Kisah Nabi Muhammad Saw Dan Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah

Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat insiden yang luar biasa yaitu ada serombongan pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah lantaran negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat insan untuk haji. Ini menciptakan Abrahah iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat insan biar tidak lagi ke Makkah. Abrahah mendirikan gereja besar di Shan’a yang berjulukan Al-Qulles. Namun tak seorang pun mau tiba ke gereja Al Qulles itu. Abrahah murka besar dan karenanya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta Abdul Muthalib

Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah supaya menghadap ke Abrahah. Yang pada karenanya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan Abdul Munthalib berdo’a kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.

Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap untuk menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa batu Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke tubuh hingga mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah hancur lebur menerima adzab dari Allah SWT.

Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari kandungan ibu Aminah dan yang ber-ayahkan Abdullah. Muhammad lahir sudah yatim lantaran dikala nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M.
 

Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah


Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyah artinya zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi patung atau berhala dan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan merendahkan derajat wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut kabilah. Hidup serba bebas tidak ada hukum dalam bermasyarakat. Sehingga kehidupan sangat kacau balau.

Nah, di dikala kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi seluruh alam.
 

Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga Masa Kerasulannya


Kebiasaan di kalangan pemuka pada dikala itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang gres lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan biar sanggup menghirup udara segar dan higienis serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya biar tetap sehat.

Menurut riwayat, sehabis Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa hari saja, Tsuaibah menyusui 3 hari sehabis itu oleh Abdul Munthalib disusukan kepada Halimah Sa’diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad.

Semenjak kecil Muhammad mempunyai keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5 bulan sudah sanggup berjalan dan umur 9 th sudah lancar berbicara serta umur 2 th sudah menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.

Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh malaikat Jibril dan menelentangkannya kemudian membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW kemudian Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar.

Dengan adanya insiden pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Muhammad ke ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan karenanya meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.

Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke daerah kakeknya yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat mengasihi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang berjulukan Abu Thalib.

Abu Thalib mengasuh menjaga nabi hingga umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta bubuk Thalib kembali ke Makkah.

Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini dengan mengumpulkan bawah umur panah buat paman-paman dia untuk dilemparkan kembali ke musuh.

Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing dan pada usia 25 th menjalankan barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW jujur dan amanah serta manfaatnya melimpah ruah.

Peristiwa wacana cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah ke Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nabi biar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya karenanya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.

Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak pria nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup hingga nabi wafat ialah Fatimah.

Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW


Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu insiden yaitu Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang sanggup meruntuhkan Kakbah. Dengan insiden itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang menjadi arsitek ialah orang Romawi yang berjulukan Baqum.

Ketika pembangunan sudah hingga di cuilan Hajar Aswad mereka saling berselisih wacana siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini hingga 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi peretumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah memberikan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid ialah Rasulullah SAW dan yang berhak ialah Rasulullah.

Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang kemudian mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke daerah semula karenanya legalah semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya sanggup dipercaya.

Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan insan biasa, dia sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling sanggup dipercaya sehingga menerima julukan Al-Amin dan dia juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.

Pada dikala Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 th Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau mendapatkan wahyu yang pertama di gua Hira dengan perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.

Ketika Nabi berada di gua Hira tiba malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata “Bacalah”. Jawab Nabi “Aku tidak sanggup membaca” Lantas Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan berkata lagi “Bacalah”. Jawab Nabi”Aku tidak sanggup membaca”. Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi hingga ketiga kalinya hingga Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)

Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar kemudian pulang dan menemui Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau diselimuti hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.

Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan insiden yang dialami oleh Nabi. Waraqah menanggapi “Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat ini, katakanlah kepadanya, biar dia berteguh hati.
 

Rasulullah Berdakwah


Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir tiba-tiba terdengan bunyi dari langit, dia menengadah tampak malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu tiba Jibril memberikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).

Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW menerima kiprah untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat insan menyembah Allah SWT.

 Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi


Setelah Rasulullah SAW mendapatkan wahyu kedua mulailah dia dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat dia seorang demi seorang masuk Islam.

Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:

a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)

b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)

c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)

d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)

Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:

a). Utsman Bin Affan

b). Zubair Bin Awwam

c). Saad Bin Abi Waqqash

d). Abdurahman Bin Auf

e). Thalhah Bin “Ubaidillah

f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah

g). Arqam Bin Abil Arqam

h). Fatimah Binti Khathab

Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan menerima pelajaran wacana Islam pribadi dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
 

Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan


Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.
 

Bagaimana jawaban orang-orang Quraisy?


Orang-orang quraisy murka dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin berpengaruh dan tangguh tantangan dan kendala dihadapi dengan tabah serta tabah walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan proposal bergantian dalam penyembahan.

Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.

Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada dikala “Amul Khuzni”artinya tahun sedih cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk mendapatkan perintah shalat lima waktu.
 

Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah


Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam ialah Nabi Muhammad SAW. seorang pria pilihan Allah SWT yang diutus untuk memberikan fatwa yang benar yaitu Agama Islam. Oleh lantaran itu, kita sebagai muslim harus menjiplak dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

Artinya”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari final zaman dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).

Untuk sanggup meneladani Rasulullah SAW harus banyak mencar ilmu dari Al-Qur’an dan Al Hadits. Sebagai salah satu rujukan saja yaitu wacana kejujuran dan amanah atau sanggup dipercayanya nabi Muhammad SAW.
 

Sifat Rasulullah SAW


Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu:

1). Siddiq

Siddiq artinya jujur dan sangat mustahil Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat ialah benar dan tidak bohong. Karena budpekerti Rasulullah ialah cerminan dari perintah Allah SWT.

2). Amanah

Amanah artinya sanggup dipercaya. Sangat mustahil Rasulullah bersifat Khianat atau tidak sanggup dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar hukum Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.

3). Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat mustahil untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah memberikan risalah secara tepat sesuai dengan perintah Allah SWT.

4). Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Sangat mustahil Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga sanggup memberikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul ialah insan pilihan Allah SWT maka sangat mustahil Rasul itu bodoh. Apabila udik bagaimana sanggup memberikan wahyu Allah.
 

Haji Wada’ Rasulullah SAW


Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melakukan haji yang terakhir yautu haji wada’. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada dikala wukuf di arafah Nabi SAW memberikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melakukan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi SAW.

Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:

Artinya: “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al Maidah (5) : 3).

Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari dia merasa kurang lezat badan, tubuh dia semakin tambah melemah, dia menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti dia dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.
 

Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil ‘Alamin


Nabi Muhammad SAW ialah nabi akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini. Maka sehabis nabi Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘Alamin yaitu untuk semua insan dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan kepada insan biar menjalani hidup yang benar sehingga sanggup memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akherat.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Nabi Muhammad Saw Dan Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel