gempa Bumi"
Posting Komentar