Jenis Jenis Unggas
Unggas atau jenis burung-burungan [alves] merupakan jenis binatang yang sangat erat dalam lingkungan manusia. Sebagian besar hidup di alam bebas dan sebagian lagi diternakkan insan untuk diambil daging dan telurnya. Tak sedikit pula banyak jenis unggas yang dipelihara sebagai binatang yang bernilai alasannya bunyi dan keindahannya [ jenis burung kicau ] serta sebagian lagi banyak diburu untuk diperjualbelikan dengan nilai tinggi alasannya dimanfaatkan sebagai peliharaan hobby semata. Dua hal terakhir itulah yang mebuat beberapa spesies burung menjadi langka dan punah di alam liar, hal ini perlu ditegakkan undang-undang yang telah ada dengan jerat aturan yang telah ditetapkan.
Unggas juga merupakan bab dari binatang vertebrata [ bertulang belakang] yang susunannya terdiri atas tulang leher, tulang punggung, dan tulang ekor. Aves [ unggas ] mempunyai alat bunyi [ siring ] pada percabangan trakea. Siring digerakkan oleh otot siringalis [ penghubung siring dengan dinding trakea bab dalam ] dan otot sternotrakealis [ penghubung trakea dan tulang dada ].
Aves termasuk binatang berdarah panas [ homoioterm ]. Suhu tubuh unggas tetap kurang lebih 40 – 42 derajad celcius. Dalam perkembangbiakannya unggas secara naluriah melindungi telur dan anak – anaknya dari bermacam gangguan binatang pemangsa lain. Habitat di daratan unggas sanggup hidup hingga ketinggian kurang lebih ± 6000 meter. Ada yang menetap, ada yang bermigrasi.
Macam dan jenis bulu unggas-burung-alves.
Secara struktur tubuh alves terdiri atas bab kepala, leher, badan, dan ekor. Lebih spesifik lagi Alves atau Unggas mempunyai tubuh yang dilindungi oleh kulit yang ditumbuhi oleh bulu-bulu, karakteristik bulu alves sangat berbeda dengan bulu mamalia. Selain melindungi tubuh dari cuaca bulu pada unggas berfungsi sebagai alat tubuh untuk terbang. Bulu unggas [ alves ] berdasarkan letaknya terdapat 5 macam bulu, macam-macam bulu unggas berdasarkan letaknya tersebut yaitu :
Karena unggas mempunyai sepasang alat anggota gerak berupa sayap, yang secara efektig sanggup dipakai untuk terbang serta memakai ekor sebagai kemudi. Kemampuan unggas sanggup terbang bersama-sama sanggup dijelaskan melalui antomi tubuh unggas itu sendiri. Unggas mempunyai kemampuan untuk terbang alasannya mempunyai struktur tubuh yang ringan, dimana tulang rangka pada unggas relatif lebih ringan dikarenakan mempunyai banyak rongga. Tulang dada pada unggas [khususnya jenis burung] menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang pundak terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula, dan sepasang kavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang [foramen trioseum] tempat otot dada kecil [ muskulus pektoralis minor ] yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bab depan menempel pada tulang leher atau tulang punggung.
Bentuk Kaki-cakar burung-unggas-alves.
Unggas juga dilengkapi dengan otot paha untuk berlari, berjalan, hinggap, dan bertengger. Memiliki otot penggagas bulu ekor dan sayap, serta penggagas paruh dan penggagas paha. Kaki burung [unggas] bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. Fungsi kaki burung yaitu untuk mencari mangsa dan mencengkeram, berenang di air, bertengger [berpengangan pada dahan], mengais dan mencakar serta memanjat.
Bentuk paruh burung-unggas-alves.
Jenis Unggas [alves] yang sudah punah.
Jenis binatang unggas secara ilmiah masuk pada kelas Alves merupakan kelompok burung yang terdiri atas bermacam-macam ordo. Beberapa ordo alves ini ada yang sudah punah, ada 5 jenis ordo pada alves [ unggas ] yang sudah punah yaitu :
Sedangkan Alves yang masih eksis hingga kini, setidaknya ada bermacam-macam ordo meski tidak sanggup saya sebutkan semuanya, berikut di bawah ini adalah jenis-macam burung [alves]beserta gambarnya, diantaranya yaitu :
Unggas juga merupakan bab dari binatang vertebrata [ bertulang belakang] yang susunannya terdiri atas tulang leher, tulang punggung, dan tulang ekor. Aves [ unggas ] mempunyai alat bunyi [ siring ] pada percabangan trakea. Siring digerakkan oleh otot siringalis [ penghubung siring dengan dinding trakea bab dalam ] dan otot sternotrakealis [ penghubung trakea dan tulang dada ].
Aves termasuk binatang berdarah panas [ homoioterm ]. Suhu tubuh unggas tetap kurang lebih 40 – 42 derajad celcius. Dalam perkembangbiakannya unggas secara naluriah melindungi telur dan anak – anaknya dari bermacam gangguan binatang pemangsa lain. Habitat di daratan unggas sanggup hidup hingga ketinggian kurang lebih ± 6000 meter. Ada yang menetap, ada yang bermigrasi.
Macam dan jenis bulu unggas-burung-alves.
Secara struktur tubuh alves terdiri atas bab kepala, leher, badan, dan ekor. Lebih spesifik lagi Alves atau Unggas mempunyai tubuh yang dilindungi oleh kulit yang ditumbuhi oleh bulu-bulu, karakteristik bulu alves sangat berbeda dengan bulu mamalia. Selain melindungi tubuh dari cuaca bulu pada unggas berfungsi sebagai alat tubuh untuk terbang. Bulu unggas [ alves ] berdasarkan letaknya terdapat 5 macam bulu, macam-macam bulu unggas berdasarkan letaknya tersebut yaitu :
- Remiges [ pada sayap ]
- Rektrises [ pada ekor ]
- Tertrises [ epilog tubuh ]
- Alula [ pada jari-jari sayap ]
- Paraterum [ disekitar pundak ]
- Pluma.
- Plumula [ lunak ]
- fillopluma [ menyerupai rambut bertangkai panjang ]
Karena unggas mempunyai sepasang alat anggota gerak berupa sayap, yang secara efektig sanggup dipakai untuk terbang serta memakai ekor sebagai kemudi. Kemampuan unggas sanggup terbang bersama-sama sanggup dijelaskan melalui antomi tubuh unggas itu sendiri. Unggas mempunyai kemampuan untuk terbang alasannya mempunyai struktur tubuh yang ringan, dimana tulang rangka pada unggas relatif lebih ringan dikarenakan mempunyai banyak rongga. Tulang dada pada unggas [khususnya jenis burung] menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang pundak terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula, dan sepasang kavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang [foramen trioseum] tempat otot dada kecil [ muskulus pektoralis minor ] yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bab depan menempel pada tulang leher atau tulang punggung.
Bentuk Kaki-cakar burung-unggas-alves.
Unggas juga dilengkapi dengan otot paha untuk berlari, berjalan, hinggap, dan bertengger. Memiliki otot penggagas bulu ekor dan sayap, serta penggagas paruh dan penggagas paha. Kaki burung [unggas] bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. Fungsi kaki burung yaitu untuk mencari mangsa dan mencengkeram, berenang di air, bertengger [berpengangan pada dahan], mengais dan mencakar serta memanjat.
Bentuk paruh burung-unggas-alves.
- Bentuk Paruh unggas pemakan daging. Bentuk paruh burung juga berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya, jenis burung pemakan daging [elang, rajawali, alap-alap] berparuh pendek besar setengah melingkar dan runcing untuk mencabik mangsanya.
- Bentuk Paruh unggas pemakan biji-bijian. Jenis burung pemakan biji-bijian [parkit, pipit, nuri, betet, gelatik] meiliki paruh pendek, melengkung serta kokoh guna mengelupas kulit dari buji-bijian yang di makannya.
- Bentuk Paruh unggas pemakan serangga, ulat & tumbuhan. Jenis burung pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan [ prenjak, kutilang, poksay, cucak rawa ] mempunyai paruh panjang kecil dan runcing. Mereka suka makan buah-buahan menyerupai pisang, pepaya akan tetapi lebih menyukai makan ulat dan serangga kecil yang bersembunyi di balik dedaunan.
- Bentuk paruh unggas pemakan ikan, udang & cacing. Sedangkan burung bangau, pecuk, pelikan, flamingo mempunyai kaki, leher dan paruh yang panjang serta runcing untuk memudahkan mencari mangsa di tanah becek, sawah, pantai dan rawa-rawa.
- Bentuk paruh unggas pemakan biji-tumbuhan, ikan & cacing.Bebek, Itik, Angsa, Entok dan belibis yaitu jenis unggas yang mempunyai paruh yang panjang serta melebar [pipih] dilengkapi dengan gerigi-gerigi kecil di tepi dalamnya untuk memudahkan mencari mangsa di kebun, tanah becek, sawah, pantai dan rawa-rawa.
Jenis Unggas [alves] yang sudah punah.
Jenis binatang unggas secara ilmiah masuk pada kelas Alves merupakan kelompok burung yang terdiri atas bermacam-macam ordo. Beberapa ordo alves ini ada yang sudah punah, ada 5 jenis ordo pada alves [ unggas ] yang sudah punah yaitu :
- Aepyonithiformes biasa disebut sebagai Burung Gajah, burung ini mempunyai tinggi ± 3m serta mempunyai telur yang sangat besar antara 21 hingga 30 cm. Habitat orisinil burung gajah hanya ada di Malagasi.
- Archaeopteryix, merupakan jenis burung yang memilki paruh bergigi, tidak mempunyai pigostil, Fosilnya terdapat di Jerman.
- Hesperornis dan Ichthyornis, juga merupakan jenis burung yang mempunyai struktur paruh bergigi, habitat aslinya di Amerika Serikat.
- Dinonithiformes, menyerupai halnya burung gajah Dinonithiformes juga mempunyai tinggi sekitar ±3m, telur 14 hingga 18 cm, jenis burung ini pernah hidup di Selandia Baru.
- Diatrymiformes, merupakan jenis burung yang tidak bisa terbang serta mempunyai paruh yang besar, burung ini terdapat di Amerika Serikat.
Sedangkan Alves yang masih eksis hingga kini, setidaknya ada bermacam-macam ordo meski tidak sanggup saya sebutkan semuanya, berikut di bawah ini adalah jenis-macam burung [alves]beserta gambarnya, diantaranya yaitu :
- Rosares [ Galliformes ]. Unggas jenis ini bersama-sama bisa terbang, namun tidak bisa terbang dalam arti harafiah, ia hanya bisa terbang rendah sejengkal-jengkal saja. Namun Rosares dibekali dengan sepasang kaki besar lengan berkuasa yang berfungsi untuk mengais dan berlari, serta mempunyai paruh pendek. pola unggas pada ordo Rosares [ Galliformes ] yaitu : Ayam buras, Bekisar, Merak, Kalkun, Maleo.
- Ratites [ Palaeognathae ]. Adalah jenis unggas yang mencakup beberapa ordo burung tak sanggup terbang, mereka yaitu : Struthioniformes, Casuariiformes, Apterygiformes, Rheiformes contohnya Kasuari, Burung onta, Emu, Kiwi, Rhea dan Moa. Seperti halnya Kasuari, Emu dan Burung onta yang sama-sama berukuran besar, sekilas mereka tampak mirip namun sejatinya keduanya berbeda, leher Emu terlihat lebih pendek begitu pula dengan ekornya. Apalagi jikalau dilihat warna telurnya, burung onta mempunyai warna telur putih menuju krem, sedangkan Burung Emu mempunyai telur berwarna hijau menuju tosca, sangat unik. Sedangkan Moa yaitu jenis paling besar [ setinggi hampir 3 kali ukuran insan ] yang diyakini sudah punah. Diantara mereka Burung kiwi yaitu yang mempunyai ukuran paling mungil.
BURUNG MOA YANG SUDAH PUNAH
- Ansariformes [ Burung Perenang ]. Jenis unggas ini sangat menyukai kehidupan air alasannya pintar berenang, mempunyai ciri berkaki pendek, mempunyai selaput renang di antara jari jari kaki. Ekor pendek paruh melebar serta dilengkapi krista penyaring. Burung perenang diantaranya yaitu : Entok, Bebek-Itik, Angsa dan Belibis.
- Ciconiiformes. Jenis burung ini mempunyai ciri paruh dan leher yang panjang serta serta tungkai kaki yang panjang pula. Kawanan Ciconiiformes suka terbang membentuk deretan dikala bermigrasi, biasa hidup dalam kawanan alias bergerombol serta mengkonsumsi kuliner berupa binatang air, habitat mereka dalam mencari makan di tanah-tanah becek dan berair, sawah, rawa dan pantai. Jika sedang beristirahat mereka bahagia bergerombol bertengger di dahan dan ranting yang paling tinggi.Spesies mereka sangat bermacam-macam hingga terkadang susah untuk membedakannya. Contoh jenis Ciconiiformes yaitu ; Blekok, Flamingo, Bangau, Pelikan, Kuntul, Pecuk.
- Psittaciformes. Jenis burung atau unggas ini biasa disebut sebagai ordo burung Betet atau Bayan. Ada banyak jenis ordo ini, diperkirakan terdapat sekitar 350 spesies dan banyak dijumpai pada habitat tropis [hangat]. Ordo Psittaciformes digolongkan menjadi dua famili yaitu Psittacidae [Bayan sejati] dan Cacatuidae [Kakatua]. Memiliki ciri dan karakteristik paruh bengkok kuat, tubuh tegak, lengan kuat, dan jari kaki zygodactyl. Bayan pada umumnya berwarna dasar hijau, dengan warna cerah lain, namun ada beberapa spesies yang multi warna. Pada burung Kakatua terdapat bulu aktif berupa jambul. Sedangkan jenis bayan atau betet yang beraneka warna juga sering disebut burung parkit. Contoh unggas ordo Psittaciformes yaitu ; Kakatua, Betet, Nuri, Parkit, Lovebird.
- Accipitriformes & Falconiformes. Adalah jenis burung buas pemangsa daging sejati, berstruktur tubuh yang kuat, mempunyai cakar kaki yang tajam untuk mencengkeram mangsa dan paruh tajam melengkung untuk mencabik tubuh mangsa. Burung ini bisa terbang tinggi dan lihai bermanuver menukik kebawah dengan tangkas. Contoh unggas ordo Accipitriformes yaitu ; Elang, Rajawali, Garuda, Alap-alap, Bido. Accipitriformes & Falconiformes ada banyak jenisnya, dalam bahasa Indonesia, diantara mereka sering menjadi istilah nama yang sama, namun Garuda lebih tepat merujuk pada Elang Jawa yang mempunyai jambul di kepalanya.
GARUDA [ELANG JAWA]
- Strigiformes. Merupakan alves jenis nokturnal [ aktif di malam hari ], karnivora buas pemakan daging serangga, kodok dan tikus. Seperti halnya ordo Accipitriformes, sebagai burung pemangsa Strigiformes juga berstruktur tubuh yang kuat, mempunyai cakar kaki yang tajam untuk mencengkeram mangsa dan paruh tajam melengkung untuk mencabik tubuh mangsa. Serta dilengkapi dengan penglihatan dan indera pendengaran malam yang lebih peka. Jenis unggas Strigiformes yaitu ; Burung hantu, Serak jawa, Serak bukit, Celepuk reban, Beluk, Punggok coklat, Kokok beluk.
- Coraciiformes. Adalah jenis 'Rurung raja' berparuh besar, kepala besar, tungkai pendek. Ciri spesifik lainnya jenis burung ini mempunyai kombinasi warna mencolok dan sangat indah, dari banyak sekali upordo akan nampak sekali perbedaan warna-warna bulunya. Memakan binatang menyerupai ikan, udang, katak, kupu-kupu, kumbang , lebah. Mereka yaitu ; Burung Raja udang, Tengkek, Rangkong/ Enggang, Tetangket, Cekakak, Pekaka emas.
- Columbiformes. Merupakan alves jenis ordo pemakan biji-bijian berparuh pendek dengan sora dipangkalnya, mempunyai tembolok besar, secara spesifik mempunyai sel epitel yang gampang mengelupas dan diberikan kepada anaknya semasa masih kecil lewat paruhnya [ susu merpati ]. Merpati banyak dipelihara insan untuk dibudidayakan sebagai burung balap dan diambl dagingnya, juga sebagai hobby peliharaan. Sedangkan Perkutut banyak dipelihara dan ditangkarkan alasannya suaranya, di Indonesia banyak diselenggarakan kontes kicau perkutut dengan transaksi hadiah yang cukup mahal. Jenis ordo Columbiformes yaitu ; Merpati, Perkutut, Tekukur [ Puter ], Derkuku.
- Charadriiformes. Ini yaitu alves jenis ordo burung bahari dan air payau. Habitat mereka yaitu di sekitar pantai dan hutan di rawa perairan payau. Pemburu ikan dan binatang air lainnya, bisa terbang tinggi dan lincah dalam bermanuver. Berbagai jenis Charadriiformes mempunyai ukuran yang beragam, ada yang besar adapula yang yang berukuran kecil. Mereka yaitu ; Burung camar, Burung wader, Jakana, Gajahan penggala, Trinil, Kedidi, Cerek, Auk, Dara laut.
- Apodiformes. Jenis ini biasa disebut sebagai 'burung dengung'. Secara spesifik mempunyai ciri bertubuh kecil berukuran antara 5 hingga dengan 6 cm, berparuh lembek, mempunyai pengecap yang panjang dan sanggup di julurkan. Burung jenis ini menciptakan sarang dari ludahnya. Mereka yaitu ; Burung kolibri, Burung walet, Burung lelayang [Sriti]. Burung kolibri mengambil kuliner dengan cara meghisap madu bunga sambil terbang di tempat dengan kibasan sayap super cepat layaknya lebah, warna mereka sangat mencolok indah bermacam-macam jenisnya. Sedangkan burung Walet banyak diternakkan dan dibudidayakan untuk diambil sarangnya yang bernilai hemat tinggi.
- Passeriformes. Ordo burung ini seringkali disebut sebagai 'burung penyanyi', atau burung kicau [ Oscines ]. Mereka memiliki pita bunyi yang sanggup berfungsi sempurna. Tiga jari kaki menghadap ke depan satu jari kaki menghadap ke belakang sehingga mantap untuk mencengkeram dahan untuk bertengger dan betah lama-lama berkicau. Memiliki telur berbintik dan berwarna warni, ketika menetas anaknya masih buta. Pemakan serangga dan banyak sekali biji-bijian. Jenis burung kicau ini yaitu ; Jalak Suren, cendrawasih, Kepodang, Kutilang, Cucak rowo, Gelatik, Kenari, Murai, Beo dll.
- Sphenisciformes. Sphenisciformes merupakan binatang unggas akuatik, yaitu jenis burung yang tidak bisa terbang dan hidup di perairan serta secara umum hidup di belahan Bumi selatan. Setidaknya Terdapat 16 spesies penguin. Walupun dominan tinggal di bumi bab selatan yang masbodoh berselimut es, namun masih terdapat juga 3 spesies penguin yang hidup di kawasan tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos [Penguin Galapagos] dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan. Umumnya mereka memakan udang, cumi-cumi dan ikan-ikan kecil di bawah ukuran tubuhnya. Berikut ke 16 macam dan jenis spesies penguin : Penguin Raja [Aptenodytes patagonicus], Penguin Kaisar [Aptenodytes forsteri], Penguin Gentoo [Pygoscelis papua], Penguin Adelie [Pygoscelis adeliae], Penguin Chinstrap [Pygoscelis antarctica], Penguin Rockhopper [Eudyptes chrysocome], Penguin Fiordland [Eudyptes pachyrhynchus], Penguin Snares [Eudyptes robustus], Penguin Royal [Eudyptes schlegeli], Penguin Erect-Crested [Eudyptes sclateri], Penguin Makaroni [Eudyptes chrysolophus], Penguin Mata Kuning [Megadyptes antipodes], Penguin Kecil [Penguin Biru atau Penguin Peri] [Eudyptula minor], Penguin White Flippered [Eudyptula albosignata], Penguin Afrika [Penguin Jackass] [Spheniscus demersus], Penguin Magellanic [Spheniscus magellanicus], Penguin Humboldt [Spheniscus humboldti], Penguin Galapagos [Spheniscus mendiculus].
Belum ada Komentar untuk "Jenis Jenis Unggas"
Posting Komentar