Burung Madi-Hijau Kecil

Burung madi hijau kecil yaitu salah satu jenis burung dengan penampilan fisik yang unik dan sanggup dijumpai di Indonesia. Burung ini disebut dengan Green broadbill dalam bahasa Inggrisnya dan mempunyai nama latin (Calyptomena viridis). Spesies ini yaitu spesies burung dalam keluarga Eurylaimidae. Berukuran kecil (18 cm), berbentuk bulat. Burung jantan berwarna hijau rumput mengkilap, garis hitam pada sayap, dua bintik hitam di atas dan di belakang mata. Sedangkan untuk burung Betina berwarna lebih suram dan tanpa tanda hitam. Jambul depan menutupi kepala. Iris coklat, paruh hijau dan hitam, kaki hijau.

Terdiri dari tiga subspesies, dengan tempat persebaran yang berbeda,diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. C. v. viridis (Raffles, 1822), tersebar di Sumatera , Pulau Nias, Pulau Batu, Kepulauan Lingga, Kepulauan Natuna Utara dan Borneo.
2. C. v. caudacuta (Swainson, 1838), tersebar di Myanmar selatan (Tenasserim), Thailand barat daya dan Semenanjung Malaysia , termasuk kepulauan di Rah dan Phuket; dahulu juga ada di Singapura ,dan mungkin di Pulau Pinang.
3. C. v. siberu (Chasen dan Kloss, 1926), tersebar di Kepulauan Mentawai (Siberut, Pagai utara dan selatan).

Burung ini umum terdapat di hutan primer dan hutan sekunder, dataran rendah, dan perbukitan hingga dengan ketinggian 1000 m dpl, jarang hingga ketinggian 1700 m dpl di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya) atau hingga ketinggian 1200 m di Kalimantan (termasuk Kepulauan Natuna). Biasanya hidup sendirian. Ditemukan pada tajuk tengah dan tajuk tinggi, jikalau membisu sering tidak terlihat. Praktis dikenali dari suaranya yang terdengar lembut diikuti oleh getaran singkat, meninggi dalam tingkatan nada yang rendah “tii-tit-trrrrr”, juga bunyi keras “oink”.

Berikut ada satu file audio rekaman hutan yang sanggup kalian dengarkan melalui link dibawah ini.

• Suara Burung Madi Hijau Kecil

Makanan burung ini yaitu buah-buahan, terkadang juga makan invertebrata terutama serangga. Burung ini yaitu burung penetap yang melaksanakan perpindahan secara lokal mengikuti animo buah di hutan. Musim berbiak Januari hingga Juni di Sumatera . Sarang berbentuk menyerupai buah labu yang tersusun dari serat tumbuhan, menggantung di antara percabangan kecil pohon, 1-2 m di atas tanah.

Bagikan Artikel ini