Penyakit Burung Merpati Dan Penanganannya
Burung merpati termasuk burung yang mempunyai daya tahan tinggi terhadap penyakit. Namun hal itu jangan menciptakan kita terlena. Sebab, kita tidak perlu lagi khawatir kalau kita memang sudah:
1. Menyediakan tempat teduh untuk merpati (pagupon/gupon-Jawa) yang kering, terang, ventilasi baik dan burung sanggup pergi menghindari hembusan angin dari satu arah (graught).
2. Menyediakan tempat tinggal/berteduh yang tetap bersih.
3. Memberi makanan yang bermutu, bersih, bergisi seimbang.
4. Memberikan grit yang cukup dan seimbang mutunya.
5. Memberi air higienis yang terpisah dari air yang biasa untuk memandikan.
2. Menyediakan tempat tinggal/berteduh yang tetap bersih.
4. Memberikan grit yang cukup dan seimbang mutunya.
5. Memberi air higienis yang terpisah dari air yang biasa untuk memandikan.
Penyakit umum merpati biasanya disebabkan oleh binatang kecil pengganggu yang menyebabkan burung terkena infeksi, atau juga virus atau basil atau infeksi yang disebabkannya.
Binatang pengganggu merpati umumnya adalah:
1. Kutu: Kutu merpati cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan kutu burung kicauan, kutu pada merpati tidak menghisap darah tetapi hidup dengan memakan bulu dan sisik kulit merpati. Kehadirannya akan mengganggu kalau cukup banyak (dan biasanya tidak kita sadari). Pada suhu udara panas, perkembangannya sangat cepat.
Untuk menjaga merpati bebas kutu menyerupai ini, gunakan saja FreshAves,obat anti benalu yang tidak berbahaya untuk merpati (tidak menciptakan keracunan).
Selain sanggup dipakai untuk menyemprot burung, FreshAves juga perlu untuk membasmi semua benalu di lingkungan tempat tinggal merpati.
Untuk menjaga merpati bebas kutu menyerupai ini, gunakan saja FreshAves,obat anti benalu yang tidak berbahaya untuk merpati (tidak menciptakan keracunan).
Selain sanggup dipakai untuk menyemprot burung, FreshAves juga perlu untuk membasmi semua benalu di lingkungan tempat tinggal merpati.
2. Tungau Merah: Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kutu, tungau ini sulit ditangani bila jumlahnya sudah banyak di tubuh burung. Burung ini hidup di celaj-celah sangkar atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya untuk mencari makan. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penyemrpotan sangkar dan lingkungan merpati dengan FreshAves, baik secara disemprotkan maupun dengan ditabur di dasar sarang.
3. Lalat merpati: Lalat yang pernah ditemukan di AS kepingan selatan ini lebih kecil ketimbang lalat yang biasa berkeliaran di rumah-rumah. Bukan hanya pengganggu, lalat ini juga membawa bibit penyakit. Dia suka bersembunyi di di antara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi sarang dan umumnya dipilih sarang yang masih ada anakannya. Penanganan atas lalat ini sanggup kita gunakan pula FreshAvesuntuk disemprotkan di lingkungan merpati dan ditaburkan di dasar sarang.
Penyakit lain:
1. Kanker: Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati. Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga banyak menyerang merpati dewasa.
1. Kanker: Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati. Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga banyak menyerang merpati dewasa.
Gejalanya, terdapat luka di verbal atau leher yang diliputi cairan kental putih kekuningan. Luka akan membesar dan akan menyebabkan janjkematian merpati.
Ada beberapa cara penyembuhan yang tergolong efektif sperti disampaikan Arie Soeseno dalam Memelihara dan Beternak Burung Merpati, yakni dengan menyapu luka dengan larutan yang terdiri dari 3 bagian glycerin dan 1 kepingan jodium/iodine. Meski penyakit ini sanggup diobati, tetapi kalau tidak begitu berharga maka sebaiknya burung yang terjangkit dimatikan saja semoga isi sangkar tidak terjangkit semua. Ada pihak yang menyebutkan penyakit ini tidake menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati.
Pembersihan sangkar dengan FreshAves sangat dianjurkan.
Pembersihan sangkar dengan FreshAves sangat dianjurkan.
2. Kurus (merpati menjadi kurus): Burung kurus dan terlihat sakit. Umum ya disertai mencret. Kurus memang bukan penyakit tetapi memperlihatkan adanya tanda-tanda penyakit. Bantuan sanggup diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu hangat dan roti selama perawatan.
3. Mencret/Diare: Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang kalau penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan terbaik dengan memperlihatkan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut, millet, dsb) hingga burung sembuh. Dapat juga burung diberi minyak kastroli atau garam epson sebagai sarana pencahan (urus-urus) untuk membersihkan sistem pencernaan.
4. Pilek: Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu menjaga burung semoga berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit. Salah satu cara yang disarankan yakni pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang mengandung multivitamin dan mineral ini sanggup diberikan secara rutin setiap hari.
Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai pencahar juga sanggup diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga sanggup memakai obat-obatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang ada di pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang dengan sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari hembusan angin.
5. Pnemonia: kalau leher burung menjadi bisul dan burung mengalami kesukaran bernafas, serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terjangkit penemonia. Usahakan burung semoga hangat dan jauhkan dari angin. Pengobatan sanggup dilakukan dengan sumbangan sulfa atau antibiotik.
6. Parathypus: Penyakit ini disebabkan oleh basil dan merupakan penyakit paling serius bagi merpati. Serangan sanggup menyebabkan janjkematian dari 80% burung di kandang.
Gejalanya sanggup berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap) dan kaki merupakan tempat-tempat yang gampang bisul dan akan terisi oleh cairan. Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya parathypus. Pada serangan hebat, janjkematian akan tiba tanpa tanda pembengkaan. Boleh jadi pembengkaan pada sayap lantaran penggumpalan darah akhir cedera, tetapi kalau pembengkaan terjadi pada beberapa burung sekaligus, pantas diduga mereka terkena serangan parathypus.
Pengobatan memang sanggup dilakukan namun pengalaman memperlihatkan bahwa membunuh burung-burung yangt sakit merupakan cara terbaik semoga penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan.
Pengobatan memang sanggup dilakukan namun pengalaman memperlihatkan bahwa membunuh burung-burung yangt sakit merupakan cara terbaik semoga penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan.
Penyakit ini menyebar dengan banyak sekali cara dan yang tercepat yakni melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus merupakan binatang yang sanggup membuatkan penyakit ini. Jika terjadi serangan, selain saran terbaik untuk merpati dimusnahkan, maka sanggup dilakukan pengobatan massal dengan antibiotik, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine).
7. Coccidiosis: Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus). Protozoa ini bahwasanya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan menyerang kalau daya tahan tubuh burung melemah.
Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi kurus, dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di pantat burung. Penularan penyakit ini yakni melalui burung lain yang makan protozoa coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan sangkar dan lakukan penyemprotan dengan BirdFresh secara periodik merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan, Anda sanggup mendapat obat untuk ini di pasaran.
8. Cacar: Cacar ini disebabkan oleh virus dan sanggup menciptakan merpati cacat atau menemui kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan muncul pada tempat yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya dileher dan mempunyai angka janjkematian yang besar. Pada cacar kulit, kita akan melihat ada semacam petumbuhan kutil yang sanggup begitu besar sehingga tempat mata atau kaki dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang mematikan untuk burung dengan daya tahan tubuh kuat.
Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya sanggup masuk ke dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk cacar ini, tetapi sanggup dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar insan (penggunan perlu petunjuk dokter hewan).
Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita amati secara keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan oleh kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu sendiri. Sekali lagi sekadar menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian benalu dan BirdVit sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi.
Belum ada Komentar untuk "Penyakit Burung Merpati Dan Penanganannya"
Posting Komentar