Tips Membedakan Jenis Kelamin Burung Pleci


Burung kacamata atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan burung pleci, merupakan jenis burung kecil yang hidupnya selalu berkelompok atau berkoloni, dan kita akan dengan gampang menjumpainya di pepohonan yang ada di sekitar rumah, taman-taman kota, dan di hutan-hutan. Di tahun 1996-2003-an penulis sering memelihara burung ini untuk dipelihara dikandang yang agak besar (Volier) semata-mata hanya sebagai burung hias, dan terkadang menaruh beberapa burung pleci jantan yang sudah gacor di sangkar soliter dengan maksud untuk memaster burung kenari. Pada waktu itu harganya terbilang cukup murah, yaitu berkisar di harga Rp.500 untuk burung pleci materi yang sudah full makan voer, sedangkan untuk pleci jantan yang sudah gacor berkisar di harga Rp.3000-5000-an.

Lain dulu lain sekarang, dengan beriringnya waktu burung mungil ini kini sedang banyak digandrungi dan sudah mempunyai kelas khusus di arena lomba burung berkicau, dan tentunya harganyapun ikut melambung tinggi terutama untuk harga burung-burung pleci yang sudah meraih juara di arena lomba burung berkicau. Burung lincah dengan warna lebih banyak didominasi hijau dan besar badannya tidak lebih dari ukuran jempol orang dewasa, mempunyai bulu melingkar dilingkaran mata yang berwarna keputihan sepintas seolah-olah berkacamata dan mempunyai ekor cabang merupakan ciri tersendiri dari burung pleci ini.
Perlu diketahui, bergotong-royong burung pleci dibagi-bagi lagi dalam beberapa jenis antara lain kacamata jawa (zosterops flavus), kacamata Sulawesi (zosterops consobrinorum), kacamata maritim (zosterops chloris), kacamata tual (zosterops uropygialis) dan masih banyak lagi lainnya. Pada ketika ini sudah semakin jarang kita jumpai burung ini berterbangan di sekitar rumah kita, semua ini dikarenakan banyaknya yang melaksanakan penangkapan terhadap burung pleci, baik dengan memakai jaring ataupun perangkap lainnya.
Burung ini mempunyai sifat yang lincah, nada panggil yang khas dan bunyi ngerol dengan banyak sekali variasi lagu, juga akil menggandakan bunyi burung lain tetapi dengan volume yang agak kecil. Burung ini sering menyanyikan bunyi ngerolnya ketika pagi hari, waktu gerimis atau hujan dan pada ketika itulah pleci akan berkicau dengan banyak sekali variasi suaranya. Di alam bebas makanan utama burung ini yaitu buah-buahan, nectar dari bunga, serangga kecil, ulat, larva, telur semut (kroto)dll.
Untuk membedakan jenis kelamin burung pleci kita dapat melakukannya dengan cara melihat bentuk fisiknya, dan dengan pengamatan yang seksama. Adapun perbedaan pleci jantan dan betina yaitu sebagai berikut :
Ciri-ciri burung pleci jantan:
  1. Secara umum ekor lebih panjang dengan ujung ekor berbentuk aksara “V” atau lancip di ujung, kepala cenderung lebih besar dan bulat, paruh lebih besar dan panjang serta postur tubuh lebih panjang dengan kaki jenjang dan warna bulunya lebih tajam.
  2. Alat kelamin (vent/dubur) lebih panjang dan menonjol tegak 30-80 derajat terhadap perut, banyak ditumbuhi bulu dan mempunyai warna bulu yang bersih.
  3. Bola matanya besar dan agak sedikit menonjol keluar dengan garis melingkar atau kacamata yang lebih tebal.
  4. Memiliki nada panggil yang keras lantang disertai gerakannya lincah dan gesit.
Ciri-ciri burung pleci betina:
  1. Ekor relatif pendek dan bab ujung rata, kepala lebih kecil dibanding yang jantan, tubuh lebih pendek dan terkesan lingkaran serta bentuk paruh pendek dan kecil.
  2. Vent/dubur lebih kecil dan hanya ditumbuhi sedikit bulu, dan warna bulu cenderung kusam.
  3. Bola matanya berukuran lebih kecil serta terlihat sayu dengan garis kacamatanya yang lebih tipis.
  4. Nada panggilnya tidak nyaring serta gerakannya kurang lincah dan kelihatan lebih kalem.
Demikian teman Ronggolawer’s artikel ihwal “Tips Membedakan Jenis Kelamin Burung Pleci” agar dapat bermanfaat…
Sumber : www.omkicau.com

Belum ada Komentar untuk "Tips Membedakan Jenis Kelamin Burung Pleci"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel