Karakteristik Pelapisan (Kerak) Bumi

A. Pelapisan Bumi (Kerak Bumi)

Kerak bumi yakni lapisan yang paling atas dan tipis (seperti kulit ari) yang disebut dengan litosfer. Lapisan kerak bumi itu terdiri atas dua bagian, yaitu kerak benua (ketebalan sekitar 40 km) dan kerak dasar samudra (ketebalan sekitar 10 km). Ketebalan kerak bumi di bawah benua yakni 30 kilometer, sedangkan di bawah samudra 5 sampai 7 kilometer.

Kerak samudra berumur kurang dari 200 juta tahun, terbentuk oleh letusan pegunungan api sepanjang celah-celah bawah maritim (disebut pematang tengah samudra) dengan material penyusun berupa batuan basal.

Lapisan kerak bumi berumur 3,8 milyar tahun dan tersusun dari batuan granit enteng, sementara lapisan di bawahnya berupa batuan basal yang lebih rapat yang terbentuk melalui majemuk proses. Batuan tertua dijumpai di masa Prakambrium sedangkan batuan yang lebih muda terbentuk selama zaman-zaman pembentukan pegunungan.

Angin dan hujan menggerus kerak benua dan membuat pasir, debu, serta lumpur yang hanyut ke samudra sehingga terbentuk suatu lapisan sedimen yang sangat tebal sehingga menutup lapisan batuan basal, lava bantal, retas vertikal, dan gabro berbutir kasar.


Kerak bumi yakni lapisan yang paling atas dan tipis  Karakteristik Pelapisan (Kerak) Bumi
Penampang Kerak Bumi (kerak samudra dan kerak benua).



B. Dinamika Kerak Bumi

Kerak bumi terpecah menjadi sekitar 12 lempeng yang saling bergerak mendatar. Dinamakan lempeng sebab belahan litosfer itu memiliki ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar) tetapi berukuran kecil ada arah vertikal.

Pergeseran lempeng yang tidak sama menimbulkan ada tiga jenis batas pertemuan antar lempeng, yaitu dua lempeng saling menjauh (divergent- junctions), dua lempeng saling bertubrukan (subduction zobes), dan dua lempeng saling berpapasan (transform fault). Berikut yakni klarifikasi tentang teori pertemuan lempeng.

1) Dua Lempeng Saling Menjauh (Divergent-Junctions)
Peristiwa ini terjadi apabila arah pergerakan lempeng (baik lempeng benua maupun lempeng samudra) saling bertolak belakang. misal perbatasan divergent lempeng samudra yakni punggungan samudra dan perbatasan divergent lempeng benua yakni Lembah Retak Besar Afrika.

Kejadian yang dijumpai di kawasan divergent junction yaitu :
  1. Aktivitas vulkanisme laut;
  2. Aktivitas gempa.;
  3. Perenggangan lempeng yang disertai dengan tumbukan di kedua tepi lempeng;
  4. Pembentukan tanggul dasar samudra (mid ocean ridge).

2) Dua Lempeng Saling Menumbuk (Subduction zone)
Lempeng dasar samudra yang lebih tipis didesak ke bawah oleh lempeng benua yang lebih tebal dan kaku. Dasar palung ialah tempat perusakan lempeng benua akhir pergesekan dua lempeng dan terjadi pula pengendapan batuan yang berasal dari maritim dalam maupun yang diendapkan dari darat. Endapan adonan itulah yang dinamakan batuan bancuh atau mélange. Bongkahan lempeng benua yang hancur akhir pergesekan akan menambah adonan bancuh tersebut. Di sepanjang zone subduction bermunculan puncak pegunungan api dan sering terjadi gempa bumi yang adakala sangat kuat.

Di kawasan tumbukan dua lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu :
  1. lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua,
  2. terbentuk palung maritim di tempat tumbukan itu,
  3. pembengkakan tepi lempeng benua yang ialah formasi pepegununganan,
  4. terdapat acara vulkanisme, intrusi, dan ektrusi,
  5. ialah kawasan hiposentrum gempa baik dangkal maupun dalam yang sanggup menimbulkan terjadinya gempa bumi tektonik dan gelombang tsunami,
  6. penghancuran lempeng akhir pergesekan lempeng, dan
  7. timbunan sedimen adonan yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange.

misal fenomena yang diakibatkan oleh tumbukan dua lempeng, antara lain Palung Jawa (sebelah Selatan Pulau Jawa), Pepegununganan di pantai Barat Amerika, formasi pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.

3) Dua Lempeng Saling
Berpapasan/Pergeseran Mendatar Di kawasan ibarat itu terdapat acara vulkanisme yang lemah dan gempa yang tidak kuat. Gejala pergeseran itu tampak pada tanggul dasar samudra yang tidak berkesinambungan, melainkan terputus-putus.

Belum ada Komentar untuk "Karakteristik Pelapisan (Kerak) Bumi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel